🐯 BONUS MARKLEE PT 4 🐯

6.1K 125 27
                                    

Mark terus menerus menggenggam tangan Eun Ji. Di lisannya terapalkan doa tiada henti sembari setia menunggu gadis yang tengah terbaring lemah itu bangun dari tidur panjangnya. Eun Ji di nyatakan koma entah sampai berapa lama.

Melihat putranya terus bersedih. Nona Lee menghela napas sedih. Ia mendekati Mark, mengelus punggung tegap anak keduanya itu.

"Ibu," gumam Mark dengan suara serak. Bohong jika Mark tidak menangisi Eun Ji setiap malam. Ia bahkan menutup akses ruangan Eun Ji agar tidak ada yang bisa mencelakai gadis itu.

Mark bahkan sudah berhasil menjebloskan Winter ke dalam penjara. Meski adu perdebatan sempat memanas antara keluarga Kim dan keluarga Lee. Namun ke adilan lebih berlaku karena motif kejahatan Winter berhasil di sadap.

Malam telah tiba. Mark baru saja menyelesaikan ritual mandinya. Pria itu keluar berganti baju kemudian menyantap makan malamnya dalam keheningan.

Sudah seminggu penuh dirinya tidak beristirahat karena menjaga Eun Ji yang belum juga sadar. Malam ini, Nyonya Lee memaksanya untuk pulang dan beristirahat. Giliran wanita anggun itu yang akan menjaga Eun Ji di rumah sakit.

Mark keluar menuju ke balkon kamarnya untuk menghirup udara di malam hari. Pria itu menunduk dengan tatapan kosong. Entah mengapa semakin hari ia semakin cinta dengan wanita sederhana yang ia kenal di kampus. Berawal dari buku Eun Ji yang jatuh. Kemudian Mark mengambilnya. Bukan pria namanya jika tidak penasaran.

Namaku Jeong Eun Ji. Aku adalah seorang anak yang ditinggal ayah dan ibu sejak aku masih bayi. Mungkin rasanya memang berat. Namun aku sudah terbiasa.

Setelah ayah dan ibu pergi. Aku diurus oleh nenek sampai usia SMP. Ketika aku sedang giat belajar agar bisa membalas jasa nenek, wanita itu terkena serangan jantung mendadak.

Malam itu, aku tidak bisa melakukan apa-apa. Aku bahkan tidak kenal siapa-siapa. Aku hanya bisa memeluk jasad nenek erat-erat sambil berharap ia bisa bangun lagi. Aku benar-benar tidak tahu harus apa.

Beruntung ada tetangga yang mengetuk pintu. Aku segera keluar dengan deraian air mata. Dan malam itu jasad nenek diurus oleh tetangga. Paginya, aku sudah menatap nisan nenek dengan tatapan kosong penuh kesepian.

Jadilah aku sebatang kara.

Aku tetap belajar. Aku mencoba untuk bertanya pada guru bagaimana caranya agar sekolah tanpa harus membayar biaya bulanan. Beruntungnya guruku mengarahkanku pada beasiswa.

Dan sampai sekarang. Pendidikanku benar-benar bergantung pada beasiswa. Betapa baiknya Tuhan. Masih memperkenankan diriku untuk kuliah.

Yang kuinginkan sekarang hanyalah belajar dengan tenang. Sukses menggapai sarjana. Entah apa nanti pekerjaanku. Ku harap aku bisa bahagia dengan cara yang sederhana.

Setidaknya meskipun aku sudah tidak punya siapa siapa di dunia. Mereka tetap akan bangga melihatku sukses disini. Bertahan dan berusaha menjadi anak yang kuat.

Jeong Eun Ji. Kau pasti bisa. Tetap semangat.

Tulisan Eun Ji benar-benar membuat Mark jatuh cinta. Seketika terbesit di dalam hati Mark agar pria itu melindungi Eun Ji. Sungguh Mark ingin menjadikan wanita itu miliknya. Ia tidak mau ada seorang pun yang menyakiti Eun Ji.

Ponsel Mark bergetar. Disitu tertera nama sang Ibu. Membuatnya langsung mengangkat dengan jantung berdebar.

"K- kenapa Bu?"

"Marklee, Eun Ji-"

"Eun Ji kenapa bu?"

"Eun Ji makin kritis sayang. Sekarang dia sedang ditangani dokter. Jantungnya tadi melemah.

NC NCT DREAM ✔️Where stories live. Discover now