41

5K 654 50
                                    

Sejujurnya Reksa tidak ingat kapan terakhir dirinya olahraga, hanya saja dia tersadar setelah mendapati tubuhnya yang terasa melemah tak berdaya akhir-akhir ini.

Karena sekarang dia memiliki waktu lenggang, jadi Reksa memutuskan untuk pergi berolahraga saja.

Meski waktu menunjukkan pukul 05.45, tidak sedikitpun menyurutkan semangat membara seorang Reksa. Cuaca masih termasuk dingin-dinginnya, Reksa mengeratkan tudung Hoodie yang dia kenakan.

Turun kebawah, bisa Reksa cium masakan khas yang pasti dibuat oleh sang Ibunda. Ketika menghampiri sumber bau, bisa dia lihat jika ibunya itu berkutat dengan segala peralatan dapur, plus dengan Genta yang seperti biasa hanya menonton saja?

Atau mungkin tidak?

"Tumben udah bangun."

Reksa memutar mata malas. Bangun siang salah, pagi salah, jangan bangun aja kali ya?

"Lagi pengen aja."

Reksa mendekati Kirana, dagunya ia simpan di bahu Mama nya, lantas ketika masakan sudah diangkat ia mencomotnya cepat.

"Mau kemana kamu, Sa?"

"Olahraga."

"Oalah, tumben juga. Udah lama Mama gak liat kamu olahraga. Kalau gitu..."

Kirana melirik sosok omega yang duduk dipojokan ruangan, memangku dagunya dengan mata yang sesekali tutup buka karena mungkin Genta mengantuk?

"Bisa kamu ajak dia gak? Kasian dia mungkin jenuh di rumah terus, ajak keluar gih."

"Mana ada, nggak ah. Males banget!"

Genta yang hampir masuk ke alam mimpi seketika terbangun, tubuhnya sedikit bergetar karena rasa kaget, lantas tidak lama kemudian pandangannya bertemu dengan Reksa.

"Ih kamu mah, orang hamil itu harusnya sering olahraga lho biar lahirannya lancar."

"Ya tapi kan..."

"Sttt, ikutin omongan Mama, oke."

Reksa tidak berani membantah lagi, ia berjalan terlebih dahulu. Melihat tak ada pergerakan dari orang dibelakangnya, lantas ia berdehem pelan.

"Ayo."

Genta menunjuk dirinya sendiri, Reksa mengangguk.

"Kemana?"

Omega itu beranjak dari tempat duduk, sedikit kesusahan karena kehamilan yang sudah mencapai bulan ke tujuh.

"Kata Mama lo harus olahraga."

"Jadi?"

"Ya kita olahraga."

Langkah Genta terhenti begitu saja.

"Gak mau."

"Kenapa? Cuman keliling komplek doang elah, tapi kalau gak mau gak papa juga sih, gak peduli juga gue palingan Mama marah sama lo."

Tante Kirana mana bisa marah, Genta tahu itu.

Ketika Reksa sudah siap dengan sepatunya, dia tidak langsung pergi meninggalkan Genta. Alpha muda itu masih mempertimbangkan, bertanya apakah benar tidak ingin ikut atau sekedar memberikan bujukan yang tidak terlihat bujukan agar omega itu ikut.

Sebenarnya di daerah ini orang-orangnya individualisme sekali. Tetangga satu dan yang lainnya jarang berinteraksi, bahkan terkesan tidak peduli. Sebab itu pula Reksa berani mengajak Genta, karena ia tahu palingan hanya menjadi gosip kecil yang tak dipedulikan, atau bahkan orang-orang tidak akan pernah peduli.

"Yakin gak mau?"

Genta menggeleng.

"Yaudah. MA, DIANYA GAK MAU!!"

IlusiWhere stories live. Discover now