Chapter 51.

824 123 5
                                    


~ Happy Reading ~

***

Hati yang sudah terpaut satu sama lain, bahkan perasaan yang begitu besar di miliki.

Akan bisa merasakan apa yang di rasakan pasangannya. Meskipun kita tidak tahu apa yang sedang terjadi.

Namun hati seolah memberitahu jika seseorang yang amat kita cintai sedang tidak baik-baik saja.

Alena semalaman tidak bisa tidur, pikirannya selalu tertuju pada suaminya, hatinya semakin gelisah, sesak dan sakit.

Apakah sesuatu yang buruk menimpa Arsen, Alena ingin menepis pikiran negatif itu, namun semakin di pikir. Perasaan itu kian menjadi, di tambah Arsen tidak pulang.

Saat ini pukul tujuh pagi, rasa mual dan pusing sangat menyiksa. Tapi rasa itu terkalahkan dengan rasa khawatir untuk Arsen.

Alena pergi ke kamar mandi, membasuh mukanya lalu berganti pakaian. Pagi ini ia berniat datang ke bengkel.

Sebanyak apa dan seburuk apa kendaraan yang Arsen kerjakan, sampai-sampai tidak pulang

Biasanya Arsen tidak pernah seperti ini. Sebanyak apapun motor yang harus dia perbaiki, suaminya itu pasti akan pulang, katanya dia tidak akan membiarkan dirinya sendirian di rumah.

Tapi kali Arsen tidak pulang, bahkan ponselnya pun mati. Itulah yang membuat dirinya kian khawatir kepada Arsen.

Dengan wajah pucat, Alena keluar rumah ia memesan ojek online. Sambil menunggu dia berdiri bersandar di tiang listrik, kepalanya berdenyut tubuhnya seperti tak bertega.

Dia takut jika tak bersandar, tubuhnya akan oleh dan jatuh.

Beruntung ojek online yang dia tunggu, tak terlalu lama datangnya.

Sepanjang perjalanan Alena sering terpejam, berpegangan kencang pada jok motor.

Ia membuka matanya kala motor berhenti, dan kini Alena sudah berada di depan bengkel.

Setelah membayar ia berjalan pelan, netra cantiknya mencari sosok yang dia ingin lihat, tapi kenapa tidak ada.

Hanya ada Jupri yang sedang duduk di atas ban, sembari menikmati segelas kopi panas.

Jupri menoleh saat ujung matanya melihat ada yang datang, dia pikir costumer. Namun setelah melihat siapa yang datang, matanya melotot tubuhnya kaku seketika.

"A.. Alena," Ujar Jupri gugup.

Ia cepat-cepat berdiri, menghampiri wanita itu. "Alena, ngapain kamu kesini?" Yang di tanya menatapnya dengan pandangan yang sulit di jelaskan.

"Arsen mana?" Alena tak menjawab pertanyaan Jupri, dia langsung menanyakan apa yang sedang dia cari.

Jupri terdiam, ia memalingkan wajahnya tangannya pun terlihat meremas celana jeans pendeknya.

"Jupri, gue tanya sama lo! Arsen mana?" Sentak Alena bersamaan air mata yang jatuh.

Dia tidak memperdulikan kepalanya yang kian berdenyut ketika berteriak marah. "Pri. Plis jangan buat gue khawatir, kasih tau Arsen di mana? Katanya dia lembur. Kenapa sekarang Arsen nggak ada?"

Jupri meraup wajahnya dengan kasar, sepertinya dia tidak jago menyembunyikan sesuatu.

"Arsen di dalam, tapi kamu janji jangan kaget ya." Mendengar jawaban Jupri dan peringatan dari cowok itu.

Malah membuat Alena kian menangis, Jawaban Jupri sudah menjawab semua pertanyaan yang hinggap di pikirannya. Bahwa Arsen sedang tidak baik-baik saja.

Tak peduli dengan ucapan Jupri lagi, Alena berlari kecil masuk kedalam bengkel. Wanita itu langsung menuju kamar Jupri yang sudah dia tau tempatnya.

𝗔𝗿𝘀𝗲𝗻𝗶𝗼 「𝙹𝚎𝚗𝚘 𝚡 𝙺𝚊𝚛𝚒𝚗𝚊 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang