32

5.7K 702 84
                                    

Orang bilang baik buruk kehidupan adalah hal yang biasa. Kita bisa merasakan bahagia, namun di detik selanjutnya bisa saja merasakan sebuah duka. Hal tersebut selalu terjadi, namun bagi individu yang merasakan memiliki reaksi yang berbeda.

Kana pikir sejak awal hidupnya tidak bahagia. Terlahir dari keluarga yang miskin, lantas pada usianya yang menginjak 6 tahun, dirinya divonis sebagai seorang omega resesif. Sejak awal hidup menjadi omega mengenaskan, ditambah dengan embel-embel resesif hanya akan membuat hidupnya semakin menyedihkan. Oleh sebab itu dirinya, selama bertahun-tahun kehidupan berperilaku normal layaknya omega biasa, menggunakan Scent blocker kemana-mana agar bau yang sejak awal samar tidak bisa dideteksi yang lain.

Kana adalah gadis omega yang cantik. Begitulah kata orang-orang. Namun apakah itu membuatnya berbangga diri? Tidak, itu hanya satu nilai plus dalam hidup Kana. Menurut pikirnya.

Tidak ada yang menguntungkan dengan hidup menjadi seorang omega yang miskin. Ketika masa sekolah saja dirinya di bully habis-habisan, entah apa yang salah, Kana kecil hanya tau bahwa ini adalah takdirnya.

Tapi, tidak semua hal bisa diterima lapang dada. Ada masa-masa dimana dirinya begitu kecewa dengan dunia. Itu semua berawal dari pertemuannya dengan seorang omega. Dia manis, Kana rasa, meski tidak secantik omega wanita. Namanya laki-laki, pasti ada sisi maskulin, baik dari sikap maupun fitur wajah.

Namanya Genta. Kana kenal dirinya saat masa-masa TK. Kana yang selalu mencoba mengakrabkan diri selalu berakhir diusir, para alpha kecil di sekolah mengatakan Kana omega yang buruk. (Kana pernah mengatakan ia omega resesif)

Kana tidak bisa apa-apa selain menerima, mau melawan pun apa daya, dirinya tidak memiliki kekuatan apapun. Semua berjalan dengan menyakitkan, hidup anak TK yang harusnya berwarna bagi Kana begitu suram. Tidak mengenakan.

Puncaknya ketika di TK mereka tengah mengerjakan tugas mewarnai. Kana yang memang bukan terlahir dari keluarga berada hanya mampu membeli pensil warna dengan warna yang pudar, tidak indah sama sekali. Membuat para bocah-bocah yang melihat itu berpikir bahwa ini adalah sasaran empuk untuk menggangu Kana.

Diambilnya kotak warna, lantas dibantingnya kuat, membuat semuanya hancur berantakan. Dan kali ini Kana tidak bisa diam. Itu pemberian Bibi Syila, yang Kana dapatkan dari membantu toko kerajinan sang Bibi.

Sakit rasanya, membuat gadis kecil itu dengan lantang berteriak. "Kenapa kalian hancurin!"

Itu membuat seluruh aktivitas anak-anak lain berhenti, fokus mereka tertuju pada pojokan ruangan. Gadis kecil, dilingkari para bocah laki-laki.

Kana menangis, tangannya seolah memukul asal, tapi tenaganya tidak mungkin mengalahkan yang lebih besar, membuatnya menangis sesenggukan.

Semua bergulir cepat, ketika tangan seseorang menahan pukulan alpha kecil. Tubuhnya tidak lebih besar dari alpha, tapi tenaganya cukup untuk menahan sebuah pukulan.

Untuk sesaat Kana terpaku, menatap laki-laki didepannya yang mencoba membantu. Pikir gadis kecil itu melayang, ia tahu bocah omega itu tidak jauh berbeda dengannya, selalu sendirian, tapi dia sangat pendiam.

Itu awal mula kedekatan mereka. Atau mungkin bisa dibilang awal mula Kana melekat pada Genta, yang lama-kelamaan membuat mereka terus bersama. Tapi tidak lama setelah itu datanglah Gama. Yang Kana tahu dia salah satu alpha di kelas, tampan dan disukai banyak orang.

Tak terkecuali dirinya.

Kana mencoba mengakrabkan diri, tapi entah mengapa selalu ada tembok yang menghalangi hubungan mereka untuk meningkat. Kata sahabat, adalah puncak hubungan mereka, karena faktanya ketika masa SMP untuk yang pertama kali Kana mengalami patah hati. Dua sahabatnya menjalin kasih, membuat Kana merasa dihianati.

IlusiWhere stories live. Discover now