ᝯׁ֒hׁׅ֮ɑׁׅ℘tׁׅꫀׁׅܻ݊ꭈׁׅ 4 sudah revisi

72.1K 4.9K 34
                                    

Mua tau hal gila apa yang pernah di lakukan oleh Aqilah? Yaitu berjalan bersama Shadam si antagonis.

Bukan hanya untuk Seorang Aqilah, itu juga menjadi hal gila untuk siswa siswi yang ada di koridor.

Tentu saja, mereka berpikir. Sejak kapan Aqilah dan Shadam dekat?

Tak hanya itu, bukan kah Aqilah sangat terobsesi dengan Arka kenapa malah sekarang bersama Shadam?

"Ini dia tuan putri, bakso yang kamu pesan, "ucap Shadam tak lupa menekan kata Tuan Putri, dan bakso.

Tak lupa dengan senyum yang sangat di paksakan, Aqilah ikut tersenyum paksa.

"Makasih, sayang, "ucap Aqilah menekan kata sayang

Ia masih tak percaya, bahwa Shadam akan menerimanya padahal ia berfikir Shadam tidak akan menerimanya tadi.

Hu, nasi sudah jadi bubur. Ia tak bisa melakukan apa-apa lagi.

Tapi mungkin hal ini cukup membuat dia menjadi dari tokoh utama. Tapi masalahnya sekarang ia malah sedang merayu kematian dengan berpacaran dengan antagonis ini.

Mereka berdua menyantap bakso itu bersama, hingga sekarang pemuda menepuk pundak Shadam.

"Bagus ya, Lo enggak ngajak gue. Apa karna sekarang udah ada cewek Lo? "

Aqilah menatapnya, dia kenal pria ini.
Di dalam novel, dia adalah sahabat kecil Shadam.

Dia bernama Rafael Benitez, satu-satunya sahabat Shadam. Tak hanya itu, di dalam novel ia tiada karna menyelamatkan Shadam yang saat itu hampir tertabrak mobil karna ulah si pemeran utama, Arka.

"Hai, cantik. Kenalin gue Rafael Benitez, gue sahabat nya nih bocah. Lo bisa panggil gue sayang, baby, sweetie atau apapun itu, "Rafael mengeluarkan tangannya berniat untuk menjabat tangan Aqilah.

Aqilah dengan senang hati membalas juluran tangan Rafael, hanya sesaat sebelum Aqilah kembali menarik tangannya.

"Gue Aqilah Avaline, Lo bisa panggil Aqilah, "ujar Aqilah santai

Rafael menatap Aqilah takjub, "Lo Aqilah itu kan? Yang obses banget sama Arka, Akhirnya gue bisa ketemu Lo. Ya meskipun kita satu sekolah gue enggak pernah ketemu Lo, "

"Lo tau enggak sih, gue itu pengen banget dekat sama Lo, Lo itu idola gue banget, "ujar Rafael antusias

Aqilah tersenyum paksa, "padahal di novel enggak pernah tuh di jelas nih bocah ngeidolain Aqilah, "

"Wah, hehehe iya seneng ketemu elo, "lain di hati lain pula yang keluar dari mulut nya.

Ya begitulah lah manusia.

"Lo tau enggak sih, gue ngefans banget sama Lo. Tapi ini bocah enggak pernah mau ngajak gue ke kelasnya buat ketemu sama Lo, eh kalian malah jadian, "ucap Rafael sedikit murung

"Hehehe iya, "karna tak tau mau balas apa, Aqilah hanya membalas nya seadaanya saja.

"Oh iya, gue itu ngefans banget sama mama Lo. Lo bisa enggak ketemuin gue Ama mama Lo? "Ucap Rafael tiba-tiba.

"Lo tau siapa mama gue? "Tanya Aqilah bingung, ya secara tak ada yang tau latar belakang Aqilah di sekolah ini.

Tak ada yang tau, jika Aqilah adalah putri bungsu keluarga Zephyr karna dia benar-benar sangat di sembunyikan. Ya kecuali kepala sekolah yang tau jika dia adalah putri keluarga Zephyr.

Ya meskipun keluarganya secara bergantian menemani dan mengantarnya ke sekolah tapi jarang sekali mereka keluar dari mobil jika pun mereka kelihatan orang yang melihatnya akan di paksa tutup mulut.

Tapi kenapa seorang Rafael bisa tau?

"Tentu lah gue tau, gue ini Rafael Benitez, informasi yang gue mau bakal gue tau, "ucap Rafael dengan sombong

Aqilah hanya mengangguk, "Gue bisa tapi ya harus ada harga dong, "yah bukan Aqilah namanya jika tidak memanfaatkan situasi.

"Lo mau apa? Gue bisa turutin semuanya, "ucap Rafael

"Kasih gue kacang, "ucap Aqilah santai

Rafael dan Shadam di buat bingung, "kacang apaan? Kacang almond, kacang macadamia, kacang Pinenuts , kacang Pistachio, kacang Chestnust, kacang— "

Aqilah Menatap Rafael antusias, ia memegang kedua tangan Rafaela.

"Lo bisa kasih semua kacang itu? "Sudah tentu bukan Aqilah akan tergoda.

Kacang adalah cemilan kesukaannya, kacang apapun itu asalkan itu adalah kacang.

Rafael mengangguk, "tentu aja, gue bisa kasih berapapun kacang yang Lo mau, "

"Oke, nanti malam Lo bisa datang ke rumah gue dan Lo bisa ketemu nyokap gue. Tapi ingat! Lo harus bawa kacang-kacangan itu, "

Rafael yang mendengarnya tentu saja senang, ia lantas langsung mengangguk senang.

Kapan lagi ia bisa bertamu ke rumah idolanya.

"Tenang aja, gue pasti bawa kacang itu semua buat Lo, "tangan keduanya masih bertautan.

Shadam langsung melepaskan tautan kedua tangan mereka dengan paksa dan mulai mengemut permen yang baru ka buka.

Rafael yang melihatnya langsung merebut nya dan membuangnya ke tong sampah.

Shadam menatap kesel, dan kembali membuka satu permen lagi.

Dan yah kembali Rafael mengambilnya.

"Lo bisa diam enggak sih? "Kesel Shadam

"Kata mami Lo, Lo enggak boleh banyak-banyak makan permen. Lo pikir gue enggak perhatiin, sejak gue bicara sama Aqilah Lo udah makan dua bungkus permen. Ingat diabetes and batuk, "

"Mami gue enggak ada di sini, jadi Lo diam, "ucap Shadam kembali membuka satu bungkus permen lagi.

Sebelum Rafael mengambilnya ia langsung memasukkan permen itu ke mulut nya.

Kali ini dia tidak makan permen tusuk jadi Rafael tidak bisa mengambil nya.

"Lo kekal banget sih, "ucap Rafael kesel

Aqilah menatap bingung, "kekal apaan? Abadi? "

Rafael yang mendengar pertanyaan Aqilah, langsung menatap Aqilah sepenuh nya.

"Itu loh, keras kepala, "jawab Rafael membuat Aqilah mengangguk mengerti.

Tak jauh dari mereka ada seorang gadis dengan pipi chubby dan rambut pendek menatap Aqilah yang sedang memakan baksonya dengan hikmat.

"Imut banget, "pujinya

"Andai aja, aku bisa temen sama Aqilah. Pasti aku seneng banget, "ujarnya lagi

Gadis itu terus menatap Aqilah dengan pandangan berbinar, bahkan ia tak sadar jika dirinya bahkan bisa di bilang lebih imut dari Aqilah.

"Pengen banget temenan sama Aqilah, tapi caranya gimana ya? "Gadis itu terus-terusan menatap Aqilah yang sedang menyantap baksonya.

ANTAGONIS (kok) MAGERAN Proses Revisi Onde histórias criam vida. Descubra agora