ᝯׁ֒hׁׅ֮ɑׁׅ℘tׁׅꫀׁׅܻ݊ꭈׁׅ 35 sudah di revisi

18.8K 1.4K 13
                                    

"Ada yang meninggal lagi? Kok bisa? "

"Iya, kayanya kemarin malam deh meninggalkannya, "

"Di gang itu lagi? "

"Iya, "

"Aduh, jadi takut keluar, "

"Tapi kenapa yang di bunuh semua laki-laki ya? "

Aqilah berhenti sejenak mendengarkan dua adik kelasnya yang sedang bercerita.

"Pembunuh lagi? "Gumam Aqilah, ia berjalan dengan cepat ke kelasnya.

Ia melihat teman-temannya yang sedang bersedih, "kalian kenapa? "Tanya Aqilah bimbing

"Surya meninggal, "pacar Surya, Nia. Ia langsung menjawab dengan nada sedih.

Aqilah mundur beberapa langka, "meninggal? Kok bisa? "

"Dia di bunuh, mayatnya di temukan di gang yang sama waktu Afif di bunuh. Dengan keadaan mata hilang dan tangan terpotong, "ujar Nia dengan air mata yang mengalir di pipinya.

"Bukan cuma dia yang meninggal, tapi adik kelas kita Rafi juga di bunuh kemarin malam di tempat yang sama dengan Surya, "ujar teman yang lainnya.

Aqilah syok, sangat kebetulan sekali karna kedua pemuda itu kemarin masih berbicara dan berinteraksi dengannya.

"Aqilah, "Shadam menarik tangan Aqilah membawanya ke tempat duduknya.

Arka berdiri dari duduknya, ia menarik tangan Aqilah keluar dari kelas. 

Shadam marah kesal saat Arka menarik tangan Aqilah dan membawanya, ia pun lantas mengikuti Arka.

Aqilah memberontak, "lepasin gue? Lo mau ngapain sih? "

Namun Arka tidak mendengarkan Aqilah, ia masih menarik tangan gadis itu.

"Lah, kenapa tuh si curut narik tangan Aqilah? "Bingung Rafael.

Baru saja ia dan Sella akan pergi ke kelas Aqilah, tapi mereka malah melihat Arka menarik tangan Aqilah melewati Mereka.

Sella terdiam, hatinya seakan sakit melihat tangan Arka memegang tangan Aqilah.

Ia berfikir, mungkin Arka sudah mulai menyukai Aqilah.

"Woy, mau ikutin mereka enggak? "Suara Rafael mengagetkan Sella.

"Enggak usah teriak Rafael, kaya cuma kamu aja yang punya mulut, "kesel Sella.

"Makanya jangan ngelamun, ayo ikutin mereka, "ajak Rafael menarik tangan Sella untuk mengikuti Arka yang menarik tangan Aqilah dan Shadam.

Sella hanya pasrah di tarik oleh Rafael.

Di taman belakang, Arka menatap Aqilah yang kesal.

"Lo kenapa narik gue sih? Lo enggak tau apa kalau gue lagi syok denger berita Rafi sama Surya meninggal, "marah aqilah.

Arka baru ingin bersuara namun pukulan keras dari Shadam menghentikan nya.

"Ngapain Lo narik cewek gue? Bangsat, "marah Shadam

Arka dengan santainya menyeka darah yang keluar dari sudut bibirnya, ia menatap Shadam yang seakan melindungi Aqilah.

Rafael dan Sella sampai saat Shadam selesai memukul wajah Arka, Sella yang melihatnya langsung menghampiri Arka.

"Kamu enggak papa? "Tanya Sella khawatir, bagaimana pun ia memiliki hutang Budi pada Arka karna telah menolong nya dari Aliana.

"Sella, Minggir! "Suruh Shadam tegas.

