Chapter 29.

1K 135 7
                                    

***

༶•┈┈⛧┈♛ 𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 ♛┈⛧┈┈•༶

***

Tanpa berlama-lama Alena segera menggeser panel. "ALENA.. LO BESTIE GUE BUKAN SIH!!" lengkingan suara di seberang sana mengharuskan Alena menjauhkan benda pipih tersebut dari telinganya.

Memutar bola matanya jengah ia kembali mendekatkan ke telinganya. "Apaan sih Sell, selalu aja teriak-teriak. Salam dulu kek,"

"Stop nggak usah mengalihkan pembicaraan! Sekarang lo jelasin ke gue, kenapa tadi pagi waktu gue kerumah lo, Tante Liana marah-marah dan minta gue nggak usah nyariin lo lagi." jeda sejenak Sella mengambil napas lebih dulu lalu kembali memarahi Alena.

"Katanya lo udah nggak tinggal di situ, dan mereka nggak mau tau soal lo lagi. Sebenarnya ada apa sih Len? Kenapa gue nggak tau apa-apa!"

Alena menghela napas berat. "Jadi Mama ngomong gitu?" bukannya menjawab pertanyaan Sella, Gadis itu justru bertanya balik sampai membuat gadis di seberang telepon mencak-mencak sangking gregetnya pada sahabatnya.

"Jawab dulu pertanyaan gue ogeb! Malah tanya balik."

"Ceritanya panjang, sorry gue nggak sempat cerita sama lo kemarin,"

"Bodo amat. Gue nggak peduli kenapa kemarin lo nggak cerita, intinya lo ada masalah? terus lo sekarang di mana? Biar gue jemput ya." ujar Sella yang sangat peduli pada Alena.

"Nggak usah. Gue baik-baik aja kok, lo jangan khawatir kalau gue cerita lewat telepon terlalu panjang. Besok aja kita ketemuan,"

"Kenapa harus besok? Sekarang aja, gue udah kepo akut nih. Jangan sampai gue mati penasaran ALENA!" ujar Sella masih dengan nada ngegasnya.

"Ck.. Gue nggak bisa sekarang Sella ku sayang. Lo jangan maksa kenapa sih! Pokoknya gue baik-baik aja, lo nggak usah khawatir. Nggak usah kepo, kalau lo mau tau jawabannya besok gue ceritain semuanya. Oke, BYE!" Alena memutus panggilan sepihak.

Alena bukan tidak ingin cerita, namun saat ini pusat pikirannya tertuju pada sang Mama.

Ternyata Mamanya begitu marah sampai tidak peduli dengannya lagi.

Lalu bagaimana dengan Papanya, apakah sama? Gadis itu mengusap air matanya dengan kasar.

Ia tak boleh sedih, ia yakin mereka hanya marah untuk sesaat. Alena yakin kedua orang tuanya akan seperti kemarin-kemarin setelah tahu kenapa dirinya harus berbohong

"Ma.. Mungkin sekarang Mama benci sama aku, tapi aku berharap setelah Mama tau kenapa aku harus bohong. Mama dan Papa tidak membenciku lagi. Aku sayang sama kalian," ujarnya parau bersamaan dengan tetesan cairan bening yang mengenai batal.

..

Di bengkel Arsen sudah ingin di interogasi oleh Jupri, berbeda dengan Sella. Jupri sedikit tau yang terjadi pada Arsen dan Alena.

Meskipun Jupri belum mengetahui pernikahan sahabat satu-satunya itu. "Arsen. Piye Alena? Ora popo toh? (Arsen. Bagaimana Alena? Dia nggak apa-apa kan?"

Arsen tak lantas menjawab, cowok itu masih sibuk melepas jaketnya siap menyelesaikan pekerjaan yang kemarin belum selesai. "Udah aman." jawab Arsen singkat.

"Ya aku tau aman. Tapi maksud aku gimana Alena? Masih di ganggu cowoknya itu?"

"Gue nggak tau, yang jelas Alena baik-baik aja selagi sama gue, dia bakalan sama gue terus." jawab Arsen, tangannya sudah mulai sibuk mengotak-ngatik mesin motor.

𝗔𝗿𝘀𝗲𝗻𝗶𝗼 「𝙹𝚎𝚗𝚘 𝚡 𝙺𝚊𝚛𝚒𝚗𝚊 」Where stories live. Discover now