Attention || 🦊24

875 65 11
                                    

Happy Reading

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy Reading

Suasana jalanan Seoul saat ini sangatlah ramai. Seorang pria beberapa kali membunyikan klakson cukup emosi. Pikirannya kalut, ia harus segera mengejar waktu demi menemui seseorang. Waktu 2 jam adalah jarak tempuh yang harus ia kejar semaksimal mungkin. Berbekalkan google maps, ia nekat pergi demi niatnya yang sudah terpatri sejak lama.

Seorang gadis tengah sibuk menimang bayi kecil dalam gendongannya. Sesekali ia mengeluarkan gurauan yang mungkin terdengar aneh namun lucu baginya.

"Pegel gak Ra?" tanya Karina yang barusan selesai mandi. Ia berjalan ke teras depan dan menemukan adiknya tengah menggendong bayinya yang berbadan montok dengan pipi bulat.

Aera meringis, jujur rasanya sangat pegal. Namun ia tidak ingin Karina kecewa jadi ia menggeleng.

"Enggak kok, Kak. Ini bayi kecil yang gemesin mana mungkin bikin onty jadi pegel."

Karina terkekeh. Ia tahu bahwa Aera bohong, terlihat dari gestur tubuhnya yang nampak pegal menompang.

Jadilah Karina mengambil alih gendongan bayinya. Aera tampak bernapas lega. Tulangnya sampai berbunyi kretek-kretek.

"Oh iya, nanti kamu kerja?" tanya Karina.

Aera mengangguk. "Malem Kak, tumben nanya."

"Mau nitip salad buah, sama beras merah di supermarket. Boleh?" Karina tersenyum seraya menepok pelan pantat bayinya yang menggemaskan.

Aera mengangguk. "Boleh dong, buat Kak Karina apa sih yang enggak."

"Kalau gitu kamu makan dulu sana! Makasih udah banyak bantuin kakak."

"Sama-sama, onty mandi dulu ya ndut!" Aera mencuri satu kecupan pada pipi lembut bayi kecil yang ada dalam gendongan Karina.

Selama melakukan ritual mandi, Aera bersenandung ria seraya membersihkan seluruh tubuhnya. Ia menutup kegiatan mandinya dengan membalut tubuh rampingnya menggunakan handuk lembut berwarna putih. Berjalan keluar dari kamar mandi.

Aera mengerutkan kening, mendengar sebuah suara-suara yang menelisik telinganya dari luar sana. Ia segera memakai baju dan mengeringkan rambutnya. Tanpa menaruh handuk dulu, gadis itu segera keluar dari kamar.

"Pergi! Aku udah gak butuh kamu lagi!" seru Karina seraya berdiri di depan pintu.

Aera melebarkan mata, menyaksikan drama dadakan yang melanda siang hari.

Bisa dilihat seorang pria tampak bersimpuh di hadapan Karina seraya menangkupkan kedua tangannya.

"Cukup Mark! Aku gak mau memperpanjang urusanku sama kamu lagi. Aku bahagia kok hidup kayak gini. Dan jangan harap anak itu bisa ketemu kamu. Aku gak mau menguak luka lama."

NC NCT DREAM ✔️Where stories live. Discover now