Chapter 56.

553 132 11
                                    

Yuhu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yuhu... Update again, jarang" kan update lagi biasanya nunggu berapa hari baru up..
Ayo dong jangan di baca doang paling gak tinggalin jejak vote.
Kalau hari ini yang vote banyak. Besok up lagi deh:)

.


.
.
.
.
.
.
.
.
.












~ Happy Reading ~

***

Alena masih terpaku di depan rumah, ia tak menyangka hari ini dia akan datang kembali ketempat ternyamannya terdahulu.

Tempat di mana dulu dia menghabiskan waktu, bersama kedua orang tuanya.

Tapi sekarang tempat itu sudah beralih ke tempat di mana ada suaminya, tak peduli seperti apa keadaannya. Bila ada Arsen di sisinya, rasa nyaman itu selalu ada.

Kusuma menoleh kebelakang. "Ayo Nak, Mama sudah menunggu." Alena tersentak dari lamunannya, ia tersenyum tipis lalu mengikuti Papanya masuk kedalam rumah.

Tak ada yang berubah dari rumah itu, bahkan foto besar yang terpajang di ruang tamu ternyata masih ada, Alena pikir setelah kejadian itu Papanya sudah tidak mau memasang foto keluarga mereka.

"Non Alena! MashaAllah non.. apa kabar?" Pekik Bibi Ratmi asisten rumah tangga.

"Baik Bi, bibi gimana? Baik juga kan?" Tanya Alena balik sambil membalas pelukan wanita paruh baya itu.

"Alhamdulillah Bibi baik non, ya ampun Bibi senang akhirnya non Alena pulang. Bibi kangen masakin buat non Alena."

"Non Alena nggak pergi lagi kan? Non.."

"Bik. Udah ya bi. Ngobrolnya nanti aja, biarkan dia bertemu dengan Mamanya." Kusuma memotong ucapan Bibi itu, yang langsung membuat asisten tersebut menunduk tidak enak.

"Ayo sayang, kita ke kamar Mama." Ajaknya menggenggam tangan putrinya naik ke lantai dua.

Kusuma membuka pintu bercat coklat tersebut, hal yang Alena lihat pertama kali adalah Mamanya yang sedang terbaring di atas kasur dengan selang infus di tangan kanannya.

"Mama.." Panggil Alena sedikit berlari menghampiri sang Mama.

Merasa kasurnya bergerak dan mendengar suara seseorang yang dia rindukan, wanita itu perlahan membuka matanya. "Alena?" Liana terlihat kaget, ia diam beberapa detik mencerna sejenak.

"Ma. Ini aku Alena, putri Mama." Barulah Liana bangun dan memeluk Alena erat.

Beliau langsung menangis tersedu di ceruk leher sang putri. "Alena... Mama kangen Nak, jangan pergi lagi. Mama minta maaf,"

"Alena juga kangen sama Mama," balas Alena tak kalah erat mengusap punggung Mamanya.

Kusuma yang hanya berdiri tersenyum haru, ia bahkan mengusap sudut matanya. Dua wanita yang paling dia cintai akhirnya bisa bersama dan bersatu kembali.

𝗔𝗿𝘀𝗲𝗻𝗶𝗼 「𝙹𝚎𝚗𝚘 𝚡 𝙺𝚊𝚛𝚒𝚗𝚊 」Where stories live. Discover now