Attention || 🦊 34

1K 44 4
                                    

Happy Reading

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy Reading

Perkumpulan yang sudah lama tidak dilakukan akhirnya bisa terealisasikan. Renjun mengundang ke lima sahabat alumninya yang sudah lama mereka tak bersua. Pria berdarah Jilin Tiongkok itu kini tampak sibuk di dapur, mengenakan apron yang melekat pas ditubuhnya.

Beruntung kesibukannya itu dibantu oleh teman-temannya yang tau diri seperti Jaemin dan Jeno Sementara sisanya seperti Haechan, Chenle dan Jisung memilih duduk di sofa ruang tamu sambil bermain dengan Marka.

"Marka, menurut kamu Papa Renjun itu galak gak?" tanya Haechan dengan ekspresi kepo yang dibuat-buat.

Marka yang tadinya tengah bermain hot wheels dengan Chenle menghentikan aktivitasnya. Ia menggeleng membuat Jisung, Haechan dan Chenle terkejut. Renjun yang mereka kenal emosi bisa-bisanya dibilang tidak galak oleh anak kecil.

"Beneran, Papa Renjun tu gak galak. Dia baik banget, dan selalu sayang sama Marka."

"Serius?" tanya Chenle sambil menahan tawa bengek. "Kamu gak pernah ngerasain di pukul kepalanya sama Papa Renjun?" pertanyaan sesat Chenle membuat bocah berusia 5 tahun itu menggeleng lagi.

"Memangnya Paman Chenle pernah?" tanya Marka.

Haechan dan Jisung tertawa. "Sering." Mereka berucap bersamaan.

"Mungkin karena Paman Chenle nakal, jadi Papa Renjun marah." Marka menatap Chenle dengan polos khas anak kecil.

"Woy! Kalian jangan membicarakan hal sesat didepan anak gue. Buruan kesini!" seru Renjun sambil metenteng di ujung pintu menuju ruang tamu.

Haechan, Chenle, dan Jisung tanpa basa-basi langsung meninggalkan ruang tamu. The power of Huang Renjun selalu berhasil.

🦊

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam, Renjun dan teman-temannya masih melakukan aktivitas di ruang tamu bersama Marka yang sedari tadi juga asik bercengkrama bersama mereka. Tanpa disadari seorang wanita menghampiri di ruang tamu.

"Marka, ayo bobok dulu ya sayang. Ini udah jam 10," ucap Aera yang sudah berdiri memakai piyama panjangnya.

Marka mengangguk, tanpa diperintah dua kali langsung menuju ke arah Mamanya. Tapi sebelumnya ia menghentikan langkah.

"Marka bobok dulu ya Papa, Om, dan Paman semua. Bye!"

Mereka berenam tertawa. "Bye juga!" balas bersamaan.

"Anak lo nurut banget ya Njun," celetuk Haechan seraya terkekeh.

Renjun tersenyum. "Jelas, didikan siapa dulu."

"Padahal dulu Papa dan Mama nya sering nggak bener di sekolah." Chenle berucap jujur.

"Gue gaplok mulut lo!" ancam Renjun bersiap mengayun tangan kanannya.

NC NCT DREAM ✔️Where stories live. Discover now