Angry Brother (Huang Renjun Chap 4)

10.6K 210 20
                                    

Malem juseyo 💚🦊
Kembali lagi di cerita saya.
Seperti biasa, tekan bintang sebelum membaca ⭐ wajib pokoknya ⭐
Tekan bintang ⭐ lalu baca!
Bintangnya ada di pojok kiri.
Tinggalkan jejak kalian 🥺⭐

🦊 Happy Reading 🦊

Sejak malam itu, Nara jadi irit bicara pada Renjun. Gadis itu bahkan tidak mau lagi menatap wajah kakaknya. Ia masih menjalani hari seperti biasa hanya saja kembali pada saat ia masih pacaran dengan Yangyang. Gadis itu sangat jaga jarak pada Renjun.

Ting tong!

Suara bel rumah berbunyi nyaring. Renjun yang saat itu sedang berkutat dengan laptopnya mengerutkan kening. Tidak biasanya ada seseorang yang berkunjung selarut ini.

Pria itu berjalan menuju pintu depan, dengan ragu membukakan pintu. Jantungnya berpacu agak cepat, takut jika ternyata itu adalah hantu.

"Injuna!"

Mata Renjun melebar, saat itu juga ia menerima pelukan dari wanita yang sangat ia sayangi selama ini.

"Injuna, bagaimana kabarmu?"

________

Pagi hari, keluarga kecil itu berkumpul di depan bandara. Sebentar lagi pesawat yang akan mengantarkan Renjun menuju China akan lepas landas.

Nona Huang tersenyum menatap Nara yang cemberut. Gadis itu sedari tadi menundukkan kepalanya dan membuang muka.

"Nara yaa, jangan seperti itu cepat pamit dengan kakakmu. Kau akan kehilangan dia dalam waktu 3 tahun. Sebelum menyesal, kau harus mengucapkan selamat tinggal dengan hangat," ucap Nona Huang dengan lembut pada kedua anaknya.

Mendengar bujukan sang ibu akhirnya Nara berjalan mendekati Renjun. Pria itu tersenyum menatap adiknya yang masih marah.

"Maafin Kakak ya Ra, semoga waktu kakak kembali. Kakak udah bisa jadi kakak yang baik buat kamu," ucap Renjun sembari memeluk erat sang adik.

Nara hanya terdiam, ia sebisa mungkin menahan air matanya agar tidak keluar.

Akhirnya Renjun pergi meninggalkan keluarganya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Akhirnya Renjun pergi meninggalkan keluarganya. Pria itu mendapat amanah dari ayah dan ibunya untuk mengurus perusahaan di China. Sementara ayah dan ibunya akan mengurus perusahaan di Korea. Itu semua dilakukan karena ayah dan ibu merasa tidak pernah ada untuk anak keduanya yaitu Nara.

"Nara, makan dulu sayang."

Suara teriakan Ibu menggema dari arah dapur. Gadis yang sedang berkutat pada laptopnya itu segera beranjak kemudian menuju dapur. Bisa ia lihat sang ayah yang sudah siap mengenakan kemeja dan jas kerja.

NC NCT DREAM ✔️Where stories live. Discover now