Chapter 47 ( Titik Terang? )

2.5K 212 43
                                    

Semua yang ada di sana kaget mendengar ucapan dokter terutama Aldebaran dan Andin dia begitu kaget dokter menyatakan bahwa golongan darah Nalla AB. Sedangkan golongan darah Aldebaran A dan golongan darah Andin pun B.

"Dokter engga salah periksa tentang golongan darah anak saya?." Tanya Aldebaran dengan nada gemetar kepada dokter tersebut.

"Kami tidak pernah salah memeriksa golongan darah pasien pak.." jawab dokter tersebut jujur kepada aldebaran.

Aldebaran dan Andin semakin menjadi lemas dan kaget.

"Mas ini engga mungkin kan?." Tanya Andin sambil menatap Aldebaran dengan pandangan sedih.

Mamah Rosa yang melihat Andin dan Aldebaran bersedih setelah mendengar ucapan dokter tadi lantas langsung menanyakan nya kepada aldebaran dan Andin.

"Al, andin, ada apa?." Tanya mamah Rosa kepada aldebaran dan Andin.

Andin hanya bisa menangis dia masih tidak percaya kalau Nalla memiliki golongan darah AB.
Sedangkan Aldebaran? Dia hanya terdiam memikirkan sesuatu.

'Golongan darah Nalla AB? Kenapa bisa beda sama golongan darah gue dan Andin? Bahkan Nathan aja golongan darah nya bukan AB.' batin Aldebaran bersuara.

Tiba-tiba saja pikiran Aldebaran mengingat tentang kejadian beberapa tahun yang lalu tepat di ruangan bayi. Yang dimana wajah anak perempuan nya sejak pertama kali dia lihat dan pada saat di ruangan khusus bayi  wajah nya memang berbeda. Tapi pada saat itu aldebaran hanya menganggap kalau itu cuma perasaan dia saja.

'Ini engga mungkin..' Batin Aldebaran bersuara.

"Pak ini gimana apakah dari keluarga bapak ada yang golongan darahnya AB? Karna kami sangat butuh golongan darah tersebut secepat mungkin kalau tidak nyawa Putri bapak yang jadi taruhan nya.." ujar dokter tersebut kepada Aldebaran.

"Mas ini gimana mas.." ujar Andin sambil menangis memegangi tangan Aldebaran.

"Saya akan cari pendonor untuk anak saya.." ujar Aldebaran kepada dokter tersebut.

"Saya harap secepatnya ya pak. Dan paling lambat saya tunggu sampai nanti malam kalau sampai nanti malam belum ada saya engga bisa menjamin bahwa anak bapak dan ibu akan selamat.." jelas Dokter tersebut kepada Aldebaran dan Andin.

"Ya Allah.."

"Kalau begitu saya permisi.." pamit dokter tersebut kepada semua yang ada disana.

Setelah kepergian dokter tersebut, aldebaran lantas memeluk Andin untuk menenangkan nya.

"Saya janji akan cari tau tentang masalah ini.." ujar Aldebaran sambil mencium kening Andin.

"Saya telepon Rendy dulu kamu sama mamah yah.." ujar Aldebaran kepada Andin sambil mengusap air mata Andin.

"Mah titip Andin sebentar Al mau nelepon Rendy.." ujar Aldebaran kepada mamah Rosa.

Mamah Rosa pun lantas mengangguk kan kepalanya.

"Andin coba ceritakan sama mamah ada apa sebenarnya nak?."

Andin menangis.

"Golongan darah Nalla beda sama aku dan mas Al mah.." ujar Andin kepada mamah Rosa sambil menangis.

Mamah Rosa terkejut mendengar ucapan Andin.

"Berbeda? Kok bisa? Kalian kan orang tua kandung nya jadi engga mungkin beda dong.." ujar mamah Rosa tak percaya dengan apa yang di ucapkan Andin.

"Maka dari itu mah aku sama mas Al bingung.." ujar Andin sambil menangis kepada mamah Rosa.

"Tapi kok aneh ya, mamah masih engga percaya aja kalau ternyata golongan darah Nalla berbeda dengan kakian..." Ujar mamah Rosa sambil menatap Andin.

You Are Everything To MeWhere stories live. Discover now