ᝯׁ֒hׁׅ֮ɑׁׅ℘tׁׅꫀׁׅܻ݊ꭈׁׅ 64 sudah di revisi

10.3K 806 12
                                    


Aqilah, bersama Salma, Rafael juga Awalia bergegas menuju kediaman Syazwan.

Salma dan Rafael sudah memberitahu kan tentang kondisi Shadam pada Aqilah.

Awalnya Aqilah tidak ingin pergi karna mengingat apa yang telah di lakukan Oleh Shadam namun Salma memohon sambil menangis pada Aqilah ia bahkan sudah hampir berlutut hanya agar Aqilah mau membujuk Shadam.

Salma tau, mungkin perbuatan nya ini akan membuat Aqilah tersiksa hanya dengan melihat wajah putranya namun dirinya sama sekali tidak memiliki pilihan.

Bagaimana ia bisa berdiam diri melihat putranya berada di balik kamar dengan minuman keras yang bahkan tidak menyentuh makanan lain.

"Maaf Aqilah, Tante enggak punya pilihan selain membawa kamu menemui Shadam, "ucap Salma pada Aqilah yang berada di samping nya.

Aqilah menoleh, "enggak papa Tante, Aqilah paham perasaan Tante. Mau bagaimana pun Shadam putra Tante satu-satunya, "

"Bener, dia putra Tante satu-satunya. Dia satu-satunya keluarga Tante di dunia ini, "ucap Salma membenarkan.

Awalia menatap wajah Aqilah dan Salma dari kaca mobil, "jujur, gue Ngerasa ini bukan sesuatu yang baik buat Aqilah, "batinnya.

Rafael menatap Awalia yang ada di sampingnya, "gue tau apa yang Lo pikirin, namun sekarang nyawa Shadam taruhan nya, "gumamnya pelan berharap hanya Awalia saja yang mendengarkan.

Tak lama mereka sampai di kediaman keluarga Syazwan, Salma dan yang lainnya bergegas menuju kamar Shadam.

Saat melihat kamar yang ada di sebelah kamar Shadam, Aqilah menjadi sedikit takut.

Bagaimana pun di kamar itu ada banyak organ tubuh manusia dan foto-fotonya.

Salma menoleh, ia tau apa yang di pikirkan Aqilah.

"Semua itu udah Tante buang, dan hal itu yang ngebuat Shadam murka pada Tante, "ucap Salma

Rafael mengutuk pintu kamar Shadam, "dam, ini gue. Tolong buka pintunya, "

"Dam, buka pintunya. Ngapain Lo diam diri di situ, enggak ada faedahnya tau enggak, "sambungnya

"Shadam sayang, buka pintunya mami mau bicara sama kamu, "ucap Salma ikut membujuk Shadam

Di dalam kamar Shadam hanya mendengarkan tanpa ada niat untuk menjawab.

Yang ia lakukan hanya meminum minuman keras yang ada di depannya.

Kamarnya sekarang sudah penuh dengan aroma minuman keras, bahkan semua barang-barang yang ada di kamar itu berserakan dan juga botol-botol itu juga berserakan.

"Shadam, buka pintunya! "

"Dam, buka pintunya, "

"Jangan kaya anak kecil bisa enggak? "

Suara Salma dan Rafael bersautan untuk menyuruh Shadam keluar dari kamar namun Shadam tak peduli.

Yang ia inginkan hanya satu, Aqilah. Hanya Aqilah.

ANTAGONIS (kok) MAGERAN Proses Revisi Where stories live. Discover now