ᝯׁ֒hׁׅ֮ɑׁׅ℘tׁׅꫀׁׅܻ݊ꭈׁׅ 21 sudah di revisi

24.2K 1.7K 16
                                    

Bel pertanda jam istirahat berbunyi dengan keras membuat semua siswa siswi yang menantikan suara surga itu langsung berbondong-bondong keluar dari kelas masing-masing.

Tidak terkecuali untuk Aqilah, ia berjalan menuju kantin bersama Shadam dan saat di perjalanan ke Kantin ia bertemu dengan Rafael.

"Sella mana? "Tanya Aqilah saat melihat hanya ada Rafael

"Dia tadi bilang mau ke toilet, nanti dia nyusul kita ke kantin, "jawab Rafael

Aqilah mengangguk mengerti, ke-tiga berjalan dengan posisi Aqilah di Depan lalu Rafael dan Shadam di belakang gadis cantik itu.

Bak seorang ratu yang di kawal oleh pengawal, Aqilah benar-benar menakjubkan.

"Gila Aqilah cantik banget, "

"Masih enggak nyangka dia beneran jadiin sama Shadam, "

"Coba deh lihat, Shadam ganteng banget yah. kaya cool gitu pas lagi makan permen, "

"Dia emang udah ganteng dari sononya, "

"Si rafael juga ganteng banget, mana mukanya mulus banget kaya jalan tol, kira-kira dia pakai skincare enggak yah? "

Mereka melewati lapangan di mana Ada anak-anak kelas 11 yang sedang bermain bola basket.

Bola basket menggelinding hingga di kaki Shadam, "woy Shadam, main enggak? "Teriak salah satu pemuda yang sedang bermain basket.

Shadam melempar bola itu ke arah lapangan basket, "gue enggak main dulu, "tolak Shadam

Mereka kembali berjalan, Aqilah berjalan beriringan dengan Shadam dan Rafael dengan dirinya di tengah.

"Lo suka main basket? "Tanya Aqilah pada Shadam

"Hem, "Dehem Shadam

Rafael yang melihat jawaban Shadam mendengus, "dia suka banget sama basket, dari umur 6 tahun dia udah main basket, "ucap Rafael memperjelas

Aqilah mengangguk, lagian ia hanya kepo karna di novel tidak di jelaskan jika Shadam menyukai basket atau memang Shadam tidak terlalu di sorot oleh penulis.

Di novel Ketos dingin memang tidak terlalu menyorot Shadam meskipun bisa di bilang di adalah antagonis utama yang menghancurkan protagonis Arka.

Shadam hanya di jelaskan sebagai musuh Arka, yang datang untuk balas dendam namun Aqilah tak tau dendam apa yang di miliki seorang Shadam pada Arka.

"Yah, pada penuh, "keluh Aqilah saat melihat semua kursi di kantin telah terisi.

"Di sana, "Shadam menunjuk satu meja yang baru saja kosong.

Aqilah berlari menuju meja kosong itu dan duduk, Rafael juga berlari menyusul Aqilah dan hanya Shadam yang berjalan dengan santai lalu duduk di samping Aqilah.

"Kalian mau pesan apa? Biar gue pesenin, "tawar Rafael berdiri dari duduknya.

Aqilah menatap curiga, "tumben bener Lo? "Tapi tak ayal ia tetap menyebutkan menu yang ingin dia pesan, "gue mau batagor aja sama jus jeruk, "

Rafael mengangguk ia lalu menatap Shadam yang asik mendengarkan musik menggunakan earphone.

"Kalau Lo mau apa? "Tanya Rafael pada Sahabat masa kecilnya itu.

"Samain aja, "ucap Shadam, tak lupa memberikan Rafael selembar uang merah, "ini uangnya, "

dengan cepat Rafael menolaknya, "buat apa? Hari ini gue yang traktir. Dan Lo enggak boleh nolak, lagian hari ini gue habis dapat Transferan, "

"Transfer? Dari sugar mommy Lo ya? "Tuding Aqilah bermaksud untuk bercanda

"Ih, kok Lo tau. Gimana kalau Lo jadi sugar mommy gue juga? Kebetulan Lo kan juga kaya, "ucap Rafael menanggapi candaan Aqilah.

"Ogah, sana Lo, "usir Aqilah, "oh yah, jangan lupa beliin buat Sella juga, "

Rafael dengan cepat langsung pergi untuk memesan makanan.

Di sisi lain Sella yang saat ini berada di toilet baru saja ingin keluar namun dia di hadang Aliana yang datang bersama temannya.

"Hai cupu, "sapa Aliana dengan senyum remeh.

"Ka-kalian mau apa? "Tanya Sella takut-takut

"Gue mau apa? Gue mau nya simpel kok, "Aliana berucap dengan nada manis namun tindakan nya tidak.

"Lo berdua tahan dia, "titahnya pada kedua temennya.

Kedua temen Aliana langsung menahan tangan Sella agar tidak memberontak.

"Le-lepas, "dengan sekuat tenaga Sella memberontak namun kedua teman Aliana tentu lebih kuat terlebih mereka berdua yang menahan tangan Sella.

"Kamu mau apa? Aku enggak pernah ada urusan sama kamu, "ucap Sella

Ia menatap sekitarnya namun sayang sekali tidak ada satupun orang yang masuk ke dalam toilet.

"Percuma Lo cari-cari bantuan, enggak bakal ada orang yang masuk ke sini, "ucap Aliana

Gadis itu telah melarang semua orang untuk masuk ke toilet siswi dengan cara mengancam untuk mengeluarkan mereka dari sekolah.

Tentu saha mereka semua takut terlebih setiap saat Aliana selalu mengaku sebagai salah satu anggota keluarga Zephyr, mereka mana berani.

Aliana, gadis itu memukul pipi Sella dengan pelan, "gue itu gedek banget sama elo, Lo udah mempermalukan gue di kelas tadi pagi. Dan saat ini gue mau balas dendam, "

"Lepas, "Sella memberontak

Ia benar-benar ketakutan sekarang ini.

Aliana mengeluarkan lipstik di tasnya, ia mencoret wajah Sella menggunakan lipstik itu dan menuliskan kata bitch di wajah mulus Sella.

Sella menangis, terlebih saat Aliana tanpa balas kasihan menggunting bajunya hingga Dalaman nya terlihat.

Tawa Aliana dan kedua temenannya semakin membuat Sella merasa sedih.

"Lo udah mempermalukan gue di kelas, dan saat ini gue yang bakal mempermalukan elo di sekolah ini, Lo bakal malu untuk menunjukkan wajah Lo di sekolah, "

Aliana benar-benar kejam, ia bahkan menggunting rok Sella Hingga rok gadis itu semakin mengecil.

"Le-lepas, tolong lepasin aku, aku enggak pernah berbuat salah sama kamu, "Sella memohon.

Namun Aliana tidak memperdulikannya nya, "ya elah, kok cuma di gunting doang seragamnya. Di pukul juga dong, "ucap temen Aliana mengompori

Aliana mengangguk membenarkan, baru saja ingin menampar Sella ia terhenti saat mendengar suara seseorang.

"Apa begini tindakan seorang pelajar? 


ANTAGONIS (kok) MAGERAN Proses Revisi Where stories live. Discover now