Chapter 13 ( Telepon )

1K 159 13
                                    

2 bulan kemudian

Kini di sebuah rumah yang begitu mewah ada seorang wanita beserta dokter yang sedang berbicara. Mereka membicarakan tentang anak yang selama ini kondisi nya ternyata semakin membaik. Hanya saja anak tersebut masih harus melakukan rawat inap di rumah sakit dan belum sadarkan diri.

"Kamu yakin masih tetap menahan anak itu?." Tanya dokter tersebut kepada wanita di hadapan nya.

Wanita tersebut mengangguk kan kepalanya.

"Coba kamu bayangin anak kecil seperti dia dulu nya harus berjuang hidup bersama ibu nya saja, jauh dari papah nya. Bahkan ketika dia sudah menemukan papah nya dia masih belum bisa berkumpul dengan keluarga nya. Kamu tega memisahkan nya?." Ujar dokter tersebut.

"Saya tau dan saya paham apa yang membuat kamu melakukan seperti ini. Tapi coba lah berpikir ulang. Kamu membenci orang tua nya tapi biarkan dia bahagia dengan orang tua nya. Sudah cukup penderitaan yang di alami selama ini. Jangan menjadi jahat hanya ke anak kecil seperti ini bell.." Ujar dokter tersebut sambil memberi nya nasehat.

"Tapi hanya dengan cara ini saya bisa membuat Aldebaran menderita dok.." Ujar wanita tersebut.

"Masih banyak cara lain tanpa harus melibatkan anak nya. Coba kamu bayangin kalau Rayhan itu anak kamu, apa kamu tega melihat nya seperti itu?."

Wanita tersebut terdiam cukup lama. Sampai akhirnya dia menghela nafas nya.

"Oke, saya akan bebas kan Rayhan dan membawa Rayhan untuk bertemu dengan orang tua nya. Tapi dendam saya masih terus berlanjut untuk Aldebaran.." Ujar wanita tersebut.

Dokter tersebut tersenyum.

"Saya tau kamu punya hati yang baik. Karena kondisi Rayhan jauh lebih baik saya akan kembali bawa Rayhan ke rumah sakit Jakarta dan saya sendiri yang akan memberitahu kondisi nya kepada orang tua nya..."

"Dokter jangan bilang apapun tentang saya. Dokter beri alasan apapun yang masuk akal untuk memberikan penjelasan kepada orang tua nya.." Ujar wanita tersebut.

Dokter tersebut mengangguk kan kepalanya sambil tersenyum.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Jakarta hospital

Kini dokter tersebut tengah memeriksa anak yang ternyata adalah rayhan. Putra dari Aldebaran dan andin.

Sebenarnya Rayhan memang belum meninggal. Ketika di ruang jenazah ada seorang wanita yang membawa Rayhan ke luar negeri untuk pengobatan yang jauh lebih baik. Karena memang pada saat di ruangan tersebut tangan Rayhan masih hangat dan denyut nadi nya kembali berdetak.

Sebenarnya niat wanita tersebut menjauh kan Rayhan dari orang tua nya. Tapi setelah di berikan nasehat oleh dokter Nabila, wanita tersebut mengurungkan niatnya.

"Alhamdulillah dok, kondisi nya semakin membaik.." Ujar suster sambil tersenyum manis.

Ya. Rayhan adalah salah satu anak kebanggaan dari rumah sakit ini. Karena para dokter dan suster di sana sudah mendengar kisah dan cerita baik tentang anak ini.

"Syukur Alhamdulillah.. sekarang saya ingin menghubungi orang tua nya. Saya ingin melihat anak ini menemukan arti bahagia sesungguhnya nya.." Ujar dokter tersebut sambil meninggalkan ruang tersebut.

~~~~~~~~~~~~~~~
Pondok Pelita

Kini ada sebuah keluarga yang tengah melakukan sarapan bersama di ruang makan. Ruang makan tersebut di hiasi dengan senyuman walaupun rasanya seperti ada yang kurang.

"Hari ini kalian pada libur ya?." Tanya Aldebaran kepada anak-anak nya.

"Iya pah.." Jawab anak-anak nya dengan kompak.

You Are Everything To MeWhere stories live. Discover now