Attention || 11 🦊

982 75 4
                                    

Happy Reading

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy Reading

Dini hari menunjukkan pukul 02.00, seseorang mengendap pelan menyusuri taman belakang rumah. Kepalanya celingukan ke kanan dan kiri. Perlahan ia memutar sebuah tali baja, melemparkannya hingga menyangkut ke ujung pagar. Dengan cekatan ia membuat simpul mati agar talinya tidak lepas. Ditariknya dengan kuat, kemudian tubuh rampingnya dengan mudah naik menggunakan tali itu.

Hup!

Satu kali lompat, tubuhnya sudah berada di luar area gerbang. Ia kemudian berlari sekuat tenaga. Beradu dengan angin malam yang dingin berhembus kencang dan jalanan sangat sepi. Segala ketakutannya telah ia lepaskan demi rencana yang dilakukannya.

Tidak ada yang tahu peristiwa malam itu. Kecuali alam yang menjadi saksinya.

☆.。.:* .。.:*☆

"Kak Karina, bangun..." lirih Aera seraya menyentuh pelan pundak Karina.

Wanita itu perlahan membuka matanya. Wajahnya pucat pasi, hari demi hari bukannya semakin membaik malah justru kesehatan Karina semakin memburuk.

"Yoon Aera," panggil Karina dengan serak nan parau.

"Iya, Kak. Kenapa?" tanya Aera seraya memijat kaki wanita itu yang katanya selalu kram setiap bangun tidur.

"Maafin Kakak ya, kamu udah tau kan kalau Kakak hamil?"

Aera memejamkan matanya, kini ia tidak bisa menahan banjir air matanya lagi.

Karina menghela napas pelan. "Gara-gara Kakak kamu juga kehilangan persahabatan kamu dengan Yoora. Maafin Kakak ya," ucap Karina.

"Jangan bilang gitu, Kak."

"Aera sayang Kak Karina." Dipeluknya tubuh lemah sang Kakak dengan erat. Karina membalas pelukan adiknya itu. Mereka saling memeluk seraya terisak pilu.

"Yoon Aera, sebenarnya ayah dan ibu punya satu peninggalan buat kita. Dan itu cukup layak. Tapi kamu mau gak?"

"Apa Kak?" tanya Aera seraya menghapus air matanya.

"Ayah dan ibu punya satu rumah dan kebun yang cukup luas di Jeju. Apa kita pindah ke sana aja Ra? Dan membuka lembaran baru. Kayaknya di Seoul terlalu keras untuk kita."

Aera terdiam sejenak. "Jeju?" gumamnya.

✥✥✥

Suasana di stasiun amat sangat ramai mengingat ini adalah penghujung akhir tahun. Setelah membeli dua tiket di loket, Aera segera berjalan ke arah tempat duduk tunggu. Disitu nampak Karina yang diam menunggu. Wanita itu terlihat sangat pucat. Tubuhnya terbalut baju panjang dan jaket tebal. Ia juga mengenakan masker dan kacamata.

NC NCT DREAM ✔️Where stories live. Discover now