ᝯׁ֒hׁׅ֮ɑׁׅ℘tׁׅꫀׁׅܻ݊ꭈׁׅ 5 sudah revisi

66.6K 4.6K 42
                                    

Sepertinya yang di janjikan Rafael, bahwa ia akan bertamu ke rumah Aqilah.

Tak lupa dengan berbagai kacang yang sudah ia janjikan agar bisa bertemu dengan idolanya yaitu ibu dari Aqilah sendiri.

Ia tak sendiri karna ia bersama dengan Sahabatnya Shadam.

Kedua pemuda tampan itu menatap rumah aka mansion yang terlihat sangat-sangat mewah.

"Gila nih rumah, mewah banget Anjay. sebelas dua belas Ama rumah Lo, "takjub Rafael

"Padahal dia bisa Loh beli ini semua dengan mudah tapi malah mintanya ke gue, "sambungnya sambil memperlihatkan Tote bag yang berisikan kacang-kacangan yang di minta Aqilah.

Shadam hanya menatap Sahabatnya dengan malas.

Ia lebih memilih memencet bel rumah itu dua kali.

Tanpa mereka sadari seorang pemuda tampan berjalan menghampiri mereka.

"Kalian siapa? "Tanya pemuda itu, dia tak lain adalah putra ketiga dari pasangan Zephyr.

Keduanya kompak membalikkan badannya untuk melihat siapa yang sedang berucap.

Mata Rafael melebar melihat siapa pemuda yang ada di hadapannya.

"Lo pasti Felix Zephyr kan? "Tanya Rafael antusias

Felix mengangguk, "iya, dan Lo berdua siapa? "

"Gue Rafael, gue ngefans sama Lo. Gue udah nonton semua drama yang Lo bintangi, dan dia sahabat gue Shadam, "ucap Rafael antusias

Shadam menggeleng pasrah, memang pada dasarnya Rafael menyukai seluruh keluarga Zephyr.

Felix mengangguk mengerti, "btw kalian ngapain ke rumah gue? Jangan-jangan... "

Sebelum Felix melanjutkan ucapannya Rafael langsung menyela, "jangan salah paham dulu, gue dan temen gue ada janji sama Aqilah. Kita satu sekolah sama Aqilah btw, "

Felix mengangguk mengerti mendengar penjelasan Rafael, "ya udah ayo masuk, "ucap Felix

Lali Felix Memimpin keduanya untuk masuk ke rumahnya, ia mempersilahkan keduanya untuk duduk di ruang tamu.


Mata Shadam menelisik ruang tamu itu, di dinding ada banyak foto-foto keluarga Zephyr.

Dan matanya terpaku pada foto kecil putra putri keluarga Zephyr.

Di sana terlihat seorang gadis kecil yang ia yakini adalah Aqilah menangis, dan dua orang pemuda kecil tertawa, tak lupa seorang pria yang ia yakini kakak dari ketiga anak kecil itu diam dengan bersedekap dada.

"Wah, banyak banget ya penjaga nya Nih rumah, bahkan pembantu nya aja banyak, "ucap Rafael yang lagi-lagi takjub.

Shadam menatap malas, tentu saja rumah ini memiliki banyak penjaga karna dua orang dari rumah ini adalah seseorang dari dunia entertainment tak lupa juga kepala keluarga nya adalah seorang produser terkenal.

Lalu anak pertamanya seorang pengusaha sukses dan anak keduanya seorang koki yang juga sama sukses dengan saudara-saudaranya.

Jangan heran kenapa Shadam tau karna ia memang tau.

"Udah Lo diam, jangan kaya orang udik, "tegas Shadam berbisik pada Rafael, sambil membuka permen yang selalu ia simpan di saku jaketnya.

"Gue panggil Aqilah dulu, kalian bisa anggap rumah sendiri, "ucap Felix sebelum meninggalkan mereka.

Sesaat setelah Felix meninggalkan kedua tamu adiknya, dua orang maid datang dengan yang satunya membawa jus dan yang satunya lagi membawa cemilan.

Sedangkan untuk Felix, aktor tampan itu berjalan menuju kamar sang adik di lantai tiga.

Setelah sampai ia langsung masuk tanpa ada izin, ia menggeleng pasrah saat melihat adiknya yang nyaman dengan tidurnya.

"Ya ampun, perasaan dari tadi nih anak tidur Mulu, "

Lalu ia melihat sekeliling kamar adiknya yang bener kotor karna ada banyak bungkus snack, tak lupa dengan kulit kacang.

Bahkan laptop adiknya masih menyala memperlihatkan drama yang ia bintangi.

Felix mendekati adiknya yang nyaman dengan tidurnya, ia mengelus lembut rambut Aqilah.

Lalu mematikan laptop yang menyala itu, Felix menggeleng pasrah melihat kelakukan adiknya yang bener-bener jorok dan tukang tidur.

Tangan Felix memencet sebuah tombol merah yang berada di meja samping kasur Aqilah.

Tak membutuhkan waktu lama, 10 maid yang tadi pagi melayani Aqilah muncul.

Mereka adalah maid yang khusus hanya untuk melayani Aqilah dengan gaji fantastis.

"Kalian, persiapkan Aqilah tanpa membangunkan nya dan bawa dia ke ruang tamu. Dan jangan lupa bersihkan kamar ini, "perintah Felix langsung di laksanakan oleh 10 maid itu.

Felix langsung keluar dari kamar sang adik dan kembali ke ruang tamu.

"Maaf kalian harus menunggu, adik gue Aqilah lagi tidur tapi tenang aja dia lagi siap-siap, "ucap Felix yang membuat kedua pemuda itu enggak paham

Aqilah lagi tidur tapi lagi siap-siap juga, kan aneh. Mungkin itu lah yang di pikiran Rafael dan Shadam.

Membutuhkan waktu beberapa menit hingga Aqilah yang di gotong sepuluh maid itu muncul dengan mata yang masih tertutup.

Rafael langsung takjub melihatnya, "Shadam juga kaya tapi enggak gini juga, "batin Rafael

"Anak manja, "gumam Shadam pelan, yang benar-benar sangat pelan hingga tak ada yang bisa mendengar nya.

Mata Aqilah terbuka dengan pelan, ia sudah duduk manis di depan Shadam dan Rafael.

"Kalian... Eh kok gue di sini, "tanya Aqilah bingung

"Lo tadi di gotong sama maid-maid Lo ke sini, "jawab Rafael antusias

"Untuk seukuran seorang gadis, Lo terlalu di manja, "ucap Shadam tanpa basa basi

Aqilah tersenyum canggung, di dunia nya dulu ia tak pernah merasakan perlakuan yang berlebih seperti ini.

Ya gimana lagi, ia terlahir dari keluarga sederhana berbeda dengan Aqilah yang ada di dunia novel yang terlahir sebagai putri Sultan yang benar-benar sultan.


ANTAGONIS (kok) MAGERAN Proses Revisi Where stories live. Discover now