Angry Brother (Huang Renjun)

9.6K 249 33
                                    

Haloooo, aku update lagi nih.
Coba sebelum baca tengok dulu bintang ⭐ di pojok kiri bawah terus di tekan ya. Okeee 🥰
Gak komen gak papa kok, yang penting vote aja. Biar aku makin semangat nulis yaaaa.
Jangan jadi siders yaaa teman - teman.
Juga, diperhatikan kalau ini adalah cerita NC 🥰
Jadi bagi yang gak suka atau merasa ini tidak senonoh segera skip.


Salam manis dari aku 🥰
futurenyanct26

Seorang gadis dengan rambut yang tergerai panjang sedang berjalan. Semilir angin membuat rambutnya berkibar ke kiri dan ke kanan. Ia sedari tadi memasang raut khawatir karena seseorang yang akhir - akhir ini bersikap aneh padanya. Ingin segera ia menanyakan apakah ia mempunyai kesalahan pada orang itu. Kebingungan nya membuat ia tidak nyenyak tidur dan tidak fokus belajar.

Kaki jenjang gadis itu melangkah, menerobos lorong - lorong sepi di kampusnya. Entah mengapa hari ini sangat sepi, sehingga dirinya jarang berapapasan dengan orang yang berlalu lalang di kampusnya. Hanya ada satu dua dan itu mahasiswa semester akhir yang sedang fokus bolak-balik ke kampus untuk revisi skripsi.

Brakkk

Gadis itu membuka salah satu pintu ruangan dengan keras. Membuat penghuninya terperanjat.

"Kak Hendery, lihat Kak Yangyang gak?" tanya gadis itu.

Yang ditanya tampak berpikir, kemudian memperhatikan satu - satu teman yang ada di sekelilingnya.

"Lo lihat Yangyang gak tadi?" tanya Hendery pada salah satu temannya yang memiliki tato kupu - kupu di otot lengannya. Namun pria itu membalas dengan gelengan.

"Lo Huang Nara ya, pacarnya Yangyang?" tanya seorang pria berambut blonde dengan kacamata bertengger diatas hidungnya.

Nara mengangguk, sekarang ini ia butuh jawaban. Bukan pertanyaan. Dirinya masih setia memperhatikan teman - teman Yangyang. Bahkan Nara juga sudah melupakan apa itu kata "malu" sampai dirinya berani mendobrak kelas kating di fakultas seni musik.

"Gue lihat, tadi dia ke rooftoop fakultas seni. Bareng cewek," celetuk pria berambut blonde tadi.

"Hah, lo serius Jun?" tanya Hendery dengan raut khawatir.

"Dua rius, asli tadi gue lihat. Orang gue barusan balik dari kantin juga," ucapnya lagi.

Dengan langkah terburu dan napas memburu, Nara berjalan ke arah rooftoop. Ia bahkan berlari sambil berusaha berpositif thinking. Tapi karena ia tapikal wanita yang baperan. Jadi otak negatif thinking nya terus menggerayangi.

Hingga tinggal beberapa langkah lagi dirinya menginjak tangga untuk sampai ke rooftoop. Nara memperlambat langkahnya. Gadis itu berjalan mengendap, sembari menyapu sekeliling rooftoop yang nampak sepi.

Pandangannya tertuju pada tembok yang menutupi sebuah space di area tersebut. Nara berjalan pelan, apakah nasibnya akan sama seperti drama sad girl yang sering ia tonton.

Uhhsss ahhssss... lo sempit bangethh anjinghh...
Ahhh yangyang... fuck.. cepetin lagihhh
Bentar lonte.... Gue belum mau keluar anjir...

Deg!

Jantung Nara berpacu dengan cepat. Suara desahan itu makin jelas di telinganya. Dan ia harus memastikan semuanya.

"Kak Yangyang!" pekiknya keras. Membuat dua orang yang sedang diselimuti hasrat itu terlonjak kaget dan saling menutupi diri.

"Jadi, ini yang buat Kak Yangyang gak mau sama aku lagi?" tanya Nara, bisa didengar suaranya seperti seseorang yang sedang menahan tangis.

NC NCT DREAM ✔️Where stories live. Discover now