Chapter 26.

1K 149 11
                                    

Arsenio hadir lagi,, jangan bosen ya lagi semagat nulis nih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arsenio hadir lagi,, jangan bosen ya lagi semagat nulis nih. Ntar kalau magernya kambuh pasti lama updatenya 😄
Enjoy buat kalian, part sedikit panjang ya😉

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

< Happy Reading >

***

Setelah melalui drama panjang hari ini, akhirnya di sinilah Alena berada. Di kontrakan kecil yang dulu pernah ia datangi.

Arsen masuk lebih dulu sambil menggeret koper milik gadis yang kini sudah menjadi istrinya. "Maaf ya, tempatnya kecil." kata Arsen menaruh koper itu di depan lemari.

"Aku kan udah pernah kesini."

"Iya, tapi kan lo sekarang bakal tinggal di sini." balas Arsen, cowok itu duduk di lantai ia menyuruh Alena ikut duduk di hadapannya.

Berbeda dari rumahnya yang duduk di sofa mahal, sekarang dia harus terbiasa duduk di lantai. "Gue mau ngomong serius sama lo." ucap Arsen dengan suara beratnya, Alena paham jika sudah seperti ini pasti cowok itu akan bicara sangat serius.

"Kedepannya lo mau pernikahan kita ini, menjadi seperti apa? Apa akan terus berlanjut?" Alena mengerutkan kening.

"Setelah kamu nikahin aku kayak gini, kamu mau ceraiin aku?" intonasi ucapan Alena berubah, sepertinya gadis itu salah paham.

Arsen menggeleng kuat, meraih tangan Alena untuk ia gengam agar tidak salah paham. "Bukan gitu, justru gue berharapnya pernikahan kita ini untuk selamanya. Kalau memang lo mau menghabiskan waktu hidup lo bareng gue, besok kita urus surat pernikahan supaya kita benar-benar sah." menatap lekat Arsen menyatakan perasaannya lagi, dia belum tenang dan puas kalau belum mendengar jawaban pasti dari Alena.

"Gue beneran sayang sama lo, Alena. Gue tau, dan gue sadar diri, gue cuma lelaki biasa dengan perkerjaan yang cuma sebagai montir, gue juga nggak bisa janjiin lo apa-apa, yang bisa gue lakukan adalah kerja keras dan buat lo tersenyum bahagia, karena saat ini lo adalah prioritas utama gue." air mata Alena tak bisa di tahan lagi.

Saat cairan bening itu membasahi pipi mulusnya, Arsen sigap menghapus lembut dengan ibu jarinya. "Kok kamu jadi romatis gini sih," ucap Alena terkekeh pelan di sela isakannya, dia hanya ingin mencairkan suasana.

"Alena... Gue serius!" greget Arsen.

Gadis itu terkekeh lagi lalu berkata. "Harusnya kamu tau dong, aku terima ide gila kamu berarti tandanya aku juga sayang sama kamu Arsen."

Mata cowok itu berbinar. "Serius?" tanyanya untuk meyakinkan.

"Serius lah.. Masa bohong. Mungkin aku duluan yang mulai sayang sama kamu, kamu mah pasti baru-baru ini." keduanya terkekeh bersama.

𝗔𝗿𝘀𝗲𝗻𝗶𝗼 「𝙹𝚎𝚗𝚘 𝚡 𝙺𝚊𝚛𝚒𝚗𝚊 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang