Part 25✨✓

94 23 0
                                    

✨💕Happy Reading💕✨

"Hai manusia Bumiku;)"
Martin

"Hai manusia Bumiku;)"Martin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

25. Gadis Bintang

"Ini bukan jalan ke rumah gue," ucap Zharen menatap Martin dari samping, yang sedang menyetir.

"Refresing, biar otak lo lebih fresh lebih plong jadi kesemsem sama gue sampai sekarang," jawab Martin mengikuti nada salah satu iklan. "Tapi gengsi buat bilang,"

Zharen mendengus, "Capek gue bilangin, lo!" ucap Zharen

"Em? Bilangin apa?"

"Sampe mulut gue berbusa pun, mungkin lo enggak bakalan ngelakuin," jawabnya.

Martin tau ke arah mana pembicaraan gadis itu, lebih tepatnya sudah hafal ketika dirinya berusaha mendekati Zharen.

"Tuh tau, jadi jangan nyuruh lagi yah cantik," ucap Martin tersenyum, menatap sekilas Zharen.

"Bego!" umpat Zharen.

Martin terkekeh lebih tepatnya menutupi sakit yang tak kasat mata. Mungkin banyak yang berkata, Martin adalah cowok bodoh yang mau bertahan namun tak pernah di perhatikan, Martin adalah cowok bego yang mau mengejar gadis seperti Zharen.

Martin tau, tapi jika kalian yang ada di posisinya sekarang, pasti kalian akan memilih mengejar daripada mundur, bayangkan saja.

Zharen adalah gadis pertama yang bisa mengetuk pintu hatinya, sedari sekolah pertengahan sampai saat ini, mungkin bagi sebagian orang, itu adalah cinta monyet atau masa pubertas.

Bagi Martin, tidak, sama sekali bukan, kesan pertama yang Martin dapat saat melihat Zharen bukan debaran seperti mantannya gebetannya yang lalu, melainkan ingin memiliki gadis itu, seutuhnya.

Martin memarkirkan mobilnya di parkiran gedung yang bertuliskan Zona Nyaman, salah satu gedung wahana permainan khusus untuk remaja, ia turun membukakan pintu untuk Zharen, "Yuk," ajaknya.

"Gue mau pulang Mart," adu Zharen, ketika Martin membuka pintu mobil di dekatnya.

"Bentar doang kok, anak-anak juga udah pada nunggu di dalem," ucap Martin, masih keukeh membujuk Zharen untuk masuk.

Zharen menatap Martin lalu turun, Martin menutup pintu lalu tersenyum ke arah Zharen. "Gitu dong, sekali-kali nurut sama calon suami," ucapnya menepuk-nepuk pucuk kepala Zharen.

****

"Aaaa, bebeb!!!" teriak Rara dan Nofy menghampiri Zharen dan Martin, yang berjalan masuk.

Sedangkan yang lain menatap cengo ke arah Martin, yang berhasil membawa Zharen.

"Sumpah gue enggak percaya, lo pake pelet apa nyet?!" tanya Danu, menggebu-gebu merangkul Martin.

"Pelet cinta," jawab Martin mendorong muka Danu.

Zharen And His Life (NHS 1) END✓Where stories live. Discover now