ᝯׁ֒hׁׅ֮ɑׁׅ℘tׁׅꫀׁׅܻ݊ꭈׁׅ 13 sudah di revisi

35K 2.3K 28
                                    

Setelah cukup lama mengejar Felix akhirnya Delvin pasrah dan duduk di sofa ruang keluarga.

Terlebih saat mendengar tawa puas adik kesayangannya Aqilah dan Devindra.

"Sorry yah kak, itu semua ide Aqilah, "dan pada akhirnya Felix mengaku pada Delvin.

Delvin menatap Aqilah penuh selidiki, Aqilah yang di tatap langsung mendekati Delvin.

"Yah habisnya kakak bikin kesel sih, kenapa coba bikin surat aneh ini, "ujar Aqilah sambil mengeluarkan surat sakit yang di buat Delvin untuk nya kemarin.

Felix langsung mengambil surat itu dari tangan Aqilah dan membacanya, sesaat setelah membaca surat itu Felix di buat tertawa terbahak-bahak.

"Sumpah ini... hahahaha. Kak, Lo yang buat surat ini? Hahahaha, Lo pasti malu banget, "Felix tertawa dengan puas, air matanya bahkan hampir meneteskan karna tertawa puas.

Devindra yang kepo juga ikut membacanya dan Yap ia juga di buat tertawa terbahak-bahak.

"Khemm... "Delvin terbatuk melihat wajah kesel Aqilah dan tawa kedua adik laki-lakinya, "maaf dek, habisnya kakak enggak tau gimana caranya bikin surat sakit dan kebetulan kakak dapat itu di internet, "ucapnya penuh sesal.

Aqilah mendengus kesel, "Auh ah gue kesel sama Lo, "

"Maaf yah dek, "dengan wajah memelas Delvin menatap Aqilah, membuat Aqilah menoleh kesamping karna merasa gemes.

"Sumpah gue enggak bohong tapi nih orang emang imut, "batin Aqilah

wajah Aqilah memerah melihat tampang memelas Delvin.

"Cih sok imut, "sinis Devindra

"Cebelapa imut Cih akuchh, "ejek Felix dengan suara yang di imut-imut kan.

"Kalian berdua mau mati? "Dengan aura mematikan Delvin menatap kedua adiknya.

Devindra dan Felix langsung tersenyum lugu, "hehehe peace kak Delvin yang ganteng sejagat monyet, "

Delvin menatap kedua adiknya dengan tajam namun keduanya tampak tidak peduli.

Ke empat saudara itu terdiam, mereka sibuk dengan urusan masing-masing.

Felix yang sedang live, lalu Devindra yang sedang membuat resep yang tadi ia buat untuk di berikan pada anak buahnya dan di pelajari, sedangkan Delvin sedang berkutat dengan laptop di pangkuan nya.

"Halo guys, kalian pasti kangen sama kegantengan gue. Iya gue paham kok, dan hari ini kalian bisa lihat kegantengan gue sepuasnya, "ucap Felix menatap layar ponselnya.

Ia bahkan berpose imut untuk ia perlihatkan pada para penggemar nya.

Devindra menatap Felix sinis, "sok imut, "

"Emang gue imut, mau apa Lo? Mau bersaing? Enggak bisa say, "balas Felix sambil memperbaiki tatanan rambutnya.

Banyak komentar beragam yang di tampilkan layar handphone, "kak Felix ganteng banget, makasih. "ucap Felix membaca salah atau komentar dan membalasnya.

"Aaa, itu pasti yang tadi ngomong sama kak Felix, kak Devindra kan? Iyap bener banget, itu Devindra jelek, "

"Kak Felix jadi suami aku aja, nanti aku nafkahin deh. Maaf yah, kebutuhan gue banyak, Lo enggak bakal bisa, "

"Kak Felix udah punya pacar belum? "Tanya salah satu penggemar Felix, Felix lantas menjawab, "belum yah guys, karna Agensi ngelarang gue pacaran dulu, "

"Kak Felix di belakang kakak siapa? "Setelah membaca komentar itu Felix langsung menoleh menatap Aqilah yang berjalan ke arahnya dengan membawa camilan.

"Itu, kalian enggak perlu tau, "jawab Felix ia langsung menutup live nya, untung saja wajah Aqilah tak terlihat di kamera.

