Part 45✨✓

63 11 0
                                    

✨♥️Happy Reading♥️✨

"Aku menginginkannya namun dia menginginkan orang lain."
~Martin~

45. Pertemuan yang mengejutkan.

Rianti menatap yang lainnya lalu menaruh tatap ke arah Zharen, gadis itu menggeleng pelan menjawab pertanyaan Zharen.

Zharen tersenyum paksa lalu menatap selang infus di tangannya.

Buat apalagi dia berharap? Apa belum cukup jawaban dan pesan Ayahnya di hari-hari lalu?

Tapi ... Apa salah, kalo Zharen berharap Edward datang dengan diam-diam menjenguknya?

Hahaha.

Sangat lucu jika memang "iya."

Itu hanya ilusi yang ia inginkan dan tidak akan pernah terjadi.

"Are you oke?" tanya Nola, menyentuh bahu Zharen, membuat gadis itu mengangguk kecil.

"Udah biasa," jawabnya dengan kekehan kecil, membuat yang lainnya saling pandang.

"Oh, iya, gue dapet ulangan susulan kan? Gue udah berapa hari, terbaring di sini?" tanya Zharen, mengalihkan pembicaraan.

"Kamu tidak sadarkan diri selama lima hari dan tentang ujian susulan, kemungkinan ada orang yang handel selama kamu terbaring di sini, karena pengawas tidak pernah menyinggung kehadiran kamu," jawab Nola, mewakili.

Zharen mengerutkan keningnya, "Siapa?" tanyanya memandang satu persatu teman-temannya.

"Kita juga enggak tau, tapi kemungkinan salah-satu di antara kita tau," kali ini Babel yang menjawab.

"Siapa?" tanya mereka serempak.

Babel menatap teman-temannya satu-persatu lalu tersenyum miring. "Di balik pintu itu, kemungkinan dia orangnya," jawabnya menunjuk pintu ruang rawat Zharen dengan dagunya.

"Maksud lo .... Rara?" tanya Deny, mengerutkan keningnya.

Babel mengangkat bahunya. "Siapa lagi." Jawabnya acuh.

Zharen hanya diam menatap pintu yang tertutup rapat itu, ia tahu, pasti Zhera yang menggantikannya selama dirinya terbaring.

"Oh, iya, Ren." Nofy angkat suara membuat semuanya menatap ke arah gadis itu. "Lo punya saudara kembar yah?" tanyanya, membuat Zharen mengerutkan keningnya.

"Tau dari mana?"

"Selama lo enggak sadarkan diri, gue nemuin kalung sama _"

"Kalung lo di kamar hotel sama foto lo waktu kecil," potong Danu melirik sekilas Nofy, yang menatap bingung ke arahnya.

Danu menggeleng pelan ke arah Nofy, lalu berpindah menatap Zharen.

"Foto?" tanya Zharen mengerutkan keningnya.

Danu mengeluarkan satu lembaran foto dari balik saku jaketnya, lalu meletakkannya, di atas tangan Zharen.

Zharen menatap Nofy. "Kalo kalung?" tanya Zharen, membuat Danu dan Nofy saling tatap.

"Kalung yang ada di kotak hadiah, itu loh." jawab Nofy.

Zharen tertawa kecil. "Itu dari nyokap gue." Jawab Zharen, membuat Nofy mengangkat alisnya lalu ber'oh'ria.

Zharen beralih menatap foto berukuran kecil yang ada di telapak tangannya. Di sana terdapat gambar dua gadis berusia dua tahun yang sangat mirip, yang satu menyengir lebar dan yang satunya melotot kaget, dua gadis kecil yang sangat menggemaskan.

Zharen And His Life (NHS 1) END✓Where stories live. Discover now