Chapter 55.

550 109 4
                                    


~~

~~

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

~~

***

"Abang tau nggak. Aku sekolah.."

"Sekolah di tempat Abang dulu, kamu juga selalu dapat nilai bagus. Punya sahabat namanya Mia, terus.. hobinya berenang. Pernah jadi juara satu pas ikut lomba antar sekolah, sekarang lagi dekat sama cowok namanya Haikal tapi Tante ngelarang kamu karena cowok itu kurang baik buat kamu. Iya kan?" Ujar Arsen panjang lebar.

Ana tampak diam melongo, menatap Abangnya tidak percaya. "Daebak.. dari mana Abang tau!" Pekik gadis itu heboh.

Tak hanya hanya Ana, Alena yang duduk di samping Arsen pun ikut menatap Arsen heran.

"Abang berubah jadi cenayang ya?" Ujar Ana ngaco.

Arsen terkekeh geli mengacak rambut sang adik. "Ngawur kamu.. Abang tau karena selama ini. Dapat informasi dari Pak Ari,"

"Hah!" Teriak Ana sampai beberapa orang melihat kearah mereka. "Jadi selama ini Pak Ari tau Abang di mana? Kok bisa? Kenapa selama ini nggak kasih tau Om Tio?" Arsen memijit pelipisnya ternyata adiknya ini cerewet juga ya, lebih cerewet dari istrinya.

"Karena Abang yang minta."

"Kenapa Bang?"

"Ana. Kamu pasti udah tau kan? Kenapa Abang pergi, sampai sekarang Abang masih merasa bersalah,"

"Bang. Semua itu udah takdir, Abang jangan menyalahkan diri Abang terus, Dulu Om Tio sama Tante Dinda nyalahin Abang karena mereka masih shock, mereka sendiri yang bilang ke aku. Makanya Om Tio berusaha cari Abang,"

"Tetap aja, Abang nggak bisa melupakan kejadian itu."

Ana meraih tangan Arsen. "Om Tio pernah cerita ke aku, sebenarnya kejadian itu bukan karena kecelakaan aja. Tapi ada sesuatu yang terjadi sama mobilnya. Ada yang sabotase mobil Papa, Bang."

"Jadi.. Om Tio tau," Gumam Arsen pada dirinya sendiri, namun suaranya masih terdengar oleh Alena dan Ana.

"Abang udah tau masalah ini?" Arsen tersentak menatap sang adik.

"Siapa pelakunya Bang? Abang kenal?"

"Abang belum tau pasti siapa pelakunya, yang jelas ini alasan Abang belum bisa pulang, Abang harus menyelesaikan semuanya."

Ana memandang Arsen sendu, matanya berkabut siap meneteskan air matanya kembali. "Ana.. tolong ngertiin Abang, Abang benar-benar belum bisa pulang. Ya," Ucap Arsen lembut meminta pengertian adiknya.

Gadis bernama lengkap Apriana Januareza itu sangat merindukan Arsen, sudah cukup beberapa tahun ini dia jauh dari Kakaknya.

Ana merindukan semua hal tentang sang Kakak, dia ingat betul siapa yang sering mengajaknya bermain di taman, menemaninya belajar. Mengantarkannya ke sekolah menggunakan sepeda, bahkan Arsen menjadi garda terdepan saat ada salah satu temannya yang ingin menjailinya.

𝗔𝗿𝘀𝗲𝗻𝗶𝗼 「𝙹𝚎𝚗𝚘 𝚡 𝙺𝚊𝚛𝚒𝚗𝚊 」Onde as histórias ganham vida. Descobre agora