ᝯׁ֒hׁׅ֮ɑׁׅ℘tׁׅꫀׁׅܻ݊ꭈׁׅ 56 sudah di revisi

13.5K 1K 25
                                    


Awalia di bawa ke rumah sakit oleh Sofian dan Aqilah.

Aqilah tak henti-hentinya menangis dan merasa bersalah, ia duduk di kursi tunggu menunggu Awalia yang sedang di rawat di ruang IGD.

Sofian mencoba untuk menguatkan Aqilah, "yang sabar ya, teman kamu pasti baik-baik aja nantinya, "ucap Sofian

Aqilah hanya mengangguk, ia menunggu dengan sabar hingga keluarga nya datang.

"Aqilah, "Anna langsung memeluk putri nya dengan erat.

Yah, Aqilah memang menelfon keluarganya sebelum sampai ke rumah sakit tadi.

"Aqilah enggak papa mah, tapi Lia... "Aqilah kembali sedih, mengingat Awalia mengorbankan nyawanya untuk dirinya.

"Kamu harus berdoa, Awalia pasti akan baik-baik aja. Dia kuat kok, "ucap Anna membuat Aqilah mengangguk.

"dek, kakak tau ini terdengar kurang ajar, tapi... Ini udah jadi tugas dia untuk melindungi kamu, bahkan jika nyawa taruhannya, "ujar Delvin

"Emang kurang ajar sih, tapi bener kata kata kak Delvin, "ucap Devindra membenarkan

Felix menatap kedua kakaknya dengan tajam, "apanya yang wajar? Enggak ada ya, "

"Dih kok sewot, "ucap Devindra dan Delvin kompak.

Aqilah yang sedang merasa sedih langsung menjadi kesal karna ucapan kedua kakaknya.

Dengan senang hati, Aqilah menginjak kaki Delvin dan Devindra.

Keduanya mengadu kesakitan sedangkan Felix malah tersenyum kesenangan.

"Mampus, "ucapnya dengan senang.

"Udah kalian ini, kita lagi di rumah sakit dan Awalia sedang bertaruh nyawa di dalam. Bisa-bisanya kalian bertengkar di sini, "ucap Nicolas pada anak-anaknya.

Keempat anak keluarga Zephyr itu langsung menunduk penuh sesal, "maaf Pah, "

Sofian tersenyum canggung melihat interaksi keluarga itu.

Ingin sekali Sofian berteriak dengan kencang bahwa dia yang tak punya keluarga ini masih ada di sini.

Tolong Dia iri!

"Maaf yah Sofian, mereka emang kaya gini. Enggak pernah ngerti kondisi saat bercanda, "ucap Anna tak enak hati.

"Enggak papa Tante, santai aja, "ucap Sofian dengan senyum yang sangat manis tapi bohong.

Mereka sama-sama diam, menunggu kabar dari dokter dengan tenang.

Tak lama pintu UGD terbuka dan memperlihatkan seorang pria paru baya dengan jas putih khas dokter keluar.

"Dengan keluarga pasien? "Tanya dokter itu.

Nicolas dengan cepat mengangguk, "benar dok, gimana kondisi pasien sekarang? "Tanya Nicolas

"Lia baik-baik aja kan dok? "Tanya Aqilah dengan cepat.

"Pasien membutuhkan donor darah secepatnya, namun di rumah sakit ini sekarang hanya tersedia 1 Kantong darah dan kami masih membutuhkan 2 kantong darah saat ini, "ucap sang dokter.

ANTAGONIS (kok) MAGERAN Proses Revisi Where stories live. Discover now