40

6.7K 634 52
                                    

Reksa mendesah pasrah, membiarkan segala hal yang tubuhnya inginkan. Dengan penuh nafsu sang alpha bergerak, mulai mencari kenikmatan.

Manik legamnya menajam, mengerang kuat kala mencapai pelepasan. Ditatapnya manik yang sewarna hitam, menyeringai pelan kala melihat pemandangan yang kacau di bawah sana.

Reksa tidak pernah merasa segila ini.

Alpha muda itu menggeram lagi, gigi yang menajam menusuk tepat dileher sang omega. Sebegitu kuatnya, hingga erangan yang mencoba di tahan keluar begitu saja.

"Agh.."

"Kenapa? Sakit ya?"

Tidak ada balasan. Hanya, sang alpha memandangnya dengan penuh ketakjuban. Begitu indah, sangat indah.

Drtt...

Drttt....

"Sa, kamu udah bangun belum?"

Alpha terlonjak dari tempat tidurnya, peluh menghiasi seluruh tubuh, pun ia menggeram sakit kala selangkangannya berdenyut.

Sial!

Cuman mimpi?

Yang tadi ia lakukan?

Rasakan?

Ugh....

"Jangan kencang-kencang desahnya," diikuti tawa diakhir kalimat. Dari suaranya itu sang ayah.

Dengan pusing yang mendera kepala, tangan-tangan sang alpha meraba-raba benda pipih yang entah dimana. Menggeram pelan, sedikitnya Reksa mengucek mata, menjelaskan pandangan yang terasa memburam.

5 panggilan tak terjawab.

Dari Genta...

Tapi Reksa tidak memiliki niatan untuk menelpon kembali.

Ditatapnya sebuah sapu tangan ditangan, entah sudah bagaimana bau benda tersebut. Bukan lagi bau omega, hanya ditutupi penuh oleh baunya.

Reksa mengusak kasar helaian hitam yang acak-acakan, lengket dan sudah tak berbentuk lagi, berapa hari sebenarnya Reksa tidak mandi?

5 April

What?

Seriusan sudah tanggal 5? Dan Reksa belum sepenuhnya berhenti dari masa Rut ini. Sialan sekali, tanpa tahu siang dan malam, Reksa mengerang kesakitan. Sejujurnya apakah ini dirasakan juga oleh Genta? Ia pernah membaca ketika sepasang mate jika satu diantaranya mengalami rasa sakit, bisa dirasakan oleh yang lain. Jadi apakah....

Tidak-tidak, semoga saja tidak.

Kan?

Reksa turun dari ranjang, masuk ke dalam kamar mandi untuk berendam di air yang dingin. Terlebih dahulu ia harus menjernihkan pikiran, mungkin besok sudah kembali seperti semula.

Lelah, sungguh. Demi apapun Reksa tidak bisa menjelaskan bagaimana rasanya. Ada banyak rasa, asing dan familiar, jelas kentara sekali sebelum dan sesudah dia menandai omega. Bukannya lebih baik karena ada yang menemani masa Rut, justru makin menyakitkan karena tidak ada bantuan.

Reksa berdecak sinis.

Lagipun meski Genta tidak hamil, itu bukan seperti dia akan membantu Reksa dalam masa Rut kan?

Harus diingat, ini hanya kecelakaan, dan mungkin akan selamanya tetap begitu.

Tanpa ada sebuah perasaan...

Tapi kok ada yang ganjal di hati sang alpha?

°°°

Dua hari kemudian Reksa benar-benar sudah terlepas dari masa-masa tegang penuh nafsunya. Alpha muda itu tidak lagi merasa tubuhnya panas, atau keinginan berbuat yang tidak-tidak.

IlusiWhere stories live. Discover now