Attention || 🦊 15

Start from the beginning
                                    

Lanjut! Yok semangat, nanti dilamar Jisung 🫣 btw dia bilang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lanjut! Yok semangat, nanti dilamar Jisung 🫣 btw dia bilang. " Nuna, mau jadi pendamping hidup Jisung gak?"

Atau. "Kamu mau panggil aku Jisung Oppa dan kita hidup bahagia selamanya?" 😆🐹❤

Terakhir dari Kakakku yang imoet ini yang merupakan tokoh utama dalam cerita ini 😆❤🦊 dikasih wink ☺❤ sama dia selalu bilang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Terakhir dari Kakakku yang imoet ini yang merupakan tokoh utama dalam cerita ini 😆❤🦊 dikasih wink ☺❤ sama dia selalu bilang. "Lakukanlah segalanya yang terbaik untuk hidupmu."

Happy Reading 🦊❤

"Argh!" Aera mengacak rambutnya. Barusan ada pengunjung yang komplain kalau kopinya terlalu manis. Juga ada pelanggan yang komplain kalau kopinya terlalu banyak creamer.

Hari yang sial karena pegawai yang memiliki anak, suami ataupun istri diizinkan untuk menganbil liburan akhir tahun. Sedangkan yang jomblo menetap. Otak Aera hampir mendidih mendapatkan banyak complain malam ini. Ia segera berjalan menuju tempat barista.

"Huang Renjun! Lo bisa gak sih bikin kopi yang pas! Pengunjung pada komplain coba! Ada yang ke manisan, kebanyakan creamer."

Renjun berdecak kesal. "Gue juga baru pertama kali bikin kopi di cafe anjir! Siapa suruh gue bikin, orang tugas gue bersih-bersih doang! Ya jangan salahin gue!"

"Berisik!" kesal Aera seraya merebut cangkir yang barusan dipegang Renjun. "Ini apa pesenannya?" lanjut gadis itu bertanya. Jujur ia memang bukan pegawai pembuat kopi. Tugasnya adalah perlayan pengunjung, penyiapan fasilitas dan penampung komplain, serta bersih-bersih.

Renjun mengangkat satu alisnya. "Yoon Aera, jangan ngasal! Lo jelas lebih parah dari gue!"

"Udah diem, sekarang lo tugas catet pesenan sama pelayanan pengunjung. Buruan!" Aera segera berkutat membuat kopi pesanan yang semakin menumpuk.

Renjun berdecak kesal. Dari pada ribut dan di lihat banyak pengunjung lebih baik ia segera melakukan pekerjaannya.

Satu jam berlalu, tidak ada yang aneh dan tidak ada komplain lagi. Aera cukup menghela napas lega meski tangannya kram bukan main. Ternyata lelah juga menjadi barista. Belum tuntutan penampilan kopi yang harus sempurna.

NC NCT DREAM ✔️Where stories live. Discover now