Chapter 05.

1.3K 146 1
                                    

༺⌑༻

~~

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


***

"Sstt... Cewek lo tuh," bisik seorang pemuda bertindik di telinga kirinya.

Yang di bisiki oleh cowok tadi menoleh kearah pintu berwarna coklat yang terbuka lebar, ia tersenyum miring menyambut kedatangan seorang wanita.

Wanita itu adalah Alena, usai dari bengkel Arsen. Ia terpaksa datang ke markas Bryan, cowok itu tidak berhenti mengiriminya pesan dan juga miscall jika dirinya tidak datang.

"Dari mana aja lo?! Gue chat kenapa nggak di balas?" tanya Bryan begitu datar, menatap Alena sangat intens.

"Maaf, tadi aku dari tempat teman. Ngambil barang aku yang ketinggalan."

"Teman?" beo Bryan.

Alena hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Teman lo yang mana? Gue tau dan hapal teman lo yang mana aja."

Lena mulai gugup dan panik. "Yaa.. Teman, pokoknya teman aku."

Brakk

Alena terlonjak ketika Bryan tiba-tiba, menggebrak meja sangat kuat. "Ohh.. Mulai berani lo sekarang! HAH. Teman yang mana! JAWAB!" bentak Bryan, wajahnya sudah sangat merah menandakan cowok itu benar-benar sedang marah.

"Sella, Bryan! Aku tadi ketempat Sella. Aku main kesana, cuma bentar kok." bohong Alena, tak berani menatap wajah cowok itu.

Memandang tajam beberapa detik Bryan mengangguk sekali. "Oke, kali ini gue percaya sama lo. Awas aja kalau sampai lo bohong." ancam Bryan.

"Buruan sana. Bikin makan gue lapar!" titah cowok tersebut yang sudah fokus kembali dengan game onlinenya.

Tak ingin membuat Bryan marah, Alena menaruh tas di sofa lalu berlari kecil menuju dapur tempat markas Bryan berada.

Ia mengeluarkan bahan-bahan dari dalam kulkas, dan siap di olah menjadi makanan yang Bryan suka, tidak butuh waktu lama.

Wanita itu sudah menyelesaikan perintah Bryan, di atas meja sudah tersaji beberapa menu makanan, lengkap dengan minumannya.

Jika di pikir-pikir, Alena kalau berada di markas Bryan sudah seperti asisten rumah tangga.

Sebab nanti setelah cowok itu selesai makan berasama teman-temannya, dia akan cuci piring dan membereskan dapur.

Jika dirinya tak mau, maka laki-laki itu tak segan-segan bertindak kasar.

Wajah Alena berusaha tersenyum ketika ia melangkah menuju ruang tamu guna memberitahu kalau makanannya sudah siap.

Namun ketika Alena masih di ambang pintu antara dapur dan ruang tamu, ia sudah di suguhkan pemandangan yang sangat melukai hatinya.

Bagaimana tidak sakit hati, saat ada dirinya yang berstatus sebagai pacar, cowok itu malah bercumbu dengan wanita lain di hadapan dirinya.

𝗔𝗿𝘀𝗲𝗻𝗶𝗼 「𝙹𝚎𝚗𝚘 𝚡 𝙺𝚊𝚛𝚒𝚗𝚊 」Where stories live. Discover now