Yah, keluarga Zephyr memang sangat menjaga privasi Aqilah, karna mereka takut Aqilah kenapa-napa karna ulah saingan bisnis mereka.

Aqilah memang tidak banyak di kenal, bahkan Aqilah jarang menggunakan nama Zephyr kemanapun ia pergi jadi banyak yang tidak tau jika ia bagian dari keluarga Zephyr.

"Upss, sorry kak Felix, "ucap Aqilah sedikit merasa bersalah pada Felix

Felix menggeleng, "enggak papa, tapi lain kalian di perhatiin, "

Aqilah mengangguk, tiba-tiba handphone nya berbunyi ia langsung mengangkat telfonnya.

"Halo, "ujar Aqilah

"Halo, dengan ibu Aqilah? "Tanya si penelpon

"Iya benar, ada yang bisa saya bantu? "Ucap Aqilah

"loudspeaker, "bisik Devindra

Aqilah langsung menyalahkan loudspeaker handphonenya.

"Saya sedang menculik kakak anda. jika anda mau dia selamat, kirimkan saya uang, "ucap si penelpon

Ingin sekali Aqilah tertawa mendengar nya, bahkan ketiga kakaknya sekarang sedang berada di hadapannya jadi bagaimana bisa dia menculik kakaknya.

"Kakak mu sekarang ada di tangan saya,  "

Aqilah tersenyum jahil mendengar nya, "kenapa kakak gue ada di tangan Lo? turunin aja kakak gue, pasti nanti Lo capek, "

Felix dan Devindra menatap Aqilah bangga, ia bahkan mengacungkan jari jempolnya.

Delvin mengangguk pelan, mendengarkan dengan seksama apa yang akan di ucapkan sang adik nantinya.

"Maksud saya. dia sekarang ada bersama saya, "

"Gue enggak pergi ke tempat Lo sekarang, jadi jangan laporin gue ke siapa-siapa, "balas Aqilah ngawur

"Siapa yang mau ngelaporin kamu? Siapin tebusan 500 juga, atau kakak kamu enggak akan melihat matahari lagi besok, "ucap penipu itu kesal.

"Aduh jangan gitu, kalau kakak gue enggak bisa dapat  sinar matahari nanti dia kekurangan vitamin D, "balas Aqilah membuat penipu itu benar-benar kesal di buatnya.

"Ngapain sata ngurusin vitamin nya, kalau enggak segara di tebus saudara mu akan mati, "

"Aduh jangan gitu dong, obat mu terlalu mahal gue tuh pelanggan baru tau, "balasan Aqilah benar-benar membuat si penipu stress dan Devindra pastiin itu.

"Bu, saya itu orang jahat ya, kenapa dari tadi enggak nyambung. Kamu enggak mau, kakak mu selamat? "

"Kalau lo tetap gitu, gue enggak akan beliin Lo vitamin lagi nanti, "

Ketiga putra Devindra itu menatap Aqilah bangga.

"Jadi sebenarnya dari tadi kita lagi ngomongin apa sih? Heran, "dari suaranya saja sudah terdengar bahwa penipu tertekan.

"Lo gue bayar untuk buat gue senang, iya kan? Mumpung gadis di zaman sekarang suka di telpon karna suara Lo bagus nanti gue bayar mahal, "

"Makasih loh, "kesel penipu itu

"Oh ya menurut lo, kita udah telponan berapa lama? Lo enggak bakal bosan kan sama gue? Kayanya gue cerewet banget, tapi enggak papa kan? "

"Kakak... "ucap si penipu benar-benar tertekan

"Iya? "Balas Aqilah dengan senyum yang sangat manis

"Tujuan saya nelpon kamu dari tadi untuk mendapatkan uang, bukan untuk tertekan, "kesel penipu itu

"Aihh, kehidupan itu emang gitu. Selalu ada pertemuan dan perpisahan jadi tolong ya di jaga dengan baik, "

"Lo ini sebenarnya punya otak enggak sih? "Kesel penipu itu, ia berteriak kencang lalu menutup telponnya.

Aqilah menatap saudara-saudara dengan bangga, "lihat Aqilah hebat kan? "

"hebat banget, "ucap Delvin

"Pinter, "ucap Devindra

"Keren, "ucap Felix

Ketiga nya mengacungkan jari jempolnya.

ANTAGONIS (kok) MAGERAN Proses Revisi Where stories live. Discover now