Part 6✨✓

176 53 40
                                    

🍒 Happy Reading 🍒

"Di rangkul oleh luka. Di kuatkan oleh rasa dan tersenyum untuk pura-pura."
~ Zharen ~

6. Stay with me.

"Lo kenapa sih ha?! Lo kira jidat gue pendaratan hape apa?! Sakit ege!" omel Rara, mengusap-usap dahinya yang sedikit memar."Mana pake silikon besi lagi! Sakitnya enggak ngotak njirt!"

Zharen memutar bola matanya malas, "Sorry, enggak sengaja!" ucapnya melangkah menuju kursi bacanya.

Rara membulatkan matanya sempurna, "Heh! Lo pikir, ni jidat super hero yang enggak bisa ngerasain sakit?! Plis gue enggak lebay! Ini beneran sakit Nyet!"

Zharen tidak memedulikan ocehan Rara, "Gue tadi malam minum apa, gue mabuk? Serius nanya!"

Rara mendengus kesal ketika mengingat peristiwa semalam, "Lo enggak mabuk lagi. Lebih tepatnya, cosplay jadi orang gila! Sampe-sampe temen cowok lo nyungsep! Siapa tuh nama cowok itu... Ah sial lupa lagi!" jawab Rara sambil mengingat-ingat siapa yang paling sial tadi malam.

Rara menjentikkan jarinya, "Ah! Danu sama Deny! Iya itu! Gue sampe ngakak ngeliatnya," ucapnya terkekeh geli.

"Lo juga sih! Ngambil minuman kok enggak baca dulu mereknya apa! Mabuk kan?! Huh!"

"Berarti tadi malem gue beneran enggak mimpi?" tanya Zharen menatap Rara.

"Hah?" bingung Rara menatap Zharen cengo. 'Ini apa hubungannya mimpi sama oleng?'

"Semalam.... Gue mimpi," Zharen menggantung ucapannya, membuang muka ke samping, karena tiba-tiba wajahnya terasa panas, bukan karena marah melainkan.... Sedikit merasa malu. Catat hanya sedikit!

"Yak! Sumpah! Gue paling enggak suka di gantung kayak gini! Pliss yah!" sewot Rara kesal, menatap Zharen jengah.

"Nyium orang?!" lanjut Zharen kesal.

"Eh?!" Rara terdiam sejenak lalu gafis itu terbahak ketika ingatan tadi malam terlintas.

"OH MY GOOD! GUE BARU INGAT ASTAGA! HAHAHA!" teriak Rara sambil terbahak-bahak, ketika mengingat kejadian yang menurutnya, bukan Zharen banget kalo ngelakuin itu.

***

Tadi malam, waktu mereka maraton salah satu drama korea.

"Lo waras?!" tanya Zharen kesal.

Gadis itu ingin melangkah namun lengannya di tahan oleh Martin, terpaksa dia berbalik menatap cowok itu. 'Nih cowok maunya apa sih?!'

"Gue enggak waras Ren, setelah kenal sama lo," ucapnya, lalu memasukkan lidahnya ke pipi kirinya, sedikit gugup karena ini pertama kalinya ia memegang tangan Zharen.

"Lebih tepatnya, sebelum gue menyadari perasaan gue ke lo semakin banyak. Bukannya cinta, membuat remaja-remaja kayak kita enggak waras?" lanjutnya dengan keringat dingin yang terasa meluap.

"Itu tandanya lo masih masa puber!" balas Zharen ingin melepas cekalan Martin, namun cowok itu malah meraih kedua lengan Zharen.

Alhasil, mereka kini salin berhadapan.

"Jangan biarin hati lo terisi dengan orang lain sebelum bocah puber ini berhasil menjadi laki-laki yang layak menetap di sana," lanjutnya dengan senyuman manisnya.

Zharen menatap Martin intens, "Semoga berhasil." Zharen melepas tangan Martin dan berbalik melanjutkan langkahnya.

Martin tersenyum, ada sedikit harapan untuknya berjuang, walau sedikit ragu untuk melangkah terlalu jauh, karena dia yakin bahwa gadis yang di kejarnya adalah langkah yang salah. Tapi balik lagi, dia mencintai gadis dingin itu.

Zharen And His Life (NHS 1) END✓जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें