I Say With A Ditto (Haechan 🧸) 16

3.4K 125 26
                                    

Boleh aku saranin? Lagu di atas buat kalian dengerin sambil baca cerita ini 😁😍

Happy Reading

"Kamu makin cantik ya."

Haechan menatap gadis di sebelahnya. Rona di pipi gadis itu tak dapat di tahan lagi. Ia memberi respon berupa pukulan di pundak. Menandakan perasaannya yang sangat malu.

"Gak usah gombal deh. Lagian kamu juga udah biasa ketemu bule yang cantik. Aku gak ada apa-apanya."

Jemari Haechan menangkup pipi berisi Vania. Ia memandang lekat gadis itu sambil tersenyum manis. Pandangan keduanya saling terkunci. Vania membalas senyuman manis pemuda yang kini sudah beranjak semakin dewasa itu. Meski masih tengil namun Haechan semakin mendewasa.

"Ribuan bule yang aku lihat, gak akan pernah bisa mengalahkan pesona gadis di hadapanku sekarang." Jemari indah pria itu bergerak lembut mengelus pipi berisi Vania dengan penuh arti.

"Kamu yakin mau lanjutin apa yang pernah kamu bilang ke aku?" Mata gadis itu mencari kepastian dari balik pancaran mata Haechan dimana pria itu menatapnya lekat dan penuh puja.

Haechan tersenyum, bukan jawaban yang ia utarakan melainkan wajah pria itu yang semakin mendekat. Napas keduanya memburu. Gadis itu lekas menutup kedua matanya saat bilah bibir mereka dipertemukan. Ini adalah ciuman cinta yang kembali ia dapatkan setelah 6 tahun lamanya mereka tidak bertemu. Jadi, ya.... ciuman kemarin bukan yang terakhir untuk mereka. Keduanya saling menikmati dengan perasaan membuncah di tengah suasana malam yang dingin dengan pemandangan gemerlap bintang.

Swoosh!

Ciuman keduanya terlepas saat bintang jatuh terlihat membelah langit hitam kebiruan yang amat sangat indah. Haechan kembali mengeluarkan senyumannya menatap Vania yang terdiam dengan napas memburu dan bibir mengkilap. Pria itu menurunkan tangannya dari pundak Vania.

"Oke, gue gak mau basa - basi lagi."

Vania terdiam ketika pemuda di hadapannya berjongkok dengan lutut kiri bersimpuh di lantai.

"Dari awal aku melihatmu, selalu ada rasa ingin melindungi. Bahkan sampai sekarang, bukannya pudar justru rasa ini semakin membuncah."

"Vania, kamu mau nggak menua bersamaku?"

"Sebenarnya cuma satu misiku. Kamu tahu?"

Vania menggeleng patah-patah dengan mata berkaca-kaca. Percayalah, ketika kamu di datangi oleh seseorang yang tulus dalam sela kelelahanmu selama ini rasanya seperti tidur di atas awan yang lembut.

"Aku mau menjadikan kamu wanita paling bahagia. Karena satu-satunya wanita yang aku lihat selama ini setelah ibuku, adalah kamu."

Tak terasa air mata Vania mengalir deras. Kakinya rasanya lemas dan pikirannya penuh oleh alunan irama yang haru namun membahagiakan. Ia membalas tatap pria yang kini bersimpuh untuk nya. Memohon dengan tulus dan sangat meratukan sosoknya yang jauh dari kata sempurna.

Dulu, dalam pikirannya adalah semua pria itu brengsek. Semua pria pada akhirnya hanya ingin memainkan perasaannya. Hanya itu yang berkecamuk dalam pikiran Vania sehingga gadis itu kian menutup diri hingga sekarang.

NC NCT DREAM ✔️Where stories live. Discover now