📌𝒫𝓁𝑒𝒶𝓈𝑒 𝒟𝑜𝓃'𝓉 𝓃𝑜𝓉 𝒞𝑜𝓅𝓎 𝑀𝓎 𝒮𝓉𝑜𝓇𝓎 📌
⚠️ 🄰🅆🄰🅂 🄱🄰🄿🄴🅁 ⚠️
Ini sebuah kisah tentang Arsenio Januareza bersama Alena Amirthalina, pertemuan mereka yang tak di sengaja. Membuat keduanya memiliki kisah yang mengharuskannya be...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sore Guys.. I'm comeback 😁
~•~
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Disalah satu Cafe yang sedang hits di ibu kota, Alena tengah bercanda gurau dengan sahabatnya yaitu Sella. Setelah beberapa hari tidak bertemu, akhirnya ia bisa menghabiskan waktu bersama bestie terbaik yang gadis itu miliki.
"Masa gue di bilang Tante sama bocil, mentang-mentang lipstik gue ketebelan." ujar Sella saat menceritakan dirinya ketika sedang berkunjung kepasar dengan sang Ibu.
"Hahaha... Lo sih, pakai acara dandan menor. Cuma kepasar doang udah kayak mau ke pesta." saut Alena sembari tertawa.
"Terus aja lo ketawain gue!" sungut Sella yang kesal.
Alena terus tertawa lepas, sampai ujung matanya mengeluarkan air.
"Oh iya, gue mau tanya dari kemarin tapi lupa terus, beberapa hari yang lalu. Lo di bawa kemana sama si Bryan?" sekita itu juga raut wajah Alena berubah.
Menjadi datar dan malas membahas cowok itu.
"Ngapain jadi nanyain Bryan sih?"
"Yaa.. Sorry kan gue cuma mau tau. Soalnya lo bilang mau di ajak Bryan ke tempat temannya,"
Menghela napas sejenak, Alena menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi kayu. "Biasalah, gue dibawa ke rumahnya Fadil, gue pikir mereka ada party seperti biasanya, tapi ternyata nggak. Gue nggak tau mereka ngapain di lantai atas."
Sella merubah posisi duduknya lebih maju kedepan meja. "Mereka di lantai atas? Terus lo di mana?" tanta gadis itu penasaran.
"Di lantai satu, diruang tamu."
"Sendirian?" beo Sella.
Alena mengangguk pelan, lalu menyedot minumannya.
"Wah.. Parah sih ini, masa lo di kacangin gitu aja. Kalau gue jadi lo. Udah ngamuk-ngamuk!" wajah Sella memerah menghembuskan napas berulang kali.
Ia kesal, kenapa Bryan melakukan itu kepada sahabatnya, menurutnya cowok itu sudah keterlaluan.
"Lo pikir gue bisa ngelakuin itu, berani? Nggak mungkin lah."
