ᝯׁ֒hׁׅ֮ɑׁׅ℘tׁׅꫀׁׅܻ݊ꭈׁׅ 41 sudah di revisi

17.9K 1.3K 16
                                    

Aqilah membawa Arka di kamarnya, ia dengan cepat mengunci pintu kamarnya sebelum papa dan ketiga kakaknya mendobrak masuk ke dalam.

"Sumpah, keluarga Lo, "Arka akhirnya bisa bernafas lega.

Jujur saja melawan keluarga posesif itu sangatlah susah.

"Lo lama banget sih, tau engga gue hampir kehabisan nafas di sana. Untung aja ada nyokap Lo, kalau enggak beneran habis gue, "gerutu Arka

"Ya maap Ken, "ucap Aqilah santai

"Maap, maap, "kesel Arka.

"Ya maaf Arka, habisnya tadi itu ada urusan sedikit, "ucap Aqilah, tak lupa dengan membuat simbol sedikit dengan jari jempol dan jari telunjuknya.

"Urusan penting apa sih, dari pada nyawa gue, "Arka duduk di ranjang Aqilah dengan kesal.

"Udah itu enggak penting, yang penting itu. Lo bawa kan bukunya? "Cepat-cepat Aqilah Mengalihkan pembicaraan.

"Nih, "dengan kesal Arka memberikan buku yang ia bawa.

"Nah ini nih yang penting, "ujar Aqilah dengan senyum yang Merekah.

"Ini nih yang penting, prettt, "sinis Arka dengan mengikuti cara bicara Aqilah dengan nada mengejek.

Aqilah tak ambil pusing, ia lalu mengambil bukunya juga.

"Wah, gue tebak orang yang ada di cover novel ini pasti itu elo kan? "Ucap Arka yang dengan santainya memakan kacang milik Aqilah.

Aqilah mengangguk, lalu menatap Arka, "Lo dapat kacang itu dari mana? "

"Tuh, dari meja itu. Kenapa sih? Enggak ikhlas banget tuh muka gue makan nih kacang, "santai Arka

"Emang enggak ikhlas, "ucap Aqilah tak santai, bukannya berhenti Arka malah semakin menjadi-jadi dengan mengambil camilan Aqilah yang lainnya.

Aqilah mendengus dengan kesal, benar-benar dari dulu Arka tidak pernah berubah.

Dulu saat Arkan yang ada di tubuh Arka itu datang ke rumah nya, Aqilah akan dengan cepat menyembunyikan semua kacang dan Camilannya namun entah kenapa pemuda yang sudah menjadi sahabat nya sejak usia 2 tahun itu terus saja bisa menemukan jajanan miliki nya.

"Udah, enggak usah natap gue gitu. Sekarang ini mau di apaain nih buku? "Tanya Arka

Aqilah mendengus, ia lalu memanggil peri kya.

"Peri kya, gue udah temuin orangnya, "gumam Aqilah membuat Arka bingung.

Peri Kya tiba-tiba muncul membuat Arka bingung plus takjub.

"Anjir, ini beneran peri? Ya ampun, seumur-umur gue hidup gue baru tau ternyata peri itu makhluk nyata, gue kira cuma dongeng, aneh banget dunia ini, "ucap Arka takjub.

"Jangankan kemunculan peri yang aneh, kita hidup kembali di dunia novel juga udah aneh, "ucap Aqilah.

"Peri Kya, gimana? Ini beneran buku yang lo cari kan? "Tanya Aqilah.

Peri Kya mengangguk, "benar Aqilah, ini benaran buku yang aku buat. Dan di dalam buku itu ada adik aku yang terjebak, "ucap peri Kya senang.

ANTAGONIS (kok) MAGERAN Proses Revisi जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें