Attention || 19 🦊

868 51 6
                                    

"Makasih ya Njun, udah anterin Aera pulang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Makasih ya Njun, udah anterin Aera pulang." Karina tersenyum seraya menepuk pundak kanan Renjun.

"Sama-sama Kak Karina. Semoga Aera baik-baik aja setelah ini." Senyum manis Renjun tertarik menawan.

Tcih! Sok baik amat depan kak Karina.

Aera mencibir dalam hati, tak ikut berbasa-basi seperti Karina. Ia segera masuk ke dalam rumah.

"Ayo masuk dulu Renjun, ini kakak udah masakin banyak buat kalian."

Renjun segan. "Enggak usah Kak, habis ini Renjun ada urusan sama kakak Renjun, dia lagi nunggu di rumah."

Karina ber oh ria. "Oh, gitu. Serius? Ini bukan kamu gak enak kan? Kamu udah jagain Aera selama seminggu loh. Ayo Njun! Jangan malu-malu!" ajak Karina lagi.

Tangan kiri Renjun menggaruk tengkuknya ragu. Namun akhirnya ia masuk ke dalam rumah yang tampak sangat rapih. Renjun suka nuansanya, seperti rumah keluarga bahagia yang sederhana. Luas, tidak terkesan terlalu mewah namun sangat bersih terawat.

Bisa ia lihat, Aera sudah duduk manis di ruang makan. Karina terkekeh, menepuk pundak Aera untuk meng kode.

"Sini makan, kagak usah gengsi." Aera berucap agak ketus.

Renjun segera mendaratkan pantatnya di kursi. Ia terlihat diam karena merasa canggung.

Pinggang Aera di jawil oleh sang kakak. Ia mengkode gadis itu agar peka. Setelah menghela napas kecil, Aera meraih piring dan sendok kemudian ia berikan pada Renjun.

Karina menepuk jidat. Ia lekas berbisik di depan telinga Aera.

"Ambilin nasi semangkok dulu, terus kamu isi piringnya pakai sayur dan lauk yang ada. Habis itu dessertnya deketin ke dia."

Tanpa berlama-lama Aera segera menuruti perintah Karina. Wajahnya datar dan sangat terpaksa. Tapi apa boleh buat, itu perintah sang kakak. Durhaka jika ia menolak. Diam-diam Renjun menahan tawa gelinya. Ia sangat puas bisa melihat Aera pasrah seperti itu. Gadis batu yang ia kenal paling keras kepala sejak masa sekolah. Ah, Renjun jadi teringat masa sekolahnya dulu. Tak disangka ia justru melepas semua prestasi demi mencari keberadaan ibu.

"Thanks." Renjun berucap singkat seraya mengeluarkan senyuman.

Aera mengumpat dalam hati. Gadis itu dengan cepat menghabiskan makanannya.

"Eeee, mau kemana kamu?" tanya Kak Karin seraya menarik lengan baju Aera.

"Mau ke kamar, Kak."

Karina menggeleng. Alisnya mengerut galak. "Gak boleh! Tungguin dulu sampe Renjun selesai. Masa kamu tega ngebiarin dia makan sendiri? Kak Karina mau istirahat dulu. Dari pagi belum bobok."

Jadilah Karina yang beranjak dari kursi sedangkan Aera menetap. Hatinya panas dingin tidak ikhlas tapi juga tidak bisa mengelak perintah sang kakak.

Renjun tertawa kecil. "Muka gak ikhlas lo bikin eneg banget sumpah!" sindir Renjun.

NC NCT DREAM ✔️Where stories live. Discover now