ᝯׁ֒hׁׅ֮ɑׁׅ℘tׁׅꫀׁׅܻ݊ꭈׁׅ 26 sudah di revisi

21.2K 1.6K 14
                                    

Setelah Sofian pulang, Aqilah bersantai ria di ruang keluarga. Seperti biasa ia memakan kacang sambil di tonton tv.

Di tonton? Iyap dia yang di tonton bukan malah menonton tv.

dia tidak sedang menonton dia hanya tidak merasa sepi karena tak ada suara, jadi ia menyalakan tv hanya untuk mendengar suaranya.

Sedangkan dirinya sedang berbaring di sofa sambil bermain handphone.

Awalnya tadi dia ingin mengajak kakak-kakaknya untuk menemaninya namun semuanya sedang sibuk.

Devindra sedang membuat menu baru di restoran nya karna dia ingin mendapatkan Michelin star yang ketiga.

Lalu Felix, seperti biasa setelah syuting dan beraktivitas pemuda berusia 21 tahun itu sedang ngebucin nonton Doraemon sambil memakan salad buah di kamarnya.

Lalu Delvin, kakak tertuanya sedang ada urusan di luar.

Lalu Ke dua orang tuanya, sedang pergi keluar dengan alasan kencan.

Aqilah sangat ini ingin keluar tapi sayang sekali dia malas untuk keluar.

Jadi beginilah kondisi nya sekarang.

"Aduh gue malas banget, tapi haus, "gumam Aqilah

"Eh iya, gue lupa. Sekarang kan gue anak orkay, jadi... Bi, bibi, "Aqilah berteriak memanggil art di rumahnya.

Ada lebih dari lima yang datang membuat Aqilah bingung, "kalian kenapa datang semua? "

"Nona muda, anda tidak memanggil dengan jelas, "ucap salah satu Art itu

Aqilah mengangguk mengerti, "ah, maaf aku lupa. Em... bisa enggak salah satu dari kalian buatin aku jus melon? "

"Saya akan buat kan nona, tolong tunggu sebentar, "ucap art yang sudah berumur.

Aqilah mengangguk senang, tak membutuhkan waktu lama art itu kembali dengan Mambawa jus yang di inginkan majikannya.

Aqilah dengan senang menerimanya, "makasih yah, bi, "

"Sama-sama non, kalau gitu bibi pamit dulu ke dapur, "

Aqilah mengangguk mengizinkan, ia kembali menikmati kehidupan santainya karna ia yakin setelah ia syuting nantinya ia pasti tidak akan bermalas-malasan seperti ini lagi, jadi kenapa tidak gunakan waktu dengan baik?

"eh, gue lupa harusnya gue baca tuh Buku. Besok kan casting, "gumam Aqilah

Ia lalu melirik buku yang tadi di tinggalkan Sofian, dan mulai membaca novel itu.

"Anjir keren banget, mana ceweknya enggak menye-menye. Pasti seru nih, "ucap Aqilah senang.

"Aqilah apa kabar? "Tanya peri Kya yang baru kelihatan.

Aqilah hanya menoleh sesaat lalu kembali membaca, "gue baik, "

"Eh, "Aqilah menutup bukunya dan menatap peri Kya, "gue baru sadar, kenapa tadi Lo enggak ikutin gue? "Bingung Aqilah

Aqilah kebingungan karna peri Kya tidak ada hari ini dan baru muncul sekarang.

"Maaf Aqilah, tiba-tiba saja kekuatan ku melemah jadi aku kembali terjebak di buku. Hanya dengan menemukan adikku aku dan dia pasti bisa memulihkan kekuatan kami kembali, "ucap peri Kya

Aqilah mengangguk mengerti, "maaf, gue belum sempat cari adek Lo. Tapi tenang aja, gue pasti bisa kok temuin adek Lo, "

Ucapan Aqilah sukses membuat peri Kya senang, "terimakasih Aqilah, "peri kecil itu memeluk lengan atas Aqilah dengan tangan kecilnya.

Aqilah tersenyum dan kembali membaca.

"Apa yang sedang kamu baca? "Tanya peri Kya

"Buku novel, buat casting besok, "ucap Aqilah

Pergi Kya tersenyum, ia terbang tepat di wajah Aqilah.

"Untuk apa bersusah-susah membaca nya? Aku akan membantumu menyerapnya tulisnya dan kamu akan langsung tau alur dan plot novel itu tanpa membacanya dan dengan sendirinya kamu akan menghafal dialog nya, "ucap peri Kya bangga

"Yang bener aja Lo? Seriusan? "Ucap Aqilah tak percaya.

Peri Kya mengangguk sombong, "tentu saja, itu keahlian kami peri buku, "

"Kalau gitu cepat lakuin, gue udah malas banget baca nih novel, "ucap Aqilah

Peri Kya mengangguk, ia melebarkan tangannya lalu membaca mantra dan dalam sekejap mata semua tulisan yang ada di novel itu berterbangan dan memasuki kepala Aqilah.

Aqilah memejamkan matanya, tanpa bersusah-susah membaca ia sudah tau semua yang ada di buku.

Ia benar-benar beruntung memiliki peri Kya di sisinya, peri Kya pasti akan banyak membantunya nanti untuk menghafal naskah.

"Wow, terima kasih peri Kya, "seneng Aqilah

"Tidak masalah, tapi aku ingin beristirahat di buku, bisa kan? "Aqilah tanpa ragu mengangguk membiarkan peri Kya untuk beristirahat. .

Peri Kya akhirnya menghilang, lalu Aqilah melihat buku novel tadi yang tidak ada perubahan apapun padahal ia yakin melihat tulisan yang ada buku itu berterbangan dan masuk ke dalam kepalanya.

Tapi yasudah, yang penting ia sudah tau apa yang ada di dalam buku novel itu.

Ia lebih memilih makan camilan kacang sambil bermain handphone.

Akhirnya Delvin pulang, putra tertua keluarga Zephyr itu memberikan Aqilah sebuah bag hitam.

Aqilah langsung membukanya, "apa nih? "

"Woh, buah-buahan kering, "ucap Aqilah takjub

Ia membuka bungkusan buah-buahan
Itu dan mulai memakannya.

"Enak banget, renyah lagi. Buah stroberi nya asem, "Aqilah terus berucap sambil memasukkan buah kering itu ke mulutnya.

"Eh tunggu. tumben amat Kak, ngasih gue ginian. Ada apa nih? "Bingung Aqilah

Aqilah menatap Delvin curiga, Delvin yang di tatap langsung berucap.

"Iya habisnya kakak bosan lihat kamu makan kacang Mulu, sekali-kali ganti camilan lain ke, "

"Ini enak kak, tapi maaf masih enakan kacang gue lah, "ucap Aqilah dengan santai menggigit buah-buahan kering itu dan kembali memakan kacangnya membuat Delvin mendesah pasrah.

Adiknya sepertinya sudah terlalu sangat menyukai kacang.

ANTAGONIS (kok) MAGERAN Proses Revisi Onde as histórias ganham vida. Descobre agora