ᝯׁ֒hׁׅ֮ɑׁׅ℘tׁׅꫀׁׅܻ݊ꭈׁׅ 61 Sudah di revisi

11.7K 870 21
                                    

Happy reading

Sejak hari itu aqilah benar-benar tidak pernah melihat Shadam. bahkan saat ia bertanya pada Rafael, Rafael juga berkata tidak tau.

Mungkin ia benar-benar sudah di kirim keluar negeri oleh ibunya sejak seminggu yang lalu.

Aqilah menjalani hidupnya seperti biasa, berharap buku itu segera selesai agar ia bisa keluar.

Aqilah duduk di samping jendela kelasnya menatap ke luar yang langsung memperlihatkan anak-anak basket yang sedang bermain.

"Entah kenapa gue kangen sama Lo, tapi gue terlanjur kecewa dan sakit hati Shadam, "gumam Aqilah.

"Enggak usah pikirin cowok gila itu lagi Aqilah, "ucap Arka yang tiba-tiba muncul bersama Rafael, Awalia, Arka, dan sella.

Ngomong-ngomong tentang Awalia, ia sudah sadar sejak empat hari yang lalu dan langsung kembali ke sekolah.

Meskipun aqilah dan keluarga Zephyr melarang nya namun ia kekeh untuk kembali ke sekolah.

Dan dua hari yang lalu ia tau jika Sofian adalah kakak kandungnya, hasil tes DNA yang di lakukan Sofian ternyata menyatakan jika 99,99 persen Awalia adalah adik dari Sofian.

"Benar, Lo enggak usah mikirin Shadam lagi. Dia udah keterlaluan dengan nyekap elo dan bahkan hampir... "Rafael langsung berhenti berucap, takut jika perkataan nya akan membuat aqilah kembali mengingat betapa bejatnya sahabat nya itu.

"Gue enggak mikirin dia, "ucap aqilah kekeh.

Arka mendekat, ia duduk di samping Aqilah dan membingkai wajah Aqilah menatap lurus wajah sahabatnya.

"Aqilah, Lo mungkin bisa bohongin mereka tapi enggak sama gue. Gue tau elo lebih dari elo tau diri Lo sendiri, "

"Terlalu dekat, "Sella memandang Arka dan aqilah dengan sedih.

Apa ia tak bisa bersama Arka, apa ia tidak bisa menjadikan Arka sebagai miliknya?

Aqilah yang sadar dengan wajah sedih Sella langsung saja melepaskan tangan Arka dari wajahnya.

"Gue enggak papa, dan gue enggak lagi mikirin dia. Udah gue mau pulang, "ucap aqilah dan langsung berdiri.

"Gue anterin, "ucap Arka cepat.

"Ta-tapi Arka, kamu udah janji mau ngantar aku, "ucap Sella pelan.

Ia menunduk takut-takut.

Arka yang mendengarnya langsung merasa bersalah, jujur saja ia benar-benar lupa.

"Maaf gue lupa, "ucap Arka merasa bersalah

Sella menunduk sedih, aqilah yang melihatnya ikut merasa bersalah.

"Enggak usah, gue pulang bareng Awalia, "tolak Aqilah pelan.

"Tapi... "

"Arka, Lo antar Sella aja lagian Lo udah janji. Lo enggak mungkin ingkar janji kan? "Ujar Aqilah.

Arka mengangguk, "ya udah deh. Ayo Sella gue anterin Lo pulang, dan sebagai permintaan maaf kita mampir beli bakso dulu. Lo kan suka bakso, "

Sella hanya mengangguk dengan senyum getir, "kalau Aqilah enggak menolak, kamu pasti antarin dia kan, Arka. "

"Gue kawal kalian dari belakang, gimana pun kalian itu perempuan, "ucap Rafael semangat.

"Enggak usah, "tolak Awalia mentah-mentah

"Enggak ada penolakan, ayo ayang beb aku antar, "ucap Rafael menarik tangan Awalia membawanya ke parkiran.

Aqilah menggeleng, "kekeh banget kayanya buat dapetin Lia, "gumamnya.

"Gitu kalau cowok udah suka sama cewek, bakal di kejar secara ugal-ugalan mau gimana pun sifat si cewek, "ucap Arka ikut menarik tangan Sella meninggalkan aqilah.

Aqilah tersenyum tak percaya, bisa-bisanya ia di tinggal seperti ini, "sialan lo pada bisa-bisanya ninggalin gue! "Teriak Aqilah tak terima.

Ia lalu berlari untuk mengejar ke empat temannya.

"Hahaha makanya jangan lelet Lo, "balas Arka berteriak, suara tawanya bahkan terdengar menjengkelkan di telinga Aqilah.

Sesampainya di parkiran, Aqilah langsung menatap teman-temannya dengan kesal, "sialan Lo, main ninggalin gue sendirian. Mentang-mentang gue jomblo, "

Sella tersenyum, "sabar ya aqilah, "

"Gue mah apa atuh cuma selingkuh kamu, "ucap Aqilah dengan nada yah yang pasti kalian tau.

"Udah enggak usah dramatis, naik ke mobil biar gue kawal, "ucap Rafael songong.

"Cih, kawal konon. Di mana-mana kalau di kawal itu pakai banyak orang bukan cuma satu, mana lemah lagi, "cibir aqilah.

"Lemah? Gue? Enak aja, gue itu kuat ya, "ucap Rafael tak terima

Aqilah tersenyum jahil, "oh yah, kalau lawan Lia Lo bakal menang enggak? "

"ya kalau itu bisa lah di bicarain baik-baik, "ucap Rafael dengan senyum manis yang membuat Aqilah geli.

"Cih, "aqilah berdecih.

Aqilah masuk duluan ke mobil, Awalia juga ikut masuk namun sebelum benar-benar masuk Rafael menahan tangan Awalia.

"Hati-hati ya, "ucap Rafael tulus.

Untuk sejenak Awalia tertegun, tidak ada yang benar-benar tulus kepadanya Selain keluarga aqilah dan kini sepertinya bertambah satu orang.

"Apaan sih, "ucap Awalia gengsi.

Ia menyentak tangan Rafael, "enggak usah sok peduli, dan lagi gue bisa jaga diri gue sendiri. Gue bukan cewek lemah, "

Rafael tersenyum, "tapi Lo tetap cewek, "

"Udah gih masuk biar gue ikutin dari belakang, "ucap Rafael

Awalia hanya diam, lalu benar-benar masuk kedalam mobil.

"Kita duluan ya. Oh yah Arka, hati-hati bawa mobilnya awas aja teman gue kenapa-napa habis Lo di tangan gue, "ucap Aqilah setelah menunjuk kaca mobilnya.

Arka tersenyum menggenggam tangan Sella, "iya iya, gue bakal hati-hati dan antar Sella Samapi rumah nya dengan selamat Santosa tanpa lecet apapun, "

Sella tersentak saat tangan Arka menggenggam tangan nya, ada secuil rasa bahagia dan rasa ingin tangan itu trus menggenggam tangan nya.

Ia tersenyum bahagia mungkin untuk hari ini ia bisa berharap jika Arka adalah milik nya.

See you the next chapter

Pendek dulu yah guys, besok gue update lagi insyallah kalau gue ada mood hehehe.

ANTAGONIS (kok) MAGERAN Proses Revisi Where stories live. Discover now