Chapter 30.

1.2K 132 7
                                    

༶•┈┈⛧┈♛ 𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 ♛┈⛧┈┈•༶


***

Sudah hampir satu jam mereka berkeliling pasar malam, mencoba beberapa permainan dan beberapa wahana, namun tidak terlihat sama sekali wajah lelah yang di perlihatkan oleh Alena.

Gadis itu masih bersemangat untuk berkeliling lagi dan mencoba permainan lainnya. Sedangkan Arsen hanya menuruti saja, mungkin Alena belum pernah bermain di tempat seperti ini. Makanya gadis itu sangat antusias dan tak ada lelahnya.

"Belum capek?" tanya Arsen saat mereka sedang berkeliling.

Alena menggeleng. "Nggak," ia menoleh melihat kearah Arsen. "Kamu yang capek ya?" cowok itu tersenyum tangannya mengusap kepala Alena dengan lembut.

"Nggak juga, aku masih sanggup kalau harus keliling sampai besok pagi," gadis itu ikut tersenyum lalu melingkarkan tangannya di lengan Arsen.

"Makasih ya kamu mau nurutin keinginan aku, kamu pasti tau kenapa aku bisa sesenang ini." Arsen hanya memberi senyum lalu menggandeng Alena membawa gadis itu ke suatu tempat.

"Kita duduk situ dulu," Arsen menunjuk salah satu bangku panjang, sengaja mengajak Alena duduk terlebih dahulu sebelum melanjutkan permainan apa yang dinginkan gadis tersebut.

Keduanya duduk sambil melihat orang berlalu-lalang, semakin malam bukannya berkurang pengunjungnya justru terlihat semakin banyak, namun kebanyakan dari mereka adalah anak-anak muda sama seperti dirinya yang membawa pasangan.

Arsen menyapu pandangan untuk melihat apa saja yang menarik di sana, ia menarik sudut bibirnya lalu menoleh ke Alena saat sudah menemukan apa yang dia cari. "Kamu tunggu sini ya," katanya seraya berdiri.

Alis gadis itu berkerut menatap Arsen bingung. "Kamu mau kemana?" bukannya menjawab Arsen malah tersenyum manis, sambil mengedipkan sebelah matanya dan tidak lupa usapan lembut yang dia berikan di kepala Alena.

Gadis itu membeku sesaat, jantungnya berdebar kencang, kenapa Arsen selalu melakukan hal yang manis sih, kalau tiba-tiba Alena pingsan mendadak bagaimana?.

Alena hanya diam memperhatikan Arsen yang mulai menjauh sambil mengusap-usap dadanya, cowok itu berjalan santai dengan kedua tangannya di masukkan kedalam saku.

Di lihat dari belakang saja sudah bisa membuat jantung tidak aman, namun setelah itu senyum di bibir Alena memudar digantikan raut wajah sebal.

Bagaimana tidak kesal, banyak gadis-gadis yang berpas-pasan dengan Arsen menebar senyum dan lambaian tangan, Alena mendengus kesal namun untuk menyusul Arsen sudah kelewat jauh dia juga sedang mode mager, dia percayakan pada Arsen. Dia yakin Arsen tidak mungkin peduli ataupun merespon para gadis cabai itu.

Sambil menunggu Arsen, ia memainkan ponselnya. Membalas pesan dari Sella yang tak berhenti mengoceh menanyakan keadaan dan posisinya berada.

Ia tidak sadar jika Arsen sudah kembali, hingga sebuah es krim muncul di depan wajahnya barulah gadis itu mendongak.

Beberapa detik Alena diam, matanya berkedip berulang kali saat Arsen masih di posisinya sambil memberikan senyum seperti tadi.

Arsen memberi kode lewat dagunya, untuk segera menerima es krim di tangannya. Alena gelagapan lalu mengambil es krim itu, mulai makan dengan gerakan sedikit cepat matanya melihat kearah lain, Arsen tak boleh tau jika saat ini ia sedang salah tingkah.

Padahal Arsen sudah tahu dan cowok itu hanya tersenyum kecil, ia sekarang punya hobi baru yaitu melihat pipi Alena yang bersemu merah seperti buah strawberry.

𝗔𝗿𝘀𝗲𝗻𝗶𝗼 「𝙹𝚎𝚗𝚘 𝚡 𝙺𝚊𝚛𝚒𝚗𝚊 」Where stories live. Discover now