part 11✨✓

109 32 0
                                    

🍒 Happy Reading 🍒

"Jika hidup mu punya banyak masalah, maka ingatlah kata tukang foto "Senyum dikit, oke tahan, Perfek,"
~Martin~

"Jika hidup mu punya banyak masalah, maka ingatlah kata tukang foto "Senyum dikit, oke tahan, Perfek,"~Martin~

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

11. Diam bukan berarti Lemah

Zharen mendengus kesal menatap Rara, memberikan benda pipih itu ke sang empunya.

"Di matiin!" kesalnya, lalu kembali berbaring memunggungi Rara.

Terdengar di telinga Zharen, Rara bernafas lega, apakah pantas jika Zharen mencurigai Rara? Jika Rara menyembunyikan sesuatu darinya, maka jangan salahkan Zharen, jika kecewa.

"Itu tadi temen gue," ucap Rara tanpa di tanya.

Zharen masih dengan posisi yang sama, masih memunggungi Rara.

"Namanya Rani, dia tertutup banget sama orang yang enggak dia kenal. Dulu dia pernah di khianati sama sahabat dia sendiri, gue juga enggak tau gimana ceritanya, tapi yang gue tau, kalo dia .... Ngerasa terancam dia bakalan ngeblog nomor temen dia. Aneh kan? Tapi itu kenyataannya," lanjutnya tersenyum kecut.

Zharen membuka matanya di balik bantal yang menutupi wajahnya, sedikit tertarik dengan cerita Rara.

Rara terkekeh miris, "Selama gue di Korea, dia yang selalu nemenin gue. Setiap gue kangen sama lo, dia selalu ada di samping gue, untuk encouraging and reassuring gue kalo gue bisa balik ke sini nemuin lo, jujur yah .... Sifat dia hampir sama kayak lo, tapi .... Dia hidup sendiri, dia kehilangan orang tuanya waktu masih bayi dan hidup di panti asuhan. Dia asli sini, beranjak dewasa dia pindah ke Korea buat merintis bisnisnya di sana dan sekarang dia udah sukses di usia mudanya,"

Rara menghela nafas, "Pas umur dia 17 tahun, dia baru tau dia punya orang tua, tinggal di sini. Makanya kemarin dia baru sempet balik ke kota ini buat nemuin orang tuanya. But.... Sayangnya sampai di sini dia malah tau kalo orang tuanya enggak tau kalo dirinya masih hidup, orang tuanya juga pisah, dan saudaranya disiksa di sini dan lupa ingatan tentang beberapa tahun lalu, maka dari itu lebih baik dia enggak sama sekali muncul di depan orang tuanya, lebih baik dia melindungi adiknya dari jauh,"

Zharen tertegun mendengar cerita Rara, kisah teman Rara hampir mirip dengan dirinya tapi kehidupannya lebih pahit daripada dirinya sendiri.

"Rena.... Maaf," ucap Rara sambil menahan buliran air yang ingin menetes dari pelupuk matanya.

Zharen berbalik dan bangun menatap Rara, "Lo kenapa minta maaf?" Tanya Zharen.

Rara mengigit bibir bawahnya, sungguh dia tidak ingin terus terang, tapi dia juga takut jika Zharen tau dengan sendirinya, kemungkinan besar dirinya akan membuat Zharen kecewa.

Zharen And His Life (NHS 1) END✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora