I Say With A Ditto (Haechan 🧸) 17

3.7K 105 8
                                    

Enam bulan kemudian...

"Morning sayang," panggil seseorang dengan suara serak khas bangun tidur.

"Morning juga sayang," balas wanita yang dipeluknya dari belakang.

Sepasang suami istri tersebut saling bertatap mesra kemudian tersenyum manis menyambut pagi dengan romansa. Jemari lentik sang pria mengelus pipi berisi wanitanya yang makin menggemaskan.

"Morning kiss dulu gak sih ay?" pinta Haechan sembari menatap Vania dengan wajah penuh harap.

Vania berdecak kesal. "Kalau kamu tanya aku jadi malu. Mending tu langsung sosor aja."

Keduanya terkekeh bersama menyadari keabsurdan mereka di pagi yang dingin ini.

Haechan kembali meraih wajah Vania sembari perlahan ia mendekatkan wajahnya mendamba bibir yang menjadi candunya selama ini.

Klothak!

Keduanya beringsut saling menjauh. Padahal ciuman belum juga di mulai. Haechan mengeram kesal sedangkan Vania langsung kembali melakukan aktivitas menyiapkan sarapan pagi.

"Hehe, maafin Varo kak."

Lagi-lagi pelakunya adalah adik laki-laki Vania. Ia sengaja tinggal dirumah sepasang suami istri yang sudah menjalani rumah tangga selama 6 bulan. Bukan tanpa alasan Varo tinggal di rumah kakaknya dan kakak iparnya itu. Namun, yang pertama di rumah sepi karena Ayah dan Ibu sampai sekarang masih sibuk mengurus perusahaan. Dan yang kedua, Varo persiapan untuk berkuliah di luar negeri. Kebersamaan nya dengan sang kakak tinggal terhitung beberapa jam lagi.

Haechan menghela napas pelan. Ia masih sama seperti dulu. Menyayangi Varo benar-benar seperti adiknya sendiri.

"Gak papa, sini sarapan dulu." Senyuman manis mengembang dari bibir pria itu. Mempersilahkan Varo untuk duduk di kursi makan mereka. Sedang sang empu menggaruk kepala belakang karena merasa malu berkali-kali memergoki kakak kakak nya tengah bercumbu mesra.

"Kamu berangkat hari ini?" tanya Vania memecah suasana. Varo mengangguk dengan wajah sedih. "Iya Kak, do'ain Varo ya kak."

Haechan tersenyum, menepuk pundak remaja itu dua kali. "Kakak yakin, kamu pasti jadi orang sukses."

"Disana tu niat belajar, bukan cari cewek apalagi genit!" sembur Vania.

"Varo kan setia sama Hanni." Remaja itu mengelak membuat kedua kakaknya terkekeh.

"Iya deh, bocil setia!" jawab Vania lagi sembari menuangkan nasi goreng kimchi pada piring mereka masing-masing.

🧸

"Kak, Varo minta maaf ya kalau banyak salah sama Kakak. Pamit dulu."

Suasana di bandara kali ini sangat mengharukan. Sebab mereka melepas Varo karena remaja baru lulus SMA itu memutuskan untuk melanjutkan kuliah di Amerika.

"Oppa, jangan lama-lama."

"Oppa gak bakal lama-lama kok. Kan ada kamu sebagai tujuan hidup Oppa."

Anjay!

Vania dan Haechan terkekeh melihat keromantisan adik mereka yang ternyata sangat alay. Seperti orang pada umumnya yang tidak pernah berkaca pada diri sendiri. Padahal mereka juga sama, alay.

Suasana haru itu seketika menjadi bengek karena Hanni yang menangis tersedu-sedu. Sedang Varo terlihat panik dan khawatir karena pacarnya itu terus menangis tanpa henti. Hal itu menyita banyak perhatian dari orang-orang yang berlalu lalang di bandara.

NC NCT DREAM ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang