My Idol Is Sasaeng ( Marklee Chap 4)

11.9K 160 13
                                    

Akhir - akhir ini Jihyun sering murung. Ia bahkan menghindari ketiga temannya. Membuat Yuqi menjadi heran sementara Zena dan Tara jadi merasa bersalah. Bahkan Jihyun memilih ke perpustakaan saat istirahat, tidak bergabung makan dikantin seperti biasanya.

"Kayaknya emang ada yang gak beres deh sama Jihyun." Yuqi membuka obrolan disela makan siang bersama Tara dan Zena.

Tara menampakkan wajah khawatir. "Aku takut terjadi apa - apa sama Jihyun," sambungnya.

"Bahkan dia sekarang menghindari kita," tambah Zena.

Berjalan pulang sendirian seperti biasanya, Jihyun menundukkan wajahnya dalam - dalam. Ia bahkan merapatkan hoodienya, menutupi kepalanya menggunakan tudung hoodie dan menutupi wajahnya dengan masker. Seperti aib sedunia, itulah yang dirasakan Jihyun. Apalagi sejak kejadian malam itu. Ia bahkan juga menjadi anak yang pendiam.

_________

"Jihyun, makan dulu nak." Ibu berteriak dari arah dapur melihat anak semata wayangnya pulang dari sekolah.

Tidak mendapat respon dari Jihyun ibu menampakkan raut khawatirnya. Apa selama ini Jihyun kesal karena ia kurang perhatian pada anak itu.

"Anak itu, apa karena aku sering memarahinya ya?" gumam sang ibu sembari fokus pada adonan kuenya.

Jihyun duduk di pinggir ranjangnya, menatap nanar ke arah balkon kamarnya yang terbuka. Angin sepoi - sepoi masuk ke dalam kamarnya.

"Jihyun," panggilan yang familiar itu masuk kedalam telinga Jihyun.

Gadis itu menangis, tangannya menghapus liquid bening yang turun dari pelupuk matanya.

"Maafkan aku," ucap Mark yang memeluk erat gadis itu. Pria itu selalu bisa masuk ke dalam kamar Jihyun melewati atap rumah tetangga.

Jihyun terdiam, gadis itu sudah terlalu lelah untuk berontak.

"Aku takut, bagaimana jika ibu tahu?" tanyanya sambil mendongak pada pria yang tengah erat memeluknya.

Mark menangkup kedua pipi Jihyun. "Ya memang itu rencanaku," ucap Mark menyeringai.

"Dasar idol idiot!" umpat Jihyun.

Tidak peduli berapa kali gadis itu mengumpat, Mark tetap melancarkan aksinya. Mencium lembut bibir yang sudah menjadi candunya, merebahkan gadis itu secara perlahan. Mulai membuka kancing seragam Jihyun satu persatu.

"Harusnya fans mu tau ini," gumam Jihyun kala Mark menatapnya dengan dalam.

Lagi dan lagi bibir Mark bergerak melumat bilah bibir Jihyun yang sangat ia sukai. Tak peduli sang gadis mengumpatinya dengan ratusan kata kasar. Intinya Mark sudah mendapatkan yang ia ingin, yaitu Jihyun.

Terbuai dengan perlakuan Mark ditubuhnya akhirnya Jihyun pasrah, gadis itu mulai membalas ciuman pria diatasnya meski rasanya kaku dan amatir. Tangannya melingkar apik di belakang leher Mark. Mempersilahkan sang pria melumat dalam dan semakin dalam, mengobok mulutnya dengan lidah.

Plak!

"Aku tidak bisa bernapas bodoh, sudahi ciumanmu ahhh."

Sapuan lidah itu turun menyapu kulit leher jenjang Jihyun. Tidak disia - siakan satupun celah kulit gadis itu. Tidak bisa dibohongi bahwa sang gadis sudah terangsang hebat. Terbukti dari kedua putingnya yang tegak seakan menantang untuk dinikmati.

Kepala mendongak adalah ungkapan rasa yang tak bisa Jihyun tutupi. Ia hanya bisa memejamkan mata, tidak mau melihat betapa hebatnya Mark membuat tubuhnya luluh.

Sensasi terengah - engah seperti habis berlari maraton ratusan meter adalah hal yang gadis SMA itu rasakan saat ini. Rasanya seperti ada benda empuk nan basah yang terus menerus memanjakan tubuhnya. Ia hanya bisa mengumpat dan mendesah seiring benda tak bertulang itu bergerak kesana kemari dengan tempo cepat dan lambat tergantung desahan yang gadis itu keluarkan.

NC NCT DREAM ✔️Where stories live. Discover now