Chapter 57.

588 125 6
                                    

~~

Up di jam segini masih ada yang bangun nggak ya:D Sebenarnya mau up dari siang tapi karena ada sesuatu hal

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Up di jam segini masih ada yang bangun nggak ya:D
Sebenarnya mau up dari siang tapi karena ada sesuatu hal.. jadinya jam segini. Sorry ya guys..

Btw ada yang galau kayak aku nggak. Hari ini Jeno dah sampai indo lagi tapi tetap nggak bisa ketemu. Sedih rasanya:(
Tapi gak papa yang penting konsernya lancar Jeno nya pun bisa happy :)

.


.
.
.
.
.








~ Happy Reading ~

***

"Sudah di sini kamu rupanya?" Suara bariton dari arah atas membuat Arsen yang sedari tadi melamun tersentak kaget.

Ia mendongak melihat mertuanya berjalan turun menghampirinya, Arsen sedikit membungkuk lalu ingin mencium tangan Pak Kusuma.

Namun pria itu justru melengos lewat di samping Arsen begitu saja, tangan yang sudah berada di depan tubuhnya ia turunkan lagi.

Kusuma duduk di kursi single, dengan angkuhnya menatap Arsen dan menyuruh cowok itu untuk duduk.

"Kamu pasti sudah mendengar semua keributan barusan?" Tanya Kusuma dengan nada datar.

Arsen mengangguk. "Sudah Pak." Jawabnya sambil membalas tatapan tajam sang mertua.

"Baguslah, kalau begitu saya tidak perlu memberitahu ataupun mengulang apa yang sudah saya ucapkan tadi."

"Tapi maaf Pak, saya tidak mau menceraikan putri Bapak. Saya tidak setuju," Jawab Arsen tanpa takut.

Kusuma melipat tangannya di dada, ia tertawa sumbang seolah mengejek Arsen. "Kamu pikir, kamu siapa? Setuju atau tidak. Keputusan saya yang ambil, dan kamu tidak berhak untuk menolak."

"Tentu saya berhak, karena ini rumah tangga saya. Dan saya ingin mempertahankan istri dan anak saya,"

"Jangan bawa-bawa anak! Saya sudah tau kamu membohongi saya!" Saut Kusuma menujuk ke depan wajah Arsen.

Arsen sama sekali tidak takut, namun tetap ada rasa gugup. Cowok itu terlihat tenang tanpa membalas kemarahan mertuanya. "Saya akui. Waktu malam itu saya berbohong, karena pada saat itu saya tidak bisa berpikir jernih. Yang ada di dalam pikiran saya hanya ingin menyelamatkan putri Bapak dari laki-laki tidak baik seperti Bryan."

"Apa bedanya sama kamu?"

"Kamu pikir. Kamu adalah laki-laki baik? Kalau kamu memang baik dan ingin menyelamatkan Alena. Tidak seperti itu caranya, gara-gara kamu hubungan saya dengan putri saya hancur berantakan,"

"Maaf," Gumam Arsen menunduk.

"Kamu tidak bisa membahagiakan Alena. Lihat keadaannya sekarang, terlihat kurus dan tidak terawat! Kamu tau, saya begitu manjakan dia selama ini. Tapi dengan mudahnya kamu membuat dia sengsara!" Bentak Kusuma.

𝗔𝗿𝘀𝗲𝗻𝗶𝗼 「𝙹𝚎𝚗𝚘 𝚡 𝙺𝚊𝚛𝚒𝚗𝚊 」Where stories live. Discover now