Chapter 47.

751 140 5
                                    




~ Happy Reading ~

***

Arsen mengerutkan kening menatap orang itu datar. "Lo tau gue siapa?" Orang itu terkekeh sembari mengangguk sekali.

"Tentu, lagian siapa yang nggak tau lo siapa?" Jawabnya enteng.

"Berarti Bryan juga udah tau?" Lagi orang itu mengangguk.

"Jujur gue juga baru tau dari Bryan." Lanjutnya.

Arsen mengusap wajahnya dengan sebelah tangan ia bersandar pada badan kursi. "Alena sendiri gimana? Udah tau kan? Gue harap lo cepat cerita."

"Dia udah tau."

Orang itu menarik napas lega. "Syukurlah gue senang, setidaknya dia tau nikah sama siapa."

Beberapa detik mereka saling diam dengan pikiran masing-masing, terlebih orang itu yang mendadak seperti canggung. "Eghm.." Ia berdeham lalu mengambil sesuatu dari saku jaketnya. "Ini barang yang lo minta," Katanya lalu mendorong barang itu di atas meja kearah Arsen.

Arsen menerima memainkan benda itu di tangannya. "Kenapa lo mau ngasih ini ke gue, lo nggak takut?"

"Justru gue lebih takut kalau gue nggak ngasih itu ke lo, Waktu lo nelpon dan tanyain soal Bryan dan isi benda itu gue senang. Gue berharap lo bisa menyelesaikan masalah ini. Karena cuma lo yang bisa, dan lo bakal tau banyak setelah lo lihat isinya." Arsen diam tanpa mengalihkan pandangannya dari benda kecil itu.

"Kalau pun nanti terungkap dan gue di seret, gue nggak masalah. Asal mereka jangan ganggu keluarga gue," Ujar orang itu mantap.

"Thank lo mau bantu gue, soal keluarga lo jangan takut. Gue bisa jamin mereka bakal aman,"

Orang itu tersenyum lebar. "Gue yang seharusnya berterima kasih, gue nggak nyangka kita bakal ketemu. Ini mungkin takdir dari tuhan untuk menyelesaikan semuanya, karena gue benar-benar nggak tahan hidup kayak gini terus."

"Gue ngelakuin ini bukan buat gue, ataupun orang lain. Tapi gue ngelakuin untuk Alena,"

"Iya gue tau. Lo sayang banget sama dia. Lo bakal ngelakuin apa aja demi dia, bahkan harus sampai bohong ke orang tuanya." Ujarnya sedikit terkekeh.

Arsen hanya tersenyum simpul.

"Oh iya, lo harus hati-hati. Bryan masih ada di sekitaran lo, dia masih mau ngerebut Alena."

"Gue tau," Sela Arsen.

"Lo tau?" Beo orang itu.

Arsen mengangguk membenarkan. "Lo tenang aja, gue bakal jagain Alena."

"Secepatnya lo lihat isinya dan kasih ke polisi Sen, biar semuanya kelar."

Arsen hanya mengangguk, setelah tidak ada lagi obrolan Arsen pamit lebih dulu, dia tidak bisa terlalu lama meninggalkan bengkel.

Arsen baru saja bertemu dengan Fadil, dan mereka tengah bekerja sama untuk menjatuhkan Bryan. Tadinya Arsen hanya ingin mencari informasi dari Fadil tapi siapa sangka dia malah mendapat lebih yang dia mau.

Fadil sendiri senang bisa memberikan bukti itu pada Arsen, semoga saja tidak ada yang tau jika dia baru saja bertemu dengan Arsen.

Dengan begitu rencananya bisa berhasil, dan kehidupannya bisa seperti dulu tanpa di hantui rasa bersalah kepada orang-orang yang sudah di sakiti oleh Bryan.

Tiba di bengkel Arsen meminjam laptop dan memasang flashdisk pemberian dari Fadil tadi, ia melihat apa saja isinya.

Ada beberapa video, dokumen dan beberapa foto. Arsen terlihat begitu serius hingga sampai akhir, tiba-tiba tangannya terkepal kuat hingga ototnya terlihat.

𝗔𝗿𝘀𝗲𝗻𝗶𝗼 「𝙹𝚎𝚗𝚘 𝚡 𝙺𝚊𝚛𝚒𝚗𝚊 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang