ᝯׁ֒hׁׅ֮ɑׁׅ℘tׁׅꫀׁׅܻ݊ꭈׁׅ 48 sudah di revisi

15.6K 1.1K 26
                                    

"Aqilah, Lo Beneran mau ke rumah dia? "Tanya Arka pada Aqilah.

Keduanya sekarang berada di parkiran menunggu Shadam datang bersama yang lainnya.

Aqilah mengangguk ringan, "tapi Aqilah, gue takut Lo kenapa-napa. Gue ngerasa aneh sama Shadam, jangan lupa dia antagonis di novel ini, "ucap Arka menatap Aqilah dengan khawatir

"Lo enggak usah khawatir, gue bisa kok jaga diri. Lagian Shadam enggak mungkin aneh-aneh ke gue, meskipun dia Antagonis, "ucap Aqilah mencoba meyakinkan Arka yang dari tadi melarangnya untuk pergi.

"Lo enggak usah pergi ya, "bujuk Arka

"Enggak bisa Arka, kita butuh Lily darah itu buat ngeluarin adiknya pergi Kya dari buku, "ucap Aqilah pada Arka

"Tapi... "

"Udah, gue enggak papa kok. Gue yakin Shadam orang baik, "

"Entah lah Aqilah, gue ngerasa aneh aja sama Shadam. Tatapan nya buat gue merinding, "

"Ya iya lah, Lo kan musuhnya jadi wajar kalau dia natap Lo tajam atau pun sinis, "ucap aqilah acuh.

"Tapi tatapan dia ke gue itu udah bukan tajam atau pun sinis, tatapan nya itu kaya tatapan membunuh tau enggak, "ucap Arka menggebu-gebu

Aqilah menggeleng, "udah Lo jangan halu deh, mana ada tatapan membunuh, "

Arka hanya pasrah melihat Aqilah yang kekeh ingin pergi ke rumah Shadam.

"Peri Kya Lo bisa jagain dia kan? "Tanya Arka pada peri Kya yang dari tadi duduk di pundak aqilah

Arka berucap dengan berbisik takut-takut ada orang lain yang mendengarkan karna saat ini sudah jam pulang sekolah.

Peri Kya menggeleng, "maaf, tapi aku hanya seorang peri buku bukan pergi penyerang, "ucap peri Kya dengan nada menyesal.

"Arka, gue enggak papa kok. Lo jangan takut gitu, "ucap Aqilah.

"Tapi aqilah, gue itu khawatir sama Lo. Kalau Lo kenapa-napa gimana? "

"Gue enggak papa, gue... "

"Kalian lagi bicarain apa? Kok serius gitu? "Tanya Sella yang datang bersama Awalia dan Rafael juga Shadam.

"Kita enggak lagi ngomongin apa-apa, btw Dam gue boleh ke rumah Lo enggak? "Tanya Aqilah sedikit ragu.

Rafael dan Sella menatap Aqilah dengan pasangan menggoda.

"Cie Aqilah, mau ketemu mama mertua ya? "Goda Rafael pada Aqilah

Aqilah menatap Awalia memberikan isyarat agar Awalia memukul Rafael.

Dan dengan senang hati, Awalia yang berada di depan Rafael langsung berbalik dan memukul kepala Rafael Hingga Rafael menjerit kecil.

"Aduh sakit, "ucap Rafael dengan nada merengek menatap Awalia.

Rafael mengusap-usap kepalanya yang terkena pukulan Awalia.

"Mampus, "gumam Aqilah senang.

Rafael menatap aqilah sinis, di balas tak kalah sinis pula oleh aqilah.

"Tapi aqilah mau ngapain di rumah Shadam? "Tanya Sella kepo.

"Gue, gue mau. Em... Apa yah? gue, gue mau pinjam buku, iya mau pinjam buku, "ucap Aqilah setelah menemukan jawaban yang pas

"Buku? "Shadam menatap aqilah dengan aneh, "buku apa? "Tanya Aqilah

"Itu loh, buku catatan dari pak Bondan, gue kan enggak hadir kemarin, "ucap Aqilah pada Shadam dengan penuh senyum, "oh atau Lo enggak mau pinjemin, "wajah yang tadinya tersenyum langsung berpura-pura sedih.

"Kalau enggak mau, gue pinjem buku Arka aja deh. Arka gue... "Aqilah menatap Arka, dengan tatapan sedih yang tentunya hanya drama belakang.

Arka menggeleng pasrah melihat tingkah sahabatnya.

"Enggak bukan gitu maksud gue, Lo bisa pinjam buku gue. Enggak usah pinjam buku orang lain, apalagi dia, "ucap Shadam dengan cepat.

Aqilah tersenyum tipis, "oke, "ucapnya dengan senang.

"Lia, gue pergi bareng Shadam Lo balik aja sendiri ini kunci mobilnya, "ucap Aqilah menyerahkan kunci mobil ke Awalia.

"Enggak bisa, gue harus tetap ngikutin Lo kemana pun, "ucap Awalia tegas

"Ngapain ikutin Aqilah, kaya pengawal aja sih nona cantik, "celuk Rafael.

Awalia tak mengindahkan ucapan Rafael, ia memandang Aqilah dengan pandangan memohon.

"Tugas gue untuk ngelindungin elo, kalau Lo pergi sendiri ketiga kakak dan orang tua Lo pasti bakal marah, "ucap Awalia

"Siapa yang barani marahin nona cantik gue, biar gue marahin balik, "ucap Rafael yang kembali tak di hiraukan.

"Pfttt, "Sella dan Arka ingin sekali tertawa melihat Wajah Rafael yang kusut karna tak di hiraukan oleh Awalia.

"Apa Lo berdua, "kesel Rafael.

Arka diam, sedangkan Sella menatap Rafael dengan pandangan mengejek membuat Rafael semakin kesal di buatnya.

"Enggak papa Lia, gue pasti baik-baik aja sama Shadam, "ucap Aqilah meyakinkan, namun Awalia seperti tidak akan menyerah.

Bukti nya pengawal Aqilah itu langsung berucap, "enggak bisa! malahan selain ngejaga elo, ayah dan ketiga kakak Lo kasih gue tugas untuk ngejahuin elo dari para serigala, "ucap Awalia sambil melirik Arka dan Shadam.

Membuat Arka dan Shadam heran.

"Dengan kata lain, laki-laki di keluarga Aqilah takut kalau Aqilah dekat sama Shadam dan Arka, "ucap Sella

"Lah kenapa jadi gue, gue cuma teman Aqilah, "ucap Arka sewot namun tidak ada yang menghiraukan nya.

Rafael menatap Arka dengan mengejek, ia tertawa dengan puas, "mampus, "

"Aqilah, "awali menatap Aqilah dengan tatapan memohon.

"Oke, Lo ikut gue. Arka Lo antar Sella yah, "ucap aqilah.

"Tanpa Lo suruh juga bakal gue antar dia, "ucap Arka menarik tangan Sella  menuju mobilnya.

"Gue ikut ke rumah Lo, "ucap Rafael semangat.

"Enggak ada, tadi nyokap lo nelpon gue dan mohon-mohon untuk nyuruh Lo pulang, "ucap Shadam menolak mentah-mentah

"Dam... "Rafael menatap Shadam dengan pandangan memohon

"Awalia, "Shadam malah menatap Awalia seakan menyuruh nya mengatakan sesuatu.  

Awalia yang mengerti langsung menatap Rafael, "ngapain ngikut kaya Lo penting aja, "ucap Awalia penuh perasaan

ANTAGONIS (kok) MAGERAN Proses Revisi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang