Attention || 18 🦊

1.2K 82 20
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

Jangan lupa ⭐💬
😜

Aera memandang sendok yang ada di depan mulutnya. Ia menghela napas sejenak sebelum akhirnya menerima suapan tersebut. Renjun terkekeh melihat gadis gengsian itu. Tapi ternyata gadis itu sedikit meruntuhkan kegengsiannya.

Drttttt....

Drrrttt...

Ponsel Aera bergetar, ia tak mampu menggenggam ponselnya. Renjun paham, ia segera mengambil ponsel itu kemudian menggeseri ikon berwarna hijau.

Halo...

Kak Karina, maafin Aera ya.

Ya ampun Ra, kamu gimana sekarang? Udah enakan belum? Renjun jagain kamu kan?

Iya Kak, ini Aera udah sadar. Cuma badannya kerasa lemes banget. Maaf ya Kak, untuk sekarang belum bisa kerja dulu.

Yoon Aera, jangan mikir kerja dulu! Pikirin kesembuhan kamu, Oke? Nanti sore Kak Karina kerumah sakit ya.

Jangan Kak! Kakak lagi hamil besar, rawan banget. Gak boleh pokoknya!

Kamu siapa yang jagain disitu?

Emmm, temen Aera Kak.

Renjun kan?

Hmmm.

Kenapa kok gengsi sih? Dia baik banget loh, gendong kamu sampe rumah sakit.

Iya dong Kak! Aku emang sebaik itu. Aera nya aja yang gengsian 🦊

Hahahaha Renjun, Kakak minta tolong ya. Jagain Aera ya!

Iya, Kak! Siap! 🦊

Yoon Aera, nurut ya! Jangan keras kepala!

Iya, Kak.

Kalau gitu Kakak tutup dulu ya. Jangan lupa kamu makan dan istirahat yang cukup.

Oke Kak.

Telepon terputus. Aera mengeram rendah, menatap Renjun dengan kemusuhan.

"Ra, lo lagi sakit loh! Gelutnya kalau lo udah sembuh aja ya?" Renjun kembali menyuapi Aera sampai makanannya tandas.

Kemarahannya urung karena perkataan Renjun sangat benar. Ia memilih menerima segelas air minum lekas meneguknya sampai tandas.

NC NCT DREAM ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang