Chapter 14.

918 121 2
                                    

Berikan vote pada part ini,Thanks you  guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berikan vote pada part ini,
Thanks you  guys..

Happy Reading ►

Apa yang menjadi pertanyaan Alena dengan Mamanya beberapa hari yang lalu belum terjawab juga, padahal ia sering bertanya lagi, namun Bu Liana tetap saja tidak ingin menjawab, dan katanya tunggu saja nanti kamu akan tau.

Bukan apa-apa ia sudah merasa itu bukan hal yang bagus, dia takut jika itu berurusan dengan Bryan, apalagi ia tahu Mamanya dekat sekali.

"Eh.. Mikirin apasih lo? Dari tadi diam mulu." Sella menyenggol lengan Alena yang sedari tadi hanya diam mengaduk-aduk minumannya.

Helaan napas besar keluar dari Lena, gadis itu menyandarkan tubuhnya pada sofa. "Nggak lagi mikir apa-apa," ucapnya lesu.

"Bohong. Gue hapal banget kapan lo bohong atau kapan lo jujur. Ini pasti ada hubungannya sama cowok brengsek lo itu kan?" Alena terkekeh, sahabatnya ini memang tau apa yang dia rasakan.

"Hush.. Nggak boleh gitu,"

"Kenapa, lo mau belain dia." sambung Sella dengan kesal.

"Nggak juga, tapi kan nggak baik tau ngata-ngatain orang terus." Sella tak peduli ia memutar bola matanya dengan jengah.

"Len." panggilnya.

"Hmm?"

"Kapan sih, lo mau kenalin Arsen sama gue," alis Alena naik sebelah menatap Sella bingung.

"Lo mau ngapain sih, perasaan pengin banget gue kenalin Arsen ke Elo?!" jawab Alena kesal.

"Yaelah Len, cuma kenalan kok nggak bakal gue ambil juga." goda Sella.

Alena mendelik pipinya merah tersipu. "Apaan sih, maksudnya ngapain lo kayak ngebet banget mau kenalan sama dia," ujarnya gugup salah tingkah.

"Lho memangnya salah kenalan sama cowok ganteng? Kan kalau Arsen bukan jodoh lo, kali aja dia jodoh gue." Alena menatap horor Sella, entah kenapa ketika mengatakan hal itu hatinya merasa tidak suka.

Padahal sudah jelas-jelas Arsen, bukan siapa-siapanya

"Ya ampun.. Len, iya ya gue nggak ada maksud kok, gitu aja melotot. Bentar lagi keluar tuh mata," lanjut Sella yang masih saja menggoda sahabatnya itu.

"Lo kalau banyak ngomong gue tinggal nih!" ancamannya.

"Dih.. Kok ngegas?" Sella terbahak namun hanya sekejap. "Uhuk.. Uhuk! Bangke lo Len!" umpat Sella kesal pasalnya Alena menyumpal mulut Sella dengan makanan milik gadis itu, sontak Sella tersedak sampai mendelik kesal pada si pelaku.

Tapi Alena tak peduli justru kini dirinya yang tertawa puas melihat bagaimana merahnya, wajah sahabatnya itu.

Selang beberapa menit ponsel milik Alena yang ada di  tas berbunyi.

𝗔𝗿𝘀𝗲𝗻𝗶𝗼 「𝙹𝚎𝚗𝚘 𝚡 𝙺𝚊𝚛𝚒𝚗𝚊 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang