ᝯׁ֒hׁׅ֮ɑׁׅ℘tׁׅꫀׁׅܻ݊ꭈׁׅ 42 sudah di revisi

17.3K 1.2K 44
                                    

Rafael pergi dari rumah nya dengan keadaan perasaan yang campur aduk.

Ia berjalan menyusuri pinggiran jalanan kota yang padat.

Ia menghela nafas, "kenapa harus kembali saat aku sendiri lupa bagaimana rasanya kasih sayang orang tua, "gumam Rafael

Ia melamun sepanjang jalan.

Tanpa sengaja ia menabrak seorang gadis cantik, gadis cantik menatap Rafael dengan kesal.

Berbanding terbalik dengan Rafael yang menatap gadis itu dengan tatapan puja dan berbinar.

"Wow, nona cantik, "gumam rafael yang masih bisa di dengar gadis itu.

"Cowok gila, "cibir gadis itu.

Namun Rafael seakan tidak mendengarkan ucapan dari gadis itu, ia masih memandang gadis itu dengan tatapan puja.

"Nona cantik udah punya pacar belum? "Tanya Rafael dengan mata berbinar, gadis itu diam menatap Rafael aneh.

"Kalau belum, boleh lah pertimbangin aku buat jadi pacar nona cantik, "ucap Rafael Penuh semangat, "aku ini ganteng loh mana kaya lagi pasti kalau nona cantik jadi pacar aku, pasti bakal seneng, "

"Cowok Sinting, "gumam gadis itu.

Gadis itu melangkah ingin pergi, namun Rafael memegang tangannya, "eh nona cantik mau kemana? "Tanya Rafael

"Lepasin! "Ucap gadis itu tegas

"Enggak! "Tolak Rafael, "sebelum nona cantik kasih tahu dulu nama nona cantik siapa, "

"Lo gila! "Kesel gadis itu.

"Iya gila, tergila-gila sama nona cantik, "ucap Rafael dengan wajah yang masih berbinar.

Mendengar ucapan Rafael bukannya salting Gadis itu malah terlihat jijik.

"Bener-bener cowok gila, "ucap gadis di itu.

Ia menghempaskan tangan Rafael yang masih menggenggam tangannya.

"Please Jangan kayak orang dungu, "ucap gadis itu berlalu ingin pergi.

Rafael dengan penuh semangat mengikuti gadis itu.

Gadis itu yang merasa diikuti berbalik melihat Rafael, "ngapain ngikutin gue kayak nggak ada kerjaan aja lo, "kesel gadis itu.

Gadis itu kembali berjalan meninggalkan Rafael, namun bukan Rafael namanya kalau menjadi pemuda yang pantang menyerah.

Rafael masih mengikuti gadis itu karena dia masih berharap mengetahui nama dari gadis yang membuatnya jatuh cinta.

Ya mungkin masih awal jika dibilang cinta namun Rafael tidak bisa membohongi perasaannya sendiri jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya saat melihat gadis itu.

Gadis itu merasa kesal karena diikutin oleh Rafael tanpa aba-aba dia berbalik dan menendang perut Rafael hingga Rafael tersungkur ke belakang.

Rafael memegang perutnya sambil berbatuk, "sakit bat anjing, "ringis Rafael.

"Jangan ikutin gue, cowok sinting, "ucapkan gadis itu penuh ancaman ia lalu pergi meninggalkan Rafael yang menatapnya penuh sedih.

ANTAGONIS (kok) MAGERAN Proses Revisi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang