ᝯׁ֒hׁׅ֮ɑׁׅ℘tׁׅꫀׁׅܻ݊ꭈׁׅ 11 sudah di revisi

41.7K 2.6K 18
                                    


Di saat Aqilah sedang berbincang serius dengan peri Kya, Shadam menatap pemuda yang paling ia benci.

Dendamnya di masa lalu masih bersarang di hatinya.

"Arka Lo harus mati, sama seperti Lo ngebuat adik gue mati tanpa ampun, "mata Shadam menatap Arka dengan dendam yang sangat kentara.

"Arka, sama kaya Lo nabrak lari adek gue. Lo juga akan merasakan apa yang adek gue rasakan, "

Saat melihat Arka akan menyebrang jalan, Shadam langsung menancap gas dan tanpa ampun menabrak Arka.

Tubuh Arka terpental jauh, dan Shadam membawa mobilnya dengan cepat pergi dari sana.

"Arka, selamat tinggal, "ucap Shadam penuh Kemenangan tanpa rasa bersalah.

Ia benar-benar bukanlah orang yang baik, Shadam tak sebaik apa yang ia perlihatkan di publik.

Ia langsung pergi dari sana dan pergi jauh dari kota.

Ia keluar dari mobilnya, dan menatap ke depan melihat jurang di depannya ia membiarkan mobilnya berjalan sendiri dan membiarkan jatuh ke jurang itu.

"Sayang banget, "ucapnya namun perkataanya berbanding terbalik dengan wajahnya yang bahagia.

"Padahal baru gue beli, "ucapnya merasa sayang dengan mobil barunya.

Ia langsung memanggil orang suruhannya untuk menjemput nya ke tempat itu.

Tak lama menunggu orang suruhannya datang dan ia langsung pulang ke Mansion mewah nya.

Ia langsung masuk tanpa tau jika sang ibu sudah menunggu dengan marah.

"Shadam Syazwan, "Shadam menelan Salivanya dengan susah payah.

Ia menatap wanita paruh baya yang masih terlihat muda memadainya dengan marah.

"Mih, "ucap Shadam dengan senyum yang manis

"Bagus, baru pulang. sekalian aja enggak usah pulang ke rumah, bisa-bisanya kamu tinggal di hotel padahal kamu punya rumah di sini, "omel wanita itu, dia adalah Salma Syazwan ibu dari Shadam Syazwan.

"Maaf mih, "ucap Shadam penuh sesal.

"Adam, kamu itu anak mami satu-satunya. Apa kamu tega lihat mami kesepian dan tinggal di rumah sebesar ini sendirian? "Ucap Salma duduk di sofa menatap putranya dengan tatapan memalas.

Shadam mendekat, "maaf mih, "

"Adam, adik kamu udah pergi Ninggalin kita dan papi kamu juga udah pergi. Mami cuma punya kamu satu-satunya, mami mohon jangan tinggalin mami, "

Shadam langsung memeluk maminya, saat wanita yang telah melahirkannya itu menangis, "enggak Mih, Shadam enggak akan pernah tinggalin mami, "

"Mih, Shadam udah membalas dendam adik. dia pasti senang sekarang, "perkataan Shadam sukses membuat Salma terkejut.

Ia langsung melepaskan pelukannya dan langsung menatap putranya, "Adam jangan bilang kamu? "

"Benar Mih, pria tak tau diri itu udah aku bunuh. Aku udah ngirim dia untuk meminta maaf ke adik aku, "

"Astaga Adam, kamu ya. Ya Tuhan, "bukan hal baru untuk Salma dengan kelakuan putranya yang tak masuk akal tapi tetap saja ia selalu merasa terkejut.

"Dendam mu tidak akan membuat adik kami kembali hidup, Adam, "ucap Salma pada putranya.

"Tapi dengan itu adik aku bisa merasakan keadilan, Mih, "ucap Shadam tak merasa bersalah.

Salma pasrah, lagi-lagi ia harus pasrah dengan kelakuan putranya.

Ia langsung menelpon seseorang, "bersihkan semua bukti yang mengarah pada putra ku, atas kasus Arka Plantifulsoul. Jangan sampai ada satu bukti kecil mengarah pada putra ku, "

Ia tau hal yang ia lakukan adalah hal yang salah, namun dia seorang ibu meskipun putranya salah ia tidak bisa membiarkan orang lain mengetahui kesalahan yang sudah di buat putra tunggalnya.

Shadam tersenyum miring, ah ia senang karna ibunya adalah orang hebat seperti Salma.

Ia membuka bungkusan permen dan mulai memakannya namun sayang sekali Salma melihatnya memakan permen.

"Adam, "tegas Salma ia menarik keras telinga putranya.

"Mih, sakit mih, "ringis Shadam

"Cepat, buang permen itu, "titah Salma

Namun bukan nya membuang permen yang ada di mulutnya, Shadam malah menggigitnya dengan cepat agar hancur dan menelannya.

Salma menatap Shadam dengan gemes, "benar-benar yang kamu Adam, astaga. Anak siapa sih kamu? "

"Anak mami, "ucap Shadam santai

Salma semakin keras menarik telinga Shadam hingga Shadam meringis, "Mih udah Mih. Ampun, "

"Ingat yah Shadam, kamu itu enggak boleh terlalu banyak memakan permen. Kamu bisa batuk, diabetes, dan gigi kamu juga bisa sakit Shadam Syazwan, "ucap Salma melepaskan jewerannya.

"Iya mih, Adam janji. "Ucap Shadam

"Adam pergi ke kamar dulu, "Shadam akhirnya pergi meninggalkan sang mami yang menggeleng pasrah dengan tingkah anak semata wayangnya.

Bukannya ke kamarnya sendiri Shadam pergi ke ruangan yang paling ia sukai di rumahnya.

Baru masuk saja matanya sudah di manjakan dengan banyaknya foto-foto.

"Kamu selalu Cantik, "batin Shadam dengan senyuman yang manis namun terlihat menyeramkan di waktu yang bersamaan

Di sisi lain, seorang pria baru terbangun setelah melawan maut.

"Kebangsatan yang hakiki, bisa-bisanya gue terjebak di tubuh orang gila ini, "ucapnya setelah bangun

"Tolong dong, padahal gue anak baik-baik bisa-bisanya malah dapat tubuh yang tidak baik-baik, "

ANTAGONIS (kok) MAGERAN Proses Revisi Where stories live. Discover now