Part 47✨✓

55 11 0
                                    

✨🥀 Happy Reading🥀✨

47. Dilema.

Zharen menatap Ella yang tertunduk lesu di sampingnya, ia bingung tentang perkataan yang keluar dari mulut gadis kecil itu.

"Hei? Ella, denger Kak Zhaza," Zharen menangkup wajah Ella dengan kedua tangannya, mengangkat wajah gadis itu dengan pelan hingga menatapnya.

"Kakak enggak tau sekarang Martin pergi ke mana. But I'm sure, you two will know. Kakak tidak akan menanyakan apapun ke kalian, sebab ... Kakak menunggu Abang kalian, karena dia yang seharusnya menjelaskan semuanya, not you guys,"

Zharen tersenyum kecil, "Apapun yang terjadi, kalian harus selalu percaya ke dia, dia cowok tangguh yang pernah Kakak kenal," lanjut Zharen mengusap lembut pipi Ella yang menatapnya.

'Dan... Dia laki-laki yang pantang menyerah dalam mengejar ataupun menjalankan suatu hal. Apapun alasan kamu pergi, untuk kali ini aku akan menunggumu untuk kembali, Martino.'

Ella mengangguk semangat, "Kak Zhaza cepat sembuh ya, biar bisa ke rumah lagi," kata Ella membuat Zharen tersenyum.

Semuanya hanya menyimak dalam diam, ada banyak pertanyaan yang ingin mereka lemparkan ke Zharen.

"Oh, iya, dapet salam dari Bunda, dia belum sempat jenguk lo, soalnya dia sibuk akhir-akhir ini." Timpal Elya, yang sedari tadi diam.

Zharen tersenyum lalu mengangguk. "Enggak apa-apa, salam balik yah, sama bunda," ucapnya membuat Elya tersenyum.

"Ya, udah. Kita balik ya, Kak Zhaza,"

"Loh, kok buru-buru?" tanya Nola, menatap Ella.

"Soalnya aku ada les renang habis ini Kak," jawab gadis itu tersenyum ke arah Nola, lalu menatap Zharen. Ia mengangkat tangannya mengusap perban yang membalut di kepala Zharen. "Cepat sembuh ya, Kak Zhaza, kapan-kapan kita bakalan ke sini lagi," ucap Ella lalu berdiri dari tempatnya.

"Hati-hati di jalan yah," peringat Zharen mengacak pelan rambut Ella.

"Gue simpan ini di sini yah, soalnya meja lo penuh," ucap Elya menaruh bingkisan di samping Zharen.

"Thanks yah, sorry ngerepotin."

"No problem. Ya, udah, kita pamit duluan ya," pamit Elya sebelum ia berbalik ia melempar senyum kearah Zharen, "Cepat sembuh." Ucapnya lalu menyusul Ella yang sudah berada di ambang pintu.

****

"Wait! Wait! wait!!! Jadi lo udah kenal sama nyokap nya Martin?" tanya Rona, dengan suara yang sedikit meninggi.

Setelah Ella dan Elya pergi mereka berbondong-bondong mendesak Zharen, agar gadis itu memberi penjelasan yang sejelas-jelasnya kepada mereka.

"Dan lo udah beberapa kali ketemu?! OMG kita ketinggalan banget!" tambah Nofy menutup mulutnya tidak habis pikir.

"Sumpah Nyet?! Ini gila!" Babel menyugar rambutnya ke belakang. "Kenapa berita kayak gini lo sembunyikan sih? Padahal kita enggak bakal ngelarang kalian buat berhubungan loh, jahat banget sumpah,"

Zharen mendengus, ia menyandarkan kepalanya di bahu Deny. "Jelasin Den, pusing gue dengerin para burung beo lo," ucap Zharen, membuat para gadis kecuali Nola dan Raya mendelik ke arah gadis itu. Yang menutup kedua matanya sambil bersandar di bahu Deny, yang ada di dekatnya.

Zharen And His Life (NHS 1) END✓Where stories live. Discover now