Chapter 07.

1.1K 138 5
                                    


༺∘༻

***

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

***

Alena benar-benar merasa bosan berada di rumah Shandy, ia di ajak tapi di telantarkan begitu saja.

Dia di tinggal diruang tamu, sedangkan Bryan bersama teman-teman ada di lantai dua berkumpul di sana, ingin ikut naik.

Tapi ia sudah di beri peringatan lebih dulu, maka yang bisa Alena lakukan hanya duduk sendiri tanpa melakukan apa-apa.

Jika di hitung mungkin sudah ada satu jam, ia berada di ruang tamu itu sendiri.

Alena menegakkan tubuh saat suara langkah kaki terdengar turun dari lantai dua, dia pikir yang turun adalah Bryan, tapi ternyata bukan. Orang itu malah Fadil.

Fadil melirik sinis kearah Alena yang juga sedang melihat kepadanya, cowok itu melangkah menuju dapur.

"Fadil," panggil gadis itu ketika yang di panggil sudah ingin kembali naik ke atas.

"Apa?" tanyanya dengan nada malas.

"Bryan ngapain ya? Kok gue di suruh nunggu di sini sih. Kalau memang dia masih lama. Mending gue balik aja sekarang,"

"Dia lagi bahas masalah penting, kalau lo berani ya silahkan aja balik." ucap Fadil seraya tersenyum miring.

Alena menghela napas jengah nya, dia tau arti perkataan Fadil. Itu adalah sebuah tantangan sekaligus peringatan. Dia di tantang kalau berani coba saja pergi kalau tidak mau terjadi sesuatu.

"Gue tunggu aja deh," jawabnya pasrah.

"Kenapa? Lo takut."

"Gue cuma nggak mau cari masalah, ntar dia pasti bakal marah kalau gue balik." jawab Alena tanpa melihat kearah Fadil.

Cowok itu memutar badan, menatap Alena sekejap. "Dari awal lo tau ini nggak benar, tapi masih di pertahanin. Kalau lo pintar seharusnya tau gimana caranya." ucap Fadil lalu pergi naik ke lantai dua kembali.

Alena mengerutkan kening melihat punggung cowok itu. "Maksudnya?" beo Lena pada dirinya sendiri.

Menaikan bahunya, Alena kembali duduk memainkan ponselnya kembali, ide muncul di kepalanya.

Dengan iseng Alena menekan nama lengkap Arsen di kolom pencarian media sosial instagram, wajahnya kian berseri ketika apa yang dia cari ternyata ada.

Tapi sayang, saat melihat akun cowok itu. Isinya hanya gambar motor-motor dengan caption yang sama sekali tidak dia mengerti.

"Kirain ada fotonya, ternyata zonk." meninggalkan akun Arsen dengan kesal, Alena pun menaruh kembali ponselnya, ia sudah bosen dan lelah memainkan benda pipih tersebut.

Tidak lama cowok yang sedari tadi dia tunggu, akhirnya turun tangan kanannya menenteng jaket kulit. "Balik." katanya tanpa melihat kearah Alena.

Gadis itu secepat kilat menyambar tas dan ponselnya yang berada di atas meja, sedikit berlari ia menyusul Bryan yang sudah lebih dulu masuk kedalam mobil.

𝗔𝗿𝘀𝗲𝗻𝗶𝗼 「𝙹𝚎𝚗𝚘 𝚡 𝙺𝚊𝚛𝚒𝚗𝚊 」Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