ᝯׁ֒hׁׅ֮ɑׁׅ℘tׁׅꫀׁׅܻ݊ꭈׁׅ 46 sudah di revisi

15.5K 1.2K 30
                                    

Pada akhirnya Aqilah tidak keluar dari mansion selama 1 Minggu, dan hal itu membuat Shadam, Rafael, Arka, juga Sella khawatir karna Aqilah tidak ke sekolah ataupun memberi mereka kabar.

Yah Karna Setelah kejadian itu handphone Aqilah di sita oleh sang ayah, begitupun dengan laptop nya Karna takut jika Aqilah akan larut dalam membaca komentar netizen di sosial media.

"Kak, ayolah, "Aqilah menatap Delvin yang duduk manis sambil memangku Laptop nya.

"Enggak Aqilah, orang itu belum ketemu. Takutnya nanti dia berbuat macam-macam saat kamu di sekolah, "ujar Delvin

Aqilah menghela nafas, ia memang mager dan suka rebahan tapi enggak gini juga we.

Handphone dan laptop di sita, jadi untuk apa dia rebahan mana kacangnya udah mau habis lagi kan jadi kesel.

"Kak, "Aqilah menatap Delvin memelas.

Delvin tak menghiraukan Aqilah dan sibuk dalam pekerjaan nya.

Tiba-tiba handphone Delvin berdering, ia langsung mengangkat telfonnya.

"Apa? "Tanya Delvin pada si penelpon.

"Dia udah ketemu? Bagus, saya dan Aqilah Akan ke kantor polisi sekarang, "ucap Delvin senang.

"Kenapa kak? "Tanya Aqilah bingung

"Orang yang udah ngirim  kotak ancaman itu udah ketemu, dia adalah orang yang sama yang ngirim pesan ancaman di kamu, "ucap Delvin

"Ayo dek, kita ke kantor polisi sekarang, "ucap Delvin

Aqilah mengangguk, ia langsung turun dari ranjang berjalan keluar dari kamarnya di ikuti sang kakak.

Saat di gundukan tangga terakhir Devindra menghentikan mereka.

"Kalian mau kemana? "Tanya Devindra dan kebetulan di samping Devindra ada Awalia Gilda Ivona pengawal Aqilah.

"Kita mau ke kantor polisi kak, orang itu udah ketemu, "jawab Aqilah

"Udah ketemu? Bagus deh, aku ikut ya, "ucap Devindra

"Apa saya juga boleh ikut? "Tanya Awalia sopan.

"Hem, "Dehem Delvin.

"Iya, Lo boleh ikut. yok, "Aqilah menarik tangan Awalia, meninggalkan kedua kakaknya yang menatap Awalia seakan-akan Awalia harus mereka singkirkan.

"Kayanya dia bakal jadi saingan kita untuk dapat perhatian Aqilah, "ucap Delvin

"Iya kak, bener itu, "ucap Devindra menyetujui ucapan Delvin.

"Kak? "Aqilah berbalik menatap kedua kakaknya yang tidak bergerak dari tempatnya

Delvin dan Devindra langsung bergerak cepat untuk menyusul aqilah.

****

"Mereka adalah orang tua dari pelaku, dan dia adalah Pia orang yang sudah mengirim kotak misterius itu dan juga orang yang sama yang mengirim pesan akan mengirimkan silet pada korban, "ucap polisi yang menangani kasus aqilah.

ANTAGONIS (kok) MAGERAN Proses Revisi Where stories live. Discover now