Part 21✨✓

103 30 33
                                    

✨💕Happy Reading💕✨

Vote💙
Coment🤍
___________________

21. Zherani Arfiano Alexander

"Diem atau gue cipok lo!!" ancam Ardan menatap Zharen yang langsung terdiam.

Zharen mendorong Ardan kasar, membuat cowok itu melepaskan Zharen, karena emosi gadis itu mulai terkendalikan.

"Jangan samain gue sama cewek yang takut sama ancaman lo!" ucap Zharen, "Dasar mesum tolol!!!" umpat Zharen, mengacungkan jari tengah, melangkah menuju pintu rooftop.

"Lo lupa apa yang bawa lo ke sini?" tanya Ardan ketika Zharen menggenggam gagang pintu.

Gadis itu terdiam di tempatnya lalu melirik sinis Ardan, membuat cowok itu terkekeh, melangkah ke arah Zharen, "Lo memang enggak sama, sama cewek yang pernah gue pacarin," Ardan menjeda ucapannya, berhenti lebih satu meter dari Zharen.

"Tapi fisik dan sebagian sifat lo, sama persis sama cewek yang sampai saat ini, yang enggak bisa gue lupain," lanjutnya.

Zharen menatap datar Ardan lalu mendorong pintu itu, "Curhat lo?!" ucapnya sarkastik, ingin melangkah namun lagi-lagi Ardan berhasil memberhentikan langkahnya.

"Zherani Arfiano Alexander, gadis kecil yang gue temuin tiga belas tahun lalu, gadis yang hidup di lingkungan kotor dan dibesarkan dengan cara kotor, gadis yang berhasil gue selamatkan dan pergi ninggalin gue dua tahun lalu."

Ardan melangkah mendekati Zharen yang tiba-tiba menatap kosong ke depan, "Hidup dia lebih terpuruk dari lo saat ini, Zharena Arfiano Edward," Ardan tersenyum miring ketika Zharen menatapnya dengan tatapan sinis, "Zhera, gadis yang perna lo temuin di depan toko NB, dia enggak sengaja nabrak lo karena dia ngehindarin gue,"

"Gue udah bilang kan? Nama lo benar-benar hampir mirip sama dia, tapi.... Setelah gue liat dan cari tau tentang lo. Ternyata bukan hanya nama yang mirip, fisik lo mulai dari atas," Ardan menjeda ucapannya, menatap Zharen dari atas ke bawah, bawah ke atas, "Sampai ujung kaki lo, sama persis," ungkap Ardan.

Zharen mengepalkan tangannya erat, menggenggam gagang pintu kuat, ia menatap Ardan dengan mata yang memanas tiba-tiba, "Gue enggak punya saudara!" tekan Zharen

Kilat-kilatan ingatan hitam putih membuat kepalanya tiba-tiba pening. Namun ia menahannya agar tetap tenang, di depan cowok yang katanya tau tentang gadis misterius itu.

"Gue enggak bilang lo saudaraan sama dia, gue cuman enggak habis pikir sama lo dan keluarga lo," sarkasnya, menatap sinis Zharen, "Bisa-bisanya hidup enak dan ngelantarin anak kandung dan saudaranya sendiri,"

Ardan mengangkat dagu Zharen agar menatapnya, "Lo dan keluarga lo, manusia paling tolol dan menjijikan yang perna gue kenal," ucapnya tersenyum manis, namun mematikan di mata Zharen.

Zharen mendorong Ardan manjauh, "Lo enggak tau apa-apa tentang keluarga gue anj*ng!" umpat Zharen mengepal kedua tangannya.

Ardan terkekeh sinis, "Lo sendiri aja enggak tau tentang seluk-beluk keluarga lo Zharen, jangan munafik b*tch!" umpat Ardan menunjuk wajah Zharen.

"You have twins, but, you just forget about it like that. Mikir pake otak pintar lo, gimana dia bertahan hidup di luar sana, kalo aja gue enggak ada di saat itu, dia mungkin udah mati." Lanjutnya, setelah itu ia melangkah menuruni tangga rooftop, melewati Zharen yang berusaha memahami ucapan cowok itu.

Zharen And His Life (NHS 1) END✓Where stories live. Discover now