ᝯׁ֒hׁׅ֮ɑׁׅ℘tׁׅꫀׁׅܻ݊ꭈׁׅ 12 sudah di revisi

38K 2.4K 24
                                    

Aqilah berjalan menuruni tangga, ia berjalan di sekitar ruang keluarga untuk mencari sang kakak tertua.

"Kalian tau kak Delvin di mana enggak? "Tanya Aqilah pada dua pelayan yang lewat

"Maaf nona muda, tapi kami tidak tau, "jawab salah satunya

Aqilah mengangguk mengerti ia langsung pergi meninggalkan keduanya, dan menuju ke arah dapur karna mencium bau yang menurut nya sangat enak.

"Emm... Bau apa nih, enak banget, "puji Aqilah

Devindra yang kebetulan sedang memasak tersenyum lembut saat sang adik muncul.

"Wah, kakak lagi masak. Kakak masak apa? "Tanya Aqilah menatap berbinar masakan sang kakak.

"Kakak lagi bikin Steak, ini menu baru di restoran kakak. Nanti kamu cobain ya, "ucap Devindra tersenyum manis pada sang adik.

Aqilah mengangguk senang, "yeyyy, "

Ia duduk manis di meja makan, menunggu sang kakak yang masih memasak.

Beberapa lama Aqilah menunggu akhirnya Devindra selesai berkutat dengan dapur.

Ia membawa Steak yang sudah ia masak dengan susah payah.

"Taraa, "ucap Devindra bangga

Devindra menyajikan dua jenis makanan berbeda dengan satu makanan penutup.

"Nah, cobain dek, "ucap Devindra bangga memperlihatkan tiga makanan yang sudah ia buat.

Aqilah sudah tidak sabar untuk mencicipi masakan sang kakak.

Ia langsung mencoba steak yang di buat sang kakak, "Emmm... Enak banget, "

Aqilah benar-benar takjub dengan keterampilan masak sang kakak, steak yang di buat Devindra memang sangat enak.

"Sumpah kak, ini enak banget. Rasanya tuh lumer banget di mulut trus rasanya juga manis, tekstur nya tuh lembut banget, mana berasa banget lagi di mulut, "puji Aqilah dengan masih memotong kecil steak yang di buat sang kakak.

"Kak, ini beneran enak banget, Aqilah sampai enggak bisa berkata-kata, "ucapan Aqilah semakin membuat Devindra senang bukan main.

"Jelas aja dek. steak ini terbuat dari daging sapi Kobe, jenis daging wagyu yang berasal dari jenis sapi tajima ras hitam jepang, "jelas Devindra membuat Aqilah mengangguk mengerti namun masih menyantap makannya.

"Nah, sekarang cobain yang ini, "ucap Devindra menyodorkan makan yang satunya.

"Ini apa kak? "Tanya Aqilah menatap makan di depannya.

"Ini Sashimi Tuna Sirip Biru, "ujar Devindra

Aqilah mengangguk mengerti, ia mengambil sumpit dan mulai menyantap Sashimi itu, ia kembali di buat takjub dengan kemampuan masak sang kakak.

"Gimana rasanya? "Tanya Devindra

"Sumpah kak, aku enggak bisa Berkata-kata tapi ini enak banget. Rasanya tuh lembut dan agak manis, "jelas Aqilah

"Jelas lah, karna ini pakai bagian Otoro, "ucap Devindra

"Otoro? "Bingung Aqilah

"Itu bagian yang paling lembut dan berlemak, yang ada di bagian perut Tuna Sirip biru, "jelas Devindra membuat Aqilah kembali mengangguk mengerti.

"Sekarang ini, makanan penutup, "

Aqilah mulai menyantap makana penutup yang tak lain adalah pusing coklat.

"Enak banget, kaya ada rasa buah peach sama jeruk gitu. Trus coklat nya itu enak banget, "ucap Aqilah, "mana Cantika banget bentuknya, ada emasnya, "

"Coklat nya pakai coklat Belgia karna rasanya itu pahit tapi manis juga, dan yah emang ada buah peach dan jeruknya, "kembali lagi Devindra menjelaskan

Ah Aqilah di buat senang hari ini karna bisa mencicipi menu baru yang akan launching di restoran baru Devindra si koki terkenal.

"Idih enak banget nih kayanya, "ucap Felix yang tiba-tiba datang

"Lah cuma ini, buat gue mana? "Tanya Felix melihat semua makanan itu sudah di cicipi Aqilah

"Lusa Lo datang ke restoran gue buat makan ini semua, "ucap Devindra santai

"Idih bilang aja, Lo mau Restoran Lo gue promosikan dengan cara gue datang ke restoran elo kan? "Sinis Felix

"Nah itu Lo tau, buat apa gue punya adik artis kalau enggak bisa di manfaatin, "ucap Devindra santai

Ia pergi meninggalkan Kedua adiknya, Felix menatap Devindra kesal.

Setiap bulan restoran Devindra pasti akan meluncurkan menu baru dan setiap bulan pula ia akan di panggil untuk datang makan, sekalian untuk mempromosikan menu baru restoran kakaknya.

Aqilah yang menatap Felix kesel, ia langsung menyuapi suapan terakhir dari pusing coklat itu.

"Maaf ya kak, cuma tinggal itu, "ucap Aqilah sebelum pergi

"Punya adik sama kakak ngeselin banget, eh tapi nih pusing emang enak banget, "ucap Felix dan langsung menyusul Aqilah.

"Ngapain Lo berdua? "Tanya Felix melihat adik dan kakaknya menatap Delvin yang tertidur pulas di sofa ruang tamu.

Aqilah tersenyum misterius, ia menarik tangan Devindra dan Felix, "kalian berdua harus bantuin aku, "

Devindra dan Felix saling pandang entah apa yang di lakukan adik perempuan mereka itu.

Dengan senyum yang manis Aqilah menceritakan maksud mulianya pada kedua kakaknya.

Felix mengangguk semangat sedangkan Devindra hanya pasrah.

Felix berdiri di depan wajah Delvin yang tertidur sedangkan Aqilah berdiri belakang sofa.

Lalu Devindra, koki tampan itu sedang memvideo aksi kedua adik nakalnya.

Dengan isyarat tangan Aqilah menghitung, ia menumpahkan sedikit air tepat di mulut Delvin.

Mata Delvin terbuka dan hal yang ia lihat di depannya adalah Felix yang menarik resleting celananya.

Matanya melotot marah, "FELIX ZEPHYR! "Teriaknya marah

Dengan senyum yang manis dan tanpa rasa bersalah Felix menatap Delvin dan berucap, "maaf kak, kebelet, "

Delvin mengejar Felix yang berlari menjauhinya, Aqilah dan Devindra di buat tertawa terbahak-bahak karna senang.

"Mampus Lo kak, siapa suruh buat gue malu tadi di sekolah, "tawa Aqilah benar-benar terdengar sangat puas.

Ia bahkan sangat senang saat melihat Delvin masih mengejar Felix yang berlari menjauh.

See you the next chapter

ANTAGONIS (kok) MAGERAN Proses Revisi Where stories live. Discover now