"Lo kenapa tiba-tiba mukul nih curut? Gue tau Lo punya dendam sama dia tapi enggak di sini juga, "ujar Rafael

"Dendam? Dendam apa yang di maksud Rafael? "Gumam Aqilah

"Sella gue bilang minggir! "Bentak Shadam

Sella kaget, seumur hidup nya ia tidak pernah di bentak.

Arka juga ikut kaget, "sialan, Lo ngapain bentak Sella. Bangsat, "marah Arka.

Ia bersiap untuk memukul Shadam begitupun sebaliknya namun Sella dan Aqilah Berdiri di hadapan mereka.

"Kalian berdua kenapa kenapa jadi berantem sih? "heran Aqilah

"Jangan berantem, sudut bibir kamu udah robek gitu, "ujar Sella pelan.

Aqilah memandang Shadam, "enggak usah berantem bisa enggak? Ini sekolah, tempat cari ilmu bukan cari musuh, "

Aqilah lalu menatap Arka, "dan Lo, Lo kenapa narik tangan gue sih? "

Arka menatap Aqilah, "gue cuma mau ngomong sama Lo, tapi nih orang malah mukul gue, "kesel Arka.

"Lah, Lo kan cuma mau ngomong kenapa malah narik Aqilah segala. Yah pantas dong, si Shadam salah paham, "ucap Rafael, tentu saja untuk membela sahabat nya.

"Lo mau ngomong apa? "Tanya Aqilah

Arka tak bersuara ia malah menatap Aqilah dalam, membuat Sella yang di sampingnya merasa nyeri di hatinya.

"Kenapa dada aku sesak yah lihat Arka natap Aqilah. Apa mungkin aku suka sama Arka? Enggak itu pasti enggak mungkin, siapa aku untuk bisa jatuh cinta dengan orang seperti Arka, "batin sella sedih.

Rafael berdiri di samping Sella, ia bisa melihat Tatapan sedih Sella.

Ia berpikir mungkin Sella jatuh hati pada Arka karna karna telah menolongnya hari itu.

"Pertama Afif, kedua Surya, lalu Rafi. Kenapa ketiga laki-laki yang meninggal ini berkaitan sama Lo? "Ucap Arka ambigu

"Maksud Lo apa? "Bingung Aqilah

Semua nya juga ikut menatap Arka bingung.

"Iya, kenapa semua laki-laki itu berhubungan sama Lo. Coba Lo pikir, sebelum mereka meninggal mereka bertiga adalah pria yang berinteraksi sama Lo, "ucap Arka

"Maksud Lo apa sih? Apa Lo pikir gue penyebab mereka meninggal? "Marah Aqilah

"Arka, kamu enggak bisa menyimpulkan itu semua semudah itu. Yah bisa jadi mereka nyinggung seseorang, atau apapun itu. Dan lagi, mereka berbicara bukan cuma sama Aqilah, "bela Sella

"Tapi Sella, gue ngerasa kemarin mereka berbunga sama Aqilah. Coba Lo pikir hari itu Afif lagi ngomong sama Aqilah di kelas dan malamnya di meninggal dengan mata dan tangan yang hilang, lalu Surya dia juga ngomong sama Aqilah di kelas dan sama lagi mata dan tangan dia juga hilang, begitupun dengan Rafi kemarin dia gendong Aqilah dan yah hal yang sama terjadi juga sama dia, "perkataan Arka tentu saja membuat Aqilah kepikiran karna memang itu terlihat kebetulan.

"Jangan bicara omong kosong, "tekan Shadam.

Ia menarik tangan Aqilah membawanya pergi, Rafael dengan cepat mengikuti mereka dan tinggal lah Sella bersama Arka.

"Arka, "Sella menatap Arka, ia ingin berbicara namun kata-kata yang ingin ia keluarkan seakan-akan tertelan kembali saat melihat tatapan mata Arka.

Ia pun langsung pergi mengikuti ke tiga temannya.

ANTAGONIS (kok) MAGERAN Proses Revisi Where stories live. Discover